Ibn al-Haytham (Alhazen) memberikan kontribusi besar dalam bidang optik dan fisika. Dalam karyanya, "Kitab al-Manazir" (Book of Optics), ia mengembangkan teori tentang penglihatan dan cahaya yang menentang pandangan sebelumnya. Ia melakukan eksperimen yang menunjukkan bahwa penglihatan terjadi ketika cahaya memantul dari objek dan memasuki mata, bukan dari cahaya yang dipancarkan oleh mata itu sendiri. Penelitiannya membentuk dasar bagi perkembangan optik modern.
Geografi dan Kartografi
Para geografer Muslim seperti Al-Idrisi dan Ibn Battuta memberikan kontribusi besar dalam pemetaan dan eksplorasi dunia. Al-Idrisi membuat peta dunia yang sangat rinci dan akurat untuk Raja Roger II dari Sisilia, sementara Ibn Battuta melakukan perjalanan yang luas dan mendokumentasikan pengamatannya tentang berbagai budaya dan wilayah yang dikunjunginya. Karya-karya mereka memberikan wawasan penting tentang geografi dunia pada masa itu.
Filsafat dan Ilmu Sosial
Filsuf dan ilmuwan Muslim seperti Al-Farabi, Al-Ghazali, dan Ibn Khaldun memberikan kontribusi signifikan dalam bidang filsafat dan ilmu sosial. Ibn Khaldun, dalam karyanya "Muqaddimah," dianggap sebagai pelopor dalam sosiologi dan historiografi. Ia mengembangkan teori tentang siklus dinasti dan analisis sosial yang mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan dan kemunduran peradaban.
Kontribusi ilmiah dari peradaban Islam sangat luas dan mendalam, mencakup berbagai disiplin ilmu yang membentuk dasar bagi banyak perkembangan ilmiah dan teknologi modern. Pada masa Zaman Keemasan Islam, para ilmuwan Muslim tidak hanya melestarikan pengetahuan dari peradaban sebelumnya, tetapi juga memperkaya dan mengembangkannya melalui penemuan dan inovasi yang canggih. Warisan mereka terus dihargai dan menjadi fondasi penting dalam sejarah ilmu pengetahuan global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H