Prosedur pemeriksaan abdomen akut untuk kasus ileus paralitik.
Â
- Persiapan Pasien:
Menurut Bontrager (2018), persiapan pasien untuk pemeriksaan radiografi abdomen kasus ileus paralitik yaitu, pasien diarahkan untuk mencopot benda-benda logam yang terdapat pada area sekitar abdomen yang dapat mengganggu hasil citra.
Menurut kami, persiapan pasien pada pemeriksaan radiografi abdomen akut dari teori Bontrager (2018) sudah relevan, namun perlu digaris bawahi bahwa benda-benda yang mengganggu hasil citra radiografi biasanya adalah benda yang berbahan dasar logam. Selain itu juga sebelum dimulainya pemeriksaan alangkah baiknya jika mengonfirmasi data pasien serta pemeriksaan yang akan dilakukan, pemberian consent juga salah satu prosedur yang berlaku saat ini.
Â
- Persiapan Alat dan Bahan
Menurut Bontrager (2018) alat dan bahan yang dipersiapkan dan dibutuhkan yaitu pesawat sinar-X, Image Receptor ukuran 35x43 cm, grid, marker R atau L, Soft bag, serta Computed Radiography (CR).
Menurut kami, persiapan alat dan bahan dalam teori Bontrager (2018) sudah valid. Namun penggunaan Image Receptor dengan ukuran 35x35 cm juga memungkinkan dilakukan dengan pasien yang memiliki tubuh yang kecil agar tidak terpapar radiasi yang berlebih. Pada akhirnya penggunaan Image Receptor tergantung pada tubuh pasien.
Â
- Teknik Pemeriksaan
Menurut Bontrager (2018) proyeksi pemeriksaan abdomen dapat dilakukan dengan tiga proyeksi diantaranya yaitu proyeksi Antero Posterior (AP) supine yang berguna untuk melihat gambaran pelebaran usus di proksimal daerah obstruksi, Antero Posterior (AP) setengah duduk atau erect ditunjukkan untuk melihat step ladder apperance dan air fluid level, kemudian Left Lateral Decubitus (LLD) yang ditunjukkan untuk melihat gambaran air fluid level udara bebas infra diafragma dan udara bebas infra diafragma. Terakhir ada thorax Postero Anterior (PA). Tujuan proyeksi ini yaitu untuk melihat udara di inferior diafragma karena udara yang keluar dari saluran pencernaan ke ruang peritoneum naik ke atas tepat di bawah diafragma. Namun, menurut kami tidak perlu dilakukannya pemeriksaan Postero Anterior (PA) thorax karena memakai tiga proyeksi sudah dapat mencapai hasil diagnosa.
Menurut Bontrager (2018), pada saat proyeksi Left Lateral Decubitus (LLD), pasien harus memosisikan dirinya kurang lebih 10 sampai 20 menit tidur miring ke arah kiri dengan tujuan untuk menampilkan potensi udara dengan jumlah yang sedikit dalam rongga intraperitoneal.
Menurut kami dengan melakukan posisi pasien tidur lateral ke arah kiri selama 10-20 menit dapat mempengaruhi hasil citra. Hal ini dipertegas dengan teori Bontrager (2018) bahwa tujuan melakukan posisi tidur lateral ke arah kiri 10-20 menit dapat membantu untuk memperlihatkan potensi udara dengan jumlah sedikit dalam rongga intraperitoneal.