Peranan nilai-nilai Pancasila sangat dibutuhkan di masa saat ini, di mana Pancasila sebagai Etika Bangsa diharapkan mampu menjadi pedoman pemerintah dalam  menanggulangi situasi pandemi saat ini.                      Â
Oleh : YEYEN
Permasalahan pandemi saat ini menjadi permasalahan terbesar berbagai negara di dunia. Tidak hanya Indonesia, negara-negara lain pun merasakan dampak dari pandemi ini.
Berbagai sektor mulai merasakan dampak yang signifikan dari situasi saat ini. Di mana berbagai sektor tersebut harus dapat menyesuaikan diri terhadap penetapan situasi baru oleh pemerintah.
 Dampak ekonomi menjadi salah satu dampak terbesar yang dapat dirasakan masyarakat. Tidak hanya sulit bersosialisasi kepada masyarakat lain, namun juga masyarakat sulit untuk menjalankan usahanya akibat adanya batasan-batasan yang harus dipatuhi.
Dampak pandemi juga dirasakan pada sektor pendidikan. Di mana setiap sekolah diharuskan mampu menyesuaikan diri terhadap situasi saat ini. Sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi mulai mengatasi situasi saat ini dengan cara melakukan sekolah online, baik melalui via Zoom maupun media pembelajaran lainnya.
"Pancasila sebagai Etika Bangsa hadir sebagai pedoman di dalam menanggulangi pandemi. Kepedulian setiap individu sangat dibutuhkan di masa saat ini guna memulihkan kondisi negara. "
Dalam upaya penanggulangannya, nilai-nilai Pancasila patut dijadikan pedoman di dalam menanggulangi situasi pandemi saat ini. Suatu bangsa dituntut untuk menunjukkan nilai-nilai terbaik dari ideologi kebangsaan setiap negaranya untuk dapat mengatasi tantangan pandemi yang saat ini sedang gencar-gencarnya. Keadaan ini mengandung semua nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam butir-butir Pancasila, yaitu keefektifan pemerintahan dalam menanggulangi situasi saat ini dengan adanya kepercayaan dan kepatuhan rakyat terhadap semua ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah, serta kesadaran dari setiap elemen masyarakat untuk menghubungkan kepentingan perorangan dengan kepentingan masyarakat, yakni dengan menghindari sikap egosentris yang hanya memikirkan diri sendiri. Hal tersebut dapat diimplementasikan dengan keputusan tetap berada di rumah, tidak bepergian, dan menghindari kerumunan.Selain itu, pemerintah diharapkan melakukan upaya penanggulangan tidak hanya untuk masyarakat kelas atas saja, namun masyarakat masyarakat kelas ke bawah hendaknya mendapatkan perlakuan yang sama tanpa adanya diskriminasi dari pihak pemerintah. Hal ini selain karena adanya hak-hak asasi setiap masyarakat, namun juga salah satu bentuk perwujudan dari sila ke-5 . Di mana setiap masyarakat mendapatkan keadilan yang sama, baik di mata hukum maupun dalam kehidupan sosial.
Nilai-nilai lainnya yang merupakan perwujudan dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah gotong royong atau kebersamaan.Gotong royong dalam penanggulangan pandemi saat ini tidak hanya dilakukan oleh pihak pemerintahan saja, namun peran serta masyarakat sangat dibutuhkan.Hasil dari penerapan sikap ini tidak hanya menunjukkan suatu keberhasilan melakukan gotong royong, tetapi juga menunjukkan peran fungsi pemerintahan dalam mewujudkan ketahanan nasional negaranya. Â Ketahanan nasional adalah upaya untuk mendayagunakan seluruh potensi dan aset bangsa guna mengatasi ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan dalam setiap negaranya.
Banyak upaya yang dilakukan pemerintah dalam upaya menanggulangi pandemi COVID-19 saat ini,di antaranya memberlakukan kebijakan-kebijakan seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), isolasi lokal, larangan bepergian,penetapan tatanan hidup baru,serta pemberian bantuan pada masyarakat khususnya masyarakat kelas bawah. Namun, semua upaya pemerintah tidak akan membuahkan hasil apabila  tidak mendapat dukungan dari semua pihak. Berhasil atau tidaknya upaya dalam  mengatasi pandemi COVID-19 sangat  bergantung dari usaha perseorangan membangun daya tahan tubuh yang pada hakikatnya merupakan ketahanan perseorangan sebagai titik awal membangun ketahanan nasional.
Sisi berseberangan
Sementara pada sisi yang berseberangan banyak masyarakat yang mampu dalam perekonomiannya di masa pandemi ini malah mendapatkan bantuan dari pemerintah, sedangkan seharusnya bantuan tersebut diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu.
Tidak hanya itu, nilai-nilai Pancasila di masa pandemi ini dirasakan sangat kurang diwujudkan oleh masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya kepedulian masyarakat terhadap aturan-aturan yang yang telah ditetapkan oleh pemerintah guna menanggulangi situasi pandemi saat ini. Sebagian besar masyarakat kurang mematuhi ketetapan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, seperti tidak memakai masker, berkerumun, serta bepergian ke luar daerah tanpa adanya kepentingan yang mendesak. Selain itu, banyak elemen masyarakat yang belum memiliki semangat gotong rotong di masa pandemi ini, seperti  kurangnya semangat gotong royong untuk menanggulangi pandemi dengan menolak untuk di vaksinasi.
"Hendaklah kita sebagai masyarakat yang berkarakter, memiliki sikap kepedulian terhadap lingkungan. Sikap egoisentris hanyalah akan mengakibatkan kurangnya respek orang lain kepada kita. "
Menenurut Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Letnan Jenderal (Purn.) Agus Widjojo dalam Konferensi Pers Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Senin, 1 Juni 2020.Peran serta nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mampu menjadi jembatan untuk mengatasi situasi pandemi saat ini.
Situasi pandemi saat ini memang sangat berdampak bagi berbagai sektor. Terutama pada sektor ekonomi masyarakat. Masyarakat kelas bawah adalah salah satu elemen yang sangat terdampak, mereka saja sudah karam sejak awal akibat kurangnya kecukupan akan perekonomiam.
Nilai-nilai Pancasila perlu ditingkatkan di situasi saat ini. Selain itu, pengenalan nilai-nilai Pancasila sejak dini perlu dilakukan semua elemen guna menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan bangsa lainnya pada masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H