Setelah sejenak beristirahat, kami berjalan-jalan mengitari pulau kecil ini tentunya untuk ber-selfie-ria. Saat berjalan-jalan menyusuri pantai kami sempat menemukan ikan berwarna biru sebesar telapak tangan orang dewasa  yang berenang di antara hamparan karang. Ikan-ikan berukuran kecil bergerombol berenang di air jernih yang dangkal sehingga dapat terlihat dengan jelas. Subhanallah
 Di Pulau Oar, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan bawah laut dengan menyewa perlengkapan menyelam sekaligus dipandu oleh ahlinya. Untuk kegiatan ini hanya butuh biaya Rp 75 ribu/orang. Selain itu permainan air laut lainnya juga bisa dilakukan, misalnya mengendarai  speedboat, naik bananaboat dengan sensasi dilemparkan ke air (jangan cemas anda dilengkapi dengan pelampung).
  Berenang di air jernih dengan ombak yang tenang serta  bermain pasir di pantai berpasir seputih perak banyak dilakukan oleh pengunjung pulau Oar. Kawasan Pulau Oar juga dilengkapi fasilitas ruang bilas/ganti, sayangnya keran air di ruangan ini mati. Untuk membersihkan air laut yang menempel di tubuh harus menimba sendiri di sumur buatan.
Saya yang tidak terbiasa menimba air menggunakan ember yang diberi tali, saat menimba justru menjatuhkan ember ke dalam sumur dan terpaksa membiarkan tubuh ini tetap membawa garam sampai kembali ke rumah.
Bagi anda yang berasal dari luar Banten dan berminat mengunjungi pulau Oar dapat langsung menginap di Kawasan Pulau Umang. Mengunjungi pulau Oar menjadi salah satu paket wisata yang ditawarkan oleh Kawasan wisata Pulau Umang. (Biaya yang dibutuhkan bisa tanya ke Mak Google). Cara lain dengan budget lebih rendah, menginap di penginapan yang berada di sepanjang jalan antara Panimbang dan Sumur.
Pukul 15.00 WIB, perahu yang tadi mengantar sudah datang menjemput. Kami kembali melakukan perjalanan air untuk selanjutnya menuju pulang ke rumah masing-masing.
Â