Pernahkah Anda merasa terbelenggu dengan masa lalu? Atau pernahkah merasa tidak puas dengan keadaan diri sendiri dan menganggap kemampuan diri sendiri itu kurang dibandingkan teman-teman lainnya? Perasaan dan pikiran yang menghambat pengembangan diri dan stuck di satu titik membuat seseorang akan merasa lemah dan malas untuk mengembangkan potensi diri.Â
Apa yang perlu dilakukan untuk mengubah cara pandang itu? Berdamailah dengan diri sendiri! Berdamai dengan diri sendiri adalah langkah awal yang penting dalam proses membangun potensi diri. Mengatasi konflik internal dan menerima diri sendiri memungkinkan kita untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Istilah berdamai dengan diri sendiri, muncul untuk menggambarkan keadaan di mana kita sudah menerima apa pun keadaan diri ini baik secara fisik, psikis, ekonomi, pasangan, pekerjaan, kemampuan dan sebagainya menyangkut diri sendiri.Â
Mengapa Berdamai dengan Diri Sendiri Itu Penting?
- Kesehatan Mental: Menerima diri sendiri dapat mengurangi stres dan kecemasan, yang berkontribusi pada kesehatan mental yang lebih baik. Kesehatan mental sangat penting diperhatikan sebagaimana kita memperhatikan kesehatan jasmani. Dengan menerima kondisi diri sendiri, kita diajak menerima karunia Allah SWT yang begitu berharga berupa fisik yang lebih baikdari makhluk lain, otak yang dapat berfungsi baik dan karunia lainnya masing-masing diri. Dengan melihat keadaan orang yang kurang dari kita maka akan tumbuh rasa syukur kita atas semua karunia yang ada.
- Pengembangan Diri: Ketika kita berdamai dengan diri sendiri, kita lebih mampu mengenali kekuatan dan kelemahan kita, yang penting untuk pengembangan pribadi.Ketika sudah berdamai dengan diri sendiri, kita akan mengembangkan diri wujud rasa syukur atas karunia Allah SWT dengan mengembangkan potensi diri. Hakikatnya ketika seseorang mengembangkan potensi diri, dia sedang mensyukuri karunia yang telah Allah berikan.
- Hubungan yang Lebih Baik: Menerima diri sendiri membuat kita lebih menerima orang lain, yang dapat meningkatkan hubungan interpersonal. Dengan menerima diri sendiri, kita juga akan menerima kekurangan orang lain sehingga hubungan interpersonal menjadi lebih baik.
Lalu bagaimana langkah-langkah Berdamai dengan Diri Sendiri?
- Refleksi Diri: Luangkan waktu untuk merenungkan pengalaman dan emosi Anda. Menulis jurnal bisa menjadi alat yang berguna untuk ini. Dalam sehari 24 jam berikan kesempatan beberapa menit atau jam untuk merenungi perjalanan hidup Anda. Merefleksi diri bagi umat Islam mungkin dapat dilakukan setelah sholat lima waktu dan sholat malam. Waktu yang tepat untuk merenungi diri adalah saat tenang jauh dari keramaian dan kebisingan. Anda bisa mencatat apa saja yang sudah dicapai dan apa saja yang belum, keunggulan-keunggulan Anda dan kelemahan-kelemahan Anda, preatasi apa saja dan kegagalan apa saja yang telah terjadi. Catat juga peluang apa saja dan hambatan apa saja yang mungkin terjadi. Mungkin terdengar sepele namun yakinlah di balik refleksi diri banyak manfaat yang dapat diambil.
- Menerima Kelemahan: Setiap orang memiliki kelemahan. Alih-alih menyesali kelemahan tersebut, cobalah untuk menerimanya dan mencari cara untuk mengatasinya. Setelah merefleksi diri, Anda akan mengetahui kelemahan diri Anda dan cobalah untuk menerimanya. Dan tentunya Anda akan memikirkan bagaimana mengatasinya. Perlu ada rencana A dan B untuk mengatasi kelemahan itu.
- Berbicara Positif pada Diri Sendiri: Gantilah pikiran negatif dengan afirmasi positif. Ini dapat membantu membangun rasa percaya diri dan mengurangi perasaan tidak berharga. Mengubah mindset tentang diri Anda perlu dilakukan agar lebih positif memandang keadaan diri sendiri. Selftalk atau berbicara diri sendiri dengan kalimat yang memotivasi dan hargai diri sendiri atas pencapaian yang telah didapatkan. Contohnya' "Terimakasih diriku yang telah menopang badan ini selama ... tahun (Sebut usia Anda) dan terimakasih telah mencapai ... (sebut prestasi Anda) misalnya, Anda telah melahirkan dan mendidik anak hingga dewasa, mencari penghasilan dan menghidupi keluarga, telah mampu keluar dari penyakit, dan lain-lain. Tidak harus prestasi dari sisi akademik dan pekerjaan saja
- Mengampuni Diri Sendiri: Maafkan kesalahan masa lalu dan lepaskan beban emosional yang terkait dengannya. Ini adalah langkah penting menuju penerimaan diri. Adakah masa lalu yang membuat Anda merasa bersalah? Atau adakah kejadian masa lalu yang membuat Anda takut untuk melangkah maju? Hal-hal atau kejadian yang pernah dialami baik buruknya, Anda perlu mengampuni diri sendiri. Maafkanlah, ampunilah Anda dengan semua kejadian itu. Lepaskanlah hal-hal yang pernah terjadi dari pikiran Anda. Buka lembaran baru bagi kehidupan Anda. Jika kesalahan masa lalu berhubungan dengan orang lain, Anda perlu meminta maaf kepada orang tersebut, dan maafkanlah dia. Jika hanya berkaitan dengan diri sendiri, ampunilah diri sendiri dan memohon ampun kepada Allah SWT. Karena Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Membangun Potensi Diri
- Identifikasi Kekuatan: Mengenali dan memanfaatkan kekuatan pribadi adalah kunci untuk membangun potensi diri. Catat kekuatan dan kelebihan Anda sebagai potensi Anda. Kembangkan potensi itu dengan mengasah keterampilan-keterampilan yang Anda miliki. Misalnya, potensi Anda memasak. Jadikan potensi ini menjadi kekuatan Anda, dan asahlah dengan sering mencoba resep baru dan terus kembangkan potensi ini.
- Pendidikan dan Pelatihan: Investasikan waktu dan sumber daya dalam pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan Anda. Setelah Anda mengetahui potensi dan kekuatan Anda, Anda perlu menginvestasikan waktu dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan agar potensi Anda berkembang. Misalnya kekuatan Anda dalam hal memasak, Anda perlu mengikuti kursus memasak dan terus kembangkan keterampilan ini dengan membuat usaha mulai dari kecil.
- Tetapkan Tujuan yang Jelas: Menetapkan tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART) dapat membantu memandu upaya Anda. Yakinlah dengan menetapkan tujuan yang jelas Anda akan mencapai kehidupan yang lebih baik. Tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Dengan tujuan yang terukur Anda seperti dipandu dalam mengembangkan potensi diri.
- Keluar dari Zona Nyaman: Tantang diri Anda dengan mencoba hal-hal baru dan mengambil risiko yang terukur. Ini dapat memperluas batasan kemampuan Anda. Mungkin sebagian orang yang sudah mencapai satu tujuan akan merasa nyaman di zonanya. Merasa sudah dapat gaji yang mencukupi kebutuhannya sehingga tidak mau mengembangkan diri dan merasa cukup apa yang telah diraih. Untuk mengembangkan potensi Anda perlu keluar dari zona nyaman itu dan ambil tantangan dan kesempatan yang ada di depan Anda. Semakin Anda dapat melewati tantangan itu, semakin tinggi potensi yang dicapai. Misalnya karena kekuatan Anda pada memasak ketika ada lomba memasak Anda mengikutinya dan terlepas dari menang atau kalah, namun Anda sudah keluar dari zona nyaman dengan menchallenge diri sendiri. Begitupun ketika datang kesempatan untuk membuka (start up ) usaha catering. Ini adalah tantangan bagi Anda. Ambil kesempatan itu dan tantanglah diri Anda dan keluar dari  zona nyaman.
- Jaringan dan Dukungan: Membangun jaringan yang kuat dan mendapatkan dukungan dari orang-orang di sekitar Anda dapat membantu mempercepat perkembangan diri. Lingkungan pergaulan baik dunia nyata maupun dunia maya akan mempengaruhi seseorang. Dengan membangun jaringan (networking), baik di dalam lingkungan pekerjaan maupun sosial akan terbuka peluang yang dapat mempercepat pengembangan diri Anda. Ikuti komunitas yang mempunyai hobby/passion yang sama akan menambah motivasi untuk mengembangkan diri. Misalnya hobby Anda menulis, carilah komunitas atau platform yang dapat mengembangkan hoby menulis Anda. Begitu pula dukungan dari teman, pasangan keluarga akan menambah percepatan pengembangan potensi Anda.Â
Apa yang dapat diambil hikmahnya? Berdamai dengan diri sendiri adalah fondasi untuk membangun potensi diri. Dengan menerima diri sendiri, kita dapat mengatasi hambatan internal dan fokus pada pengembangan kekuatan dan kemampuan kita.Â
Melalui refleksi, pendidikan, dan dukungan, setiap individu dapat mencapai potensi penuh mereka dan menjalani kehidupan yang lebih memuaskan dan bermakna. Jangan terhambat karena usia, kemampuan terbatas, kesibukan, kewajiban rumah tangga dan pekerjaan. Tetap kembangkan potensi Anda dimulai dengan berdamai dengan diri sendiri! Selamat mencoba!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H