Mohon tunggu...
Yeti Prita Nandini
Yeti Prita Nandini Mohon Tunggu... Guru - Guru

saya seorang guru yang memiliki hoby memasak dan bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik pada Materi Perubahan Materi Melalui Model Pembelajaran PBL kelas X di SMK Siang 1 Bojonegoro

2 Maret 2024   22:02 Diperbarui: 2 Maret 2024   22:05 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

               Pembelajaran di SMK SIANG 1 BOJONEGORO ditemukan suatu permasalahan yang menarik perhatian yaitu, terkait rendahnya minat peserta didik dalam proses pembelajaran IPAS pada Materi dan Perubahannya.  Dalam pengamatan tersebut, terungkap bahwa sebagian besar peserta didik menunjukkan kurangnya minat dalam pembelajaran yang sedang berlangsung. Terlihat bahwa peserta didik tampak kurang bersemangat dan cenderung pasif saat pelajaran berlangsung. Peserta didik kurang berpartisipasi dalam diskusi kelas, sehingga suasana kelas terasa kurang interaktif. Model pembelajaran yang selama ini digunakan dalam kelas adalah model ceramah. Pembelajaran masih berpusat pada guru dan LKPD yang masih belum sesuai dengan model pembelajaran. Menjadi sangat penting untuk mengkaji masalah ini baik dari sudut pandang guru maupun peserta didik. Dari sudut pandang seorang guru, penting untuk memahami setiap akar permasalahan karena mencerminkan efektivitas strategi dan metode pengajaran yang diterapkan dalam pembelajaran di kelas tersebut.

                Pembelajaran selesai , kemudian direfleksikan . Dalam pelaksanaan  evaluasi terhadap beragam permasalahan yang ditemui salah satunya yaitu dari peserta didik  dapat diketahui informasi mengenai rendahnya minat belajar peserta didik. Hal tersebut terlihat dari media pembelajaran yang diterapkan oleh guru cenderung bersifat terbatas, seperti halnya ceramah. Ini menyebabkan siswa yang lebih cenderung kurang tertarik atau bosan  dalam pembelajaran di kelas.

           Melalui hasil evaluasi tersebut kemudian dirancang pembelajaran yang inovatif. Disini diterapkan model pembelajaran PBL ( Problem Based Learning) .Model pembelajaran PBL mampu meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis, meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran, serta kemampuan berkalaborasi dalam kelompok.

         Hasil tersebut kemudian digunakan untuk merancang media pembelajaran yang tepat untuk peserta didik dengan menggunakan video pembelajaran orientasi masalah yang ditampilkan dalam power point agar peserta didik termotivasi untuk  memahami konsep materi dan memberikan  LKPD yang sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang dapat menarik perhatian peserta didik dan memicu keaktifan peserta didik dalam pembelajaran.

           Dalam menghadapi kasus rendahnya minat  peserta didik dalam pembelajaran kimia/ IPAS pada materi dan perubahannya di kelas, langkah nyata yang dilakukan adalah dengan memulai dengan melakukan pretest pada peserta didik untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa. Kemudian langkah yang dapat  diambil sebagai alternative solusi dalam perencanaan dan evaluasi pembelajaran adalah merencanakan pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning . Dengan cara ini, peserta didik akan merasa lebih termotivasi karena mereka secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Penting bagi pendidik untuk mempertimbangkan karakteristik dan kebutuhan mereka, sehingga dapat meningkatkan minat belajar.

              Penggunaan suatu media yang menarik dapat meningkatkan minat  belajar peseta didik. Sebagai contoh, memberikan video pembelajaran berbasis maslaah kontekstual dalam kehidupan sehari-hari pada power point dan memberikan praktikum berkaitan dengan materi tersebut , hal ini akan memberikan tantangan dan memancing rasa ingun tahu peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan  dan juga memberikan tugas presentasi hasil dari praktikum berdasarkan soal dari LKPD berupa powerpoint yang ditampilkan saat presentasi didepan kelas bersama kelompoknya agar peserta didik aktif dan berani menyampaikan hasil yang dikerjakan. Selain itu, menyelipkan ice breaking dapat meningkatkan semangat dan antusiasme peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.

              Dengan mengambil langkah-langkah seperti diatas diharapkan peserta didik di SMK SIANG 1 Bojonegoro  dapat meningkatkan minat belajar dalam pembelajaran dan mencapai hasil belajar yang lebih baik. Pembelajaran yang interaktif, menyenangkan, dan melibatkan keaktifan peserta didik akan menciptakan lingkungan pembelajaran yang berdaya tarik dan mendukung keaktifan perkembangan akademik mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun