Puisiku adalah kata yang tak tersusun
yang meresahgelisahkanku  dalam keramaian yang diam
berharap ada semilir angin  datang membawa kabar
dari satu pintu yang kemarin sempat kuketuk.
***
Puisiku mungkin menjadi serapah
meluncur deras tanpa koma
bahkan tak jelas dimana perhentiannya
aku hanya kata menjadi  kalimat tanpa makna.
***
Puisiku lalu menjelma  air
mengalir di belantara rasa
tapi tak juga mampu basuh segala luka
Aku masih saja serpihan kalimat yang tak pernah menjadi paragraf.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!