Mohon tunggu...
yoseph handoko
yoseph handoko Mohon Tunggu... -

tinggi gemuk berkacamata

Selanjutnya

Tutup

Money

Captive Power Versi 2.0

24 Oktober 2016   15:57 Diperbarui: 24 Oktober 2016   16:04 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Captive Power versi 2.0

Jika PLN tidak siap, maka akan segera muncul investor-investor kelistrikan yang baru, yang akan melistriki potensi pabrik dan industri yang baru ini. Pabrik dan industri baru ini jelas membutuhkan gardu induk, karena beban mereka pasti tinggi, dan mereka membutuhkan tegangan yang stabil serta listrik yang handal, sebagaimana yang bisa disediakan pembangkit sendiri dalam bentuk captive power.

Bagaimana mereka tahu bahwa PLN tidak siap ? Sebenarnya mudah sekali. Mereka tinggal survei ke lapangan, mereka akan melihat apakah di dekat pabrik yang akan mereka bangun sudah ada gardu induk apa belum. Selain itu mereka juga melihat, berapa tegangan ujung yang sampai ke pabrik itu dilihat dari kondisi tegangan ujung sekarang ini. Mereka juga melihat pertumbuhan gardu induk setiap tahunnya, pertumbuhan jaringan tegangan menengah, dan mereka akan memperkirakan, berapa lama gardu induk akan dibangun, jika mereka membangun pabrik di sebuah daerah.

Pertanyaan lainnya, apa bahan bakarnya jika mereka tidak mempunyai limbah sisa produksi ? Jawabannya adalah gas dari PGN, apalagi jika di daerah tersebut banyak penambangan batubara, maka mereka akan memilih batubara yang jauh lebih murah. Investor kelistrikan baru ini akan melistriki satu atau lebih pabrik atau industri baru yang berdekatan, sekaligus memberikan jaminan bahwa tegangan listrik yang disediakan akan stabil, handal dan pelayanannya akan jauh lebih bagus dari PLN.

Peluang PLN

PLN bisa mengambil peluang dari munculnya pabrik dan industri baru ini. Apalagi Pemerintah sedang getol-getolnya membangun 35.000 MW, sehingga tidak ada alasan lagi PLN kekurangan daya untuk melistriki peluang ini. Peluang ini bisa diambil dengan memulainya dari keseriusan menggarap membangun 35.000 MW, kemudian keseriusan menyelesaikan rencana-rencana pembangunan gardu induk, mengevaluasi semua gardu induk yang diperkirakan over load selama 2 tahun mendatang, memperbaiki jaringan distribusi agar jauh dari gangguan, bukankah jumlah gangguan menunjukkan indikator bahwa jaringan PLN itu tidak handal, dan akhirnya adalah membuat tim pemasaran khusus untuk calon-calon pabrik dan industri baru ini.

Jika PLN tidak mempersiapkan diri dari sekarang, maka disaat peluang itu muncul dan diambil oleh investor lain, maka suatu saat PLN hanya melistriki pelanggan-pelanggan rumah tangga atau pelanggan-pelanggan skala kecil saja, karena pelanggan skala besar, sudah nyaman dilistriki oleh investor baru, dengan layanan dan kehandalan yang lebih baik. Yang lebih sedih jika peluang ini diambil oleh PMA, maka PLN akan mulai menjadi penonton di negeri sendiri. maka tulisan Kerja Nyata Terangi Negeri hanya sekedar slogan belaka.

Salam

Yoseph Handoko

6895007Z

PLN Wilayah S2JB (Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun