3. Cara Mengelola Emosi Orang Tua
a. Sadari Pemicu Emosi- Mengenali situasi atau kebiasaan yang memicu emosi negatif bisa membantu orang tua menghindari atau mengelolanya dengan lebih baik.
b. Gunakan Teknik Menenangkan Diri- Saat merasa emosi memuncak, cobalah menarik napas dalam-dalam beberapa kali, hitung mundur dari 10, atau beristirahat sejenak sebelum merespons anak.
c. Atur Harapan yang Realistis- Kadang-kadang orang tua memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap anak. Menurunkan ekspektasi dan menerima bahwa anak masih dalam proses belajar bisa membantu mengurangi frustrasi.
d. Berbicara dengan Pasangan atau Orang Terdekat- Ketika merasa lelah atau emosional, bicaralah dengan pasangan, teman, atau keluarga untuk mendapatkan dukungan emosional.
e. Istirahat dan Me Time- Orang tua membutuhkan waktu untuk diri sendiri agar bisa memulihkan energi emosionalnya. Luangkan waktu untuk hobi atau aktivitas yang membuat rileks.
4. Strategi Membangun Komunikasi Emosional antara Anak dan Orang Tua
a. Berbicara dengan Nada Tenang- Hindari berbicara atau memberi instruksi dalam keadaan marah. Suara yang tenang dan bahasa tubuh yang santai akan membantu anak merasa lebih aman.
b. Gunakan Bahasa yang Positif- Daripada menggunakan kata-kata yang bernada negatif atau menghukum, cobalah menyampaikan perasaan Anda dengan cara yang positif, misalnya, "Saya kecewa karena kamu tidak mendengarkan, mari kita coba lagi."
c. Dengarkan Anak dengan Empati- Ketika anak merasa didengar, mereka lebih mudah membuka diri dan belajar mengungkapkan perasaannya dengan lebih baik. Tunjukkan empati, misalnya dengan berkata, "Ibu/Bapak mengerti kamu merasa marah, itu tidak apa-apa, yuk kita cari cara untuk menenangkannya."
d. Menghindari Hukuman Fisik- Hukuman fisik tidak hanya merusak hubungan orang tua-anak, tetapi juga mengajarkan anak bahwa kekerasan adalah cara untuk menyelesaikan masalah.