Pendahuluan
Abdomen adalah rongga terbesar dalam tubuh. Bentuknya lonjong dan meluas dari atas diafragma sampai symphysis pubis. Kondisi patologis yang mungkin terjadi pada abdomen adalah abdomen akut, abdomen akut ialah kelainan pada abdomen yang terjadi tiba-tiba (mendadak) di dalam rongga abdomen, sehingga memerlukan tindakan diagnosa atau operasi segera, misalnya dengan pemeriksaan radiografi. Tujuan pemeriksaan radiografi pada akut abdomen adalah untuk mengetahui gambaran abdomen serta melihat adanya cairan, udara bebas (Free Air Fluid Level) didalam rongga abdomen.(Rasad, 2005).
Akut abdomen menjadi gejala yang sering dikeluhkan pasien ke dokter. Sekitar 60%- 90% kasus ileus menjadi penyebab akut abdomen. Menurut Ansari P (2007) dari segala usia, setiap tahun ada 1 dari 1000 orang yang terdiagnosa ileus. Ileus adalah gangguan pasase isi usus yang merupakan tanda adanya Obstruksi usus akut yang segera membutuhkan tindakan. Terdapat 2 macam ileus, yakni ileus obstruktif dan ileus paralitik.
Salah satu indikasi pada abdomen akut adalah ileus paralitik. Ileus paralitik adalah keadaan di mana usus gagal melakukan kontraksi peristaltik untuk menyalurkan isinya. Penyebabnya ialah individu yang sering mengkonsumsi makanan yang rendah serat, kemudian muncul permasalahan kurangnya kemampuan membentuk massa feses yang menyambung pada rangsangan peristaltic usus, kemudian saat kemampuan peristaltik usus menurun maka akan terjadi konstipasi yang mengarah pada feses yang mengeras dan dapat menyumbat lumen usus sehingga menyebabkan terjadinya paralitik.
Menurut Rilianti, (2017) pemeriksaan radiografi abdomen dilakukan dengan proyeksi antero posterior (AP) supine, semi erect dan Left Lateral Decubitus (LLD). Proyeksi abdomen AP supine dilakukan dengan posisi pasien tidur telentang di atas meja pemeriksaan, proyeksi abdomen semi erect dilakukan dengan posisi pasien semi erect (duduk atau setengah duduk), dan proyeksi abdomen LLD dilakukan dengan posisi pasien true lateral, sisi kiri menempel film dan sisi kanan di atas.
Kesulitan  yang  dihadapi  pada  pemeriksaan  teknik  radiografi  abdomen  3  posisi  pada  pasien  kasus ileus  paralitik  adalah  pada  saat  pengaturan  posisi  pasien,  biasanya  pasien  mengalami  keluhan  nyeri abdomen yang terjadi pada kelainan abdomen. Untuk mengatur posisi pasien yang dapat mengakibatkan hasil gambaran kurang maksimal, maka diperlukan kerja sama yang baik antara radiografer dengan pasien dan keluarga pasien.
MetodologiÂ
A. Persiapan Alat
- IR ukuran 35 x 43 cm
- Grid
- Marker
B. Persiapan Pasien
Melepaskan benda berbahan logam atau benda lain yang bisa menimbulkan artefak. Pada proyeksi LLD, pasien harus berada dalam posisi miring selama 10 -- 20 menit untuk melihat gas dan cairan di dalam usus.
C. Proyeksi Pemeriksaan