Mohon tunggu...
YESTRI SUSANTI LUMBAN
YESTRI SUSANTI LUMBAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lukisan,musik

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Menjaga Batasan

2 November 2022   10:17 Diperbarui: 2 November 2022   10:23 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Telset.id
Telset.id

3. Berpacaran bukan Berarti Milik kita Menjadi Milik Pasangan 

Hey sahabat +62 sadar yok....itu pacar bukan suami dia bisa hilang kapan saja dan jangan terlalu mau dibodohi pasangan kita.Apalagi saat sekarang ini banyak pasangan yang datang hanya karena modus saja.Terkadang datang bukan karena dia benar-benar menyayangi pasangannya melainnkan ada maunya. Berlagak seperti orang bodoh juga tidak jarang dilakukan oleh para pasangan agar mendapat yang diingankannya dari pasangannya.Memuji ,menangis,bahkan mengemis juga sangat tidak jarangan dilakukan oleh pasangan agar dikasihani pasangannya.Apalagi jika pasangan sudah mau memintak uang dengan alasan apapun jadi tolong sadar tinggalin saja itu tidak benar lagi ya jangan sampai termakan omongan para buaya.

Untuk sekilas saya mau memberikan contoh yang sangat diluar nalar menurut saya. Ada teman saya yang berinisial "S" dia memiliki pacar yang dimana mereka bertemu dari aplikasi Hago,mungkin permainan ini tidak asing lagi bagi kita.Singakt ceritanya si cewek dengan inisial "D" merantau dan menempuh pendidikan di salah satu kota dab mereka bertemu dengan si S ini di tempat dia sekolah. Kelamaan akhirnya mereka memutuskan untuk berpacaran setelah hubungan mereka berjalan selama 2 bulan si S merasa kurang puas dengan hubungan mereka.

Akhirnya mereka memutuskan untuk tinggal bersama disalah satu penginapan dan memilih untuk menempatinya dalam kurun waktu beberapa bulan kedepannya . Mereka bersama selama 10 bulan didalam penginapan tersebut,mereka sudah melakukan hal-hal seperti yang dilakukan oleh suami isti. Namun untuk hal yang tidak diduga setelah si S memutuskan untuk ikut ke kampung si D untuk mengunjugi keluarga si D ternyata hubungan mereka tidak direstui oleh orang tua si D akhirnya hubungan mereka tidak tahu bagaimana kepastiannya.

Dari kejadian itu akhirnya si  S merasa frustasi dan hidup di hal- hal yang tidak diinginkan dimana si S menjadi pengguna obat-obat terlarang dan bahkan membayar wanita-wanita malam untuk melepaskan hasratnya bukannitu juga bahkan si S sengaja untuk mengencani wanita-wanita lain dan memberikan apa yang dimintak oleh perempuan-perempuan itu setelah itu dia memakai kesempatann  itu untuk merusak perempuan-perempuan itu. 

Dari sini dapat penulis simpulkan hubungan yang di mulai dari kesalahan dan tidak dimulai dengan hati yang tulus akan mengakibatkan dampak yang sangat buruk bagi pasangannya.Jika sudah seperti ini siapa yang harus disalahkan bahkan mungkin masa depan dari perempuan-perempuan itu tidak akan sebebas yang dipikirkan. Pasti ada saja nanti yang harus dipikirkan contohnya bagaimana jika dia menemukan pasangan yang baru dan kemudian orang itu muncul dan menjelek-jelekkan kita kepada pasangan kita .Itu sebabnya tidak sedikit juga suatu hubungan berakhir dengan kematian karena kemarahan dari pasangan dan karena malu dengan lingkungan sekitar.

Jadi untuk kita sebagai perempuan pintar-pintarlah dalam memilih pasangan dan jangan sampai termakan dengan omongan manis dari para pria lain agar kita tidak salah dalam pergaulan kita. Karena bukan cuman kita aja saja  yang nantinya malu melainkan orang tua kita juga akan malu dan akan menjadi perbincangan orang-orang dilingkungan kita. Jadi mari saling menjaga diri dan tahu batasan disaat menjalin hubungan dengan pasangan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun