Program yang berdampak pada murid merupakan program yang dirancang guru (sekolah) yang berpihak pada murid dengan mempertimbangkan karakter bakat minat murid untuk memberikan pengalaman nyata yang bermakna sebagai bekal di kemudian hari, dilakukan baik dari rencana, proses, serta evaluasi. Program pembelajaran yang berpihak pada murid dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki murid, memunculkan ide gagasan sesuai karakter bakat minatnya yang menumbuhkan kepemimpinan murid.
Ada banyak kegiatan pembelajaran di sekolah yang dapat menghasilkan dampak positif bagi murid, memberikan pengalaman bermakna, menyenangkan dan memberikan dampak positif terutama kepemimpinan murid yang akan dikenang anak sepanjang hidupnya, dan yang terangkum dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler serta ekstrakurikuler.
Kegiatan intrakurikuler; merupakan program/kegiatan utama sekolah yang dilakukan dengan menggunakan alokasi waktu yang telah ditentukan sekolah.
Kegiatan kokurikuler; merupakan program/kegiatan yang dilaksanakan sebagai penguatan atau pendalaman kegiatan intrakurikuler. Program/kegiatan ini meliputi kegiatan pengayaan mata pelajaran, kegiatan ilmiah, pembimbingan seni dan budaya, dan/atau bentuk kegiatan lain yang dapat menguatkan karakter murid.
Kegiatan ekstrakurikuler; Â adalah program/kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan sekolah, dan diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian murid.
Guru dan murid didukung semua warga sekolah adalah pemegang kendali dalam proses pembelajaran dan menyusun serta membuat program sekolah dengan kolaborasi semua warga sekolah, murid diajak aktif keterlibatannya dalam proses pembelajaran orang tua, masyarakat diajak peran aktif dalam dukungan maupun sebagai sumber belajar, hal ini untuk menciptakan pembelajaran yang berkualitas yang berpihak pada murid yang dapat memberikan pengalaman nyata agar tumbuh kepemimpinan murid yang dapat digunakan sebgai bekal di masa depan saat bermasyarakat nanti
Sebenarnya anak didik itu tanpa kita sadari dapat melakukan lebih dari sekedar menerima instruksi dari guru. Anak didik ( anak usia TK ) pada dasarnya mempunyai rasa keingintahuan yang besar. Dan juga rasa ingin mencoba sesuatu  yang luar biasa.Â
Mereka secara alami adalah seorang pengamat, penjelajah, penanya, Lewat rasa ingin tahu serta interaksi dan pengalaman mereka dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya, mereka kemudian membangun sendiri pemahaman tentang diri mereka, orang lain, lingkungan sekitar, maupun dunia yang lebih luas. Dengan kata lain, murid-murid kita sebenarnya memiliki kemampuan atau kapasitas untuk mengambil bagian atau peranan dalam proses belajar mereka sendiri.
Namun kita sebagai orang dewasa terkadang mengabaikan dan menganggap mereka tak memiliki apa-apa baik sekedar membuat keputusan ataupun pilihan, sehinggga orang dewasa lebih dominan dan banyak memberi instruksi saja pada mereka. Padahal dengan secara tak sengaja keadaan yang demikian akan menambah mereka tak berdaya  tidak mampu menumbuhkan  ide gagasannya karena orang dewasa / guru tidak pernah  melibatkan peran serta mereka dalam proses pengambilan keputusan pembelajaran maupun kegiatan lainnya.
Ada empat sifat inti dari human agency, yang disingkat dengan akronim IVAR yaitu
- Itensi ;Kesengajaan (intentionality). Niat dan rencana tindakan strategi untuk mewujudkannya
- Visi; pemikiran ke depan, bersemangat bermotivasi dan bertujuan.
- Aksi; mengkonstruksi aksi atau tindakan yang tepat dan untuk memotivasi serta mengatur eksekusinya.
- Refleksi; refleksi terhadap efikasi dirinya, ketepatan pikiran dan tindakannya, perbaikan untuk aksi tindak lanjut hal ini mengarah pada kepemimpinan murid (student agency)