Mohon tunggu...
Yus Efendi
Yus Efendi Mohon Tunggu... -

Menulis adalah syair hati yang menyembuhkan. Follow juga @yusefendy

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nazaruddin, Bak Buronan Kartel Nomor Wahid

23 Juli 2011   10:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:26 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_124557" align="alignleft" width="300" caption="Pablo Escobar/www.pabloescobargaviria.info"][/caption] Masih ingatkah anda pada Pablo Emilio Escobar Gaviria, bos kartel obat (narkotika) asal Medellin Kolombia. Di masa jayanya, Escobar menjadi buronan nomor wahid negaranya dan DEA Amerika atas keterlibatannya dalam perdagangan obat terlarang. Pemerintah Amerika serikat dan Kolombia rela mengeluarkan dana lebih dari US 8,7 juta dollar hanya untuk menangkap gembong obat bius ini. Ia sangat licin, karena senantiasa dilindungi oleh banyak oknum pejabat Kolombia yang sudah kena sogok kartel Medellin.

Kejadian Escobar, mengingatkan kita pada Muhammad Nazaruddin yang saat ini menjadi buronan nomor wahid atas skandal politik yang ia beberkan dan menyerang partai berkuasa, Partai Demokrat. Saking gerahnya penguasa negeri ini, sampai-sampai pemerintah Indonesia harus meminta bantuan Interpol untuk mengejar Nazaruddin yang menyelinap ke berbagai negara untuk menghindari kejaran aparat hukum Indonesia.

Kasus Escobar dan Nazaruddin, bisa dikategorikan punya kesamaan dari sudut pandang aspek kepentingan negara. Escobar yang tekenal licin, diburu Kolombia akibat keterpurukan citra negara Amerika Latin tersebut akibat aksi permainan obat terlarang yang dijalankan kartel pimpinan Escobar. “Sang Dermawan”, julukan rakyat miskin Kolombia kepada Escobar akibat kedermawanannya membantu orang-orang miskin di Kolombia kemudian harus ditembak mati dalam sebuah penggerebekan pada 2 Desember 1993 di kediamannya.

Akibat aksi buka-bukaan Nazaruddin di media, Nazaruddin kemudian menjadi buronan paling dicari seantero nusantara. Surat perintah penangkapan secara internasional atau red notice ke Interpol telah diterbitkan Mabes Polri dan KPK untuk mengejar Nazaruddin di persembunyiannya di berbagai negara jaringan Interpol. Dua foto Nazaruddin yang tengah memakai baju safari coklat muda dipajang di situs www.interpol.int, menurut situs tersebut Nazaruddin diduga terlibat kasus korupsi dan diburu oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

[caption id="attachment_124556" align="alignleft" width="320" caption="M. Nazaruddin/www.manado.tribunnews.com"]

1311416185743085591
1311416185743085591
[/caption] Walaupun diburu Interpol Nazaruddin masih sempat mengirimkan kepada KPK melalui pesan blackberry. "Fokus saja KPK selesaikan kasus Sesmenpora untuk tangkap koruptor yang sebenarnya dan masak dalang semua ini dibiarkan KPK," tutur Nazar seperti dikutip dari detiknews.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, Nazaruddin melakukan telewicara dengan salah satu stasiun televisi. Dalam pembicaraan yang berlangsung sekira 30 menit tersebut, Nazaruddin menyebut nama mantan bosnya di Partai Demokrat Anas Urbaningrum ikut terlibat menikmati uang hasil korupsi dan memenangkan kongres di Bandung. Semalam  Nazaruddin kembali muncul lewat hasil rekaman wawancara di  jaringan Skype. Ini adalah hasil rekaman wawancara Nazaruddin dengan Iwan Piliang, dari  Press Talk. Tampak Nazaruddin menggenakan topi khas dari anyaman berwarna coklat dengan menggunakan kaos berwarna putih di dalam sebuah ruangan.

Luar biasa Nazaruddin, ia sekarang menjadi buronan nomor wahid bak mencari bos kartel medellin, Pablo Escobar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun