Mohon tunggu...
Humaniora

Fibonacci, Penemu Barisan Bilangan

11 Desember 2015   00:45 Diperbarui: 11 Desember 2015   00:59 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Leonardo Pisano atau lebih dikenal dengan nama Fibonacci lahir di Pisa, Italia tahun 1170 M, meninggal tahun 1250 M , dan dibesarkan di Afrika Utara tempat ayahnya bekerja. Ketika ayahnya bertugas disana, seorang ahli matematika Arab memperlihatkan keajaiban sistem bilangan Hindu-Arab. Sebuah sistem bilangan yang mulai dikenal setelah jaman Perang Salib. Setelah Fibonacci mengamati semua kalkulasi yang dimungkinkan oleh sistem bilangan ini, dia memutuskan untuk belajar pada matematikawan Arab yang tinggal di sekitar Mediterania. Semangat belajarnya yang sangat menggebu-gebu membuat dia melakukan perjalanan ke Mesir, Syria, Yunani dan Sisilia.

Tahun 1200 M Fibonacci kembali ke Pisa. Pada tahun 1202 Fibonacci menulis buku yang terkenal yaitu Liber Abaci. Buku tersebut berisi aritmetika yang ia himpun selama perjalanannya   di Afrika Utara. Buku ini memperkenalkan sistem nilai tempat dan angka Hindu–Arab. Pada bagian berikutnya, Fibonacci banyak memibahas mengenai soal-soal yang berkaitan dengan perdagangan, sedang pada bagian ketiga memperkenalkan bilangan Fibonacci dan barisan Fibonacci, yaitu 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13,… tetapi dalam bukunya Fibonacci tidak menulis suku pertama. Barisan ini sangat terkenal dan diketahui banyak ditemukan dalam gejala alam.

 

Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil beberapa hikmah yaitu :

  1. Fibonacci adalah seorang yang cermat dan tekun. Dia terbiasa mengamati segala hal di sekitarnya, terutama hal yang menarik perhatiannya yaitu sistem bilangan Hindu–Arab.
  1. Hidup yang berpindah – pindah mengikuti tugas dinas sang Ayah tidak menyurutkan semangat belajarnya. Fibonacci tetap mempunyai semangat belajar yang tinggi.
  1. Berpikir Inovatif. Setelah mengamati dan banyak belajar tentang sistem bilangan Hindu–Arab, Fibonacci kemudian berpikir dan berinovasi. Buah dari pikirannya adalah inovasi di bidang matematika yang dikenal dengan barisan Fibonacci. Temuannya ini sangat terkenal dan banyak ditemukan dalam gejala alam.
  1. Fibonacci menulis segala pemikirannya kemudian menghimpunnya[caption caption="Penemu Barisan Bilangan Fibonacci"][/caption] menjadi sebuah buku. Ilmu yang dia dapat tidak disimpan untuk dirinya sendiri. Sifat suka berbagi ilmu adalah salah satu contoh lain dari sifat yang patut untuk diteladani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun