Mohon tunggu...
yoseph handoko
yoseph handoko Mohon Tunggu... -

tinggi gemuk berkacamata

Selanjutnya

Tutup

Money

Pelanggan yang Pintar

25 Oktober 2016   10:16 Diperbarui: 25 Oktober 2016   10:29 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Jadi suka atau tidak suka, PLN dianggap sebagai perusahaan yang jauh dari pelayanan yang baik oleh pelanggannya.

Pelanggan (dan calon pelanggan) yang tahu.

Seberapa banyak pelanggan yang membayar rekening listrik 3 bulan sekali, atau saat mau membayar, ternyata tagihannya besar sekali ? Seberapa banyak pelanggan yang terkena operasi P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik) karena ketidaktahuan mereka ? Dan berapa banyak pelanggan yang merasa harus datang ke kantor PLN hanya untuk mengurus pelayanan yang ada atau melaporkan gangguan.

Semua itu terjadi hanya karena pelanggan tidak mengerti, dan PLN tidak memberikan informasi yang memadai secara terus menerus.

Jika pelanggan (dan calon pelanggan) mengerti, maka tidak akan terjadi kejadian-kejadian dan masalah-masalah di atas. Pelanggan (dan calon pelanggan) akan senang dan puas, ditambah juga bahwa pegawai PLN tidak atau sedikit menemui konflik-konflik dengan pelanggannya.

Edukasi Pelanggan

PLN mempunyai banyak alat yang bisa membantu pelanggan (dan calon pelanggan) mengerti pelayanan dari PLN. PLN mempunyai Call Center 123, website (bahkan sampai pada masing-masing Kantor Induk), Facebook, Twitter, dan Instagram. PLN bisa juga memanfaatkan media massa seperti portal berita, koran, majalah, televisi dan radio. Jika masih kurang, PLN bisa menambahkan sosial media lagi seperti Youtube, Steller, dan Perscope. Dan untuk pelanggan konservatif, mungkin bisa dibuatkan email newsletter atau versi cetaknya melalui majalah kecil secara berkala. Informasi apa yang perlu diberikan ?  Tentunya yang harus dilakukan pertama kali adalah pengelompokkan jenis pelanggan. Pelanggan-pelanggan yang berusia 30 tahun ke bawah tentunya sangat suka dengan sosial media seperti Facebook, Twitter dan Instagram. Pelanggan dan calon pelanggan yang berusia 20 tahun kebawah bisa sangat suka dengan Youtube, sementara pelanggan yang diatas 50 tahun yang lebih konservatif, lebih suka memakai televisi, koran, email atau website atau majalah cetak berkala.

Bagaimana dengan pelanggan (dan calon pelanggan) yang berusia antara 30-50 tahun ? Tentunya bisa lewat kombinasi antara infografis,  televisi, koran, majalah dengan Facebook dan Twitter.

Dengan pengelompokkan seperti ini maka diharapkan cara penyampaian, gaya bahasa, dan pesan utuh yang ingin disampaikan, diberikan dengan cara yang berbeda, sehingga lebih tepat sasaran dan lebih menarik perhatian mereka.

PLN masih mempunyai aplikasi PLN Mobile, alangkah baiknya jika ada link-link Youtube dan link infografis untuk edukasi pelanggan, bukan hanya link-link berita PLN.

Materi yang bisa disampaikan tentunya sangat banyak, mulai dari kesadaran pelanggan mengenai bahaya listrik, perlunya pemeriksaan sebelum & sesudah sewa atau beli rumah, bahaya dan konsuensi pencurian listrik, prosedur-prosedur pelayanan PLN, sampai pada perlunya berhemat memakai listrik. Banyak variasi materi yang bisa ditampilkan melalui video (untuk Youtube & TV), infografis dan artikel (untuk website, koran & majalah) dan suara (untuk radio) sehingga sedikit sekali akan kehabisan bahan edukasi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun