Mohon tunggu...
Yesti Putri Oktavianti
Yesti Putri Oktavianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya sebagai mahasiawa aktif

Hobi saya memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tipologi Belajar Anak Didik dan Perbedaan Individual

6 November 2024   22:35 Diperbarui: 6 November 2024   22:37 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jenis belajar siswa

Gaya visual, Sediakan materi visual yang menarik. Serta gunakan warna untuk menandai poin penting.

Gaya Belajar Auditori, Apabila dalam suatu pembelajaran melihat seorang siswa dapat fokus saat mendengarkan penjelasan, audio, dan diskusi maka anak tersebut memiliki kemampuan auditori yang baik.

Gaya Belajar Kinestetik, Siswa yang memiliki kemampuan kinestetik pada umumnya mudah untuk bergaul dan bersosialisasi kepada semua orang. Selain itu, karakteristiknya yang pering dapat memberikan kesan positif pada siapapun yang ia temui. Setiap individu memiliki gaya belajar yang unik.

Implikasi terhadap Pembelajaran berdasarkan Kecerdasan banyaknya individu yang bervariasi memungkinkan adanya ratusan gaya belajar yang dikemukakan oleh para pendidik dan psikolog. Berikut dua gaya belajar dan berpikir yang paling banyak di diskusikan.

Gaya Mendalam/dangkal, Merupakan sejauh mana murid mempelajari materi belajar dengan satu cara yang membantu mereka untuk memahami makna materi tersebut atau sekadar mencari apa-apa yang perlu untuk dipelajari . Murid yang belajar dengan menggunakan gaya dangkal tidak bisa mengaitkan apa-apa yang mereka pelajari dengan kerangka konseptual yang lebih luas. Mereka cenderung belajar secara pasif, sering kali hanya mengingat informasi.

Memahami Gaya Belajar, Setiap individu memiliki gaya belajar yang berbeda. Dalam mengatasi perbedaan individual, penting bagi kita untuk memahami gaya belajar masing-masing individu. Dengan memahami gaya belajar mereka, kita dapat mengadaptasi metode pengajaran yang sesuai.

Memberikan Pendekatan Personal, Menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu akan membantu mereka merasa lebih terbantu dan termotivasi dalam proses belajar.

Menerapkan Pembelajaran Kolaboratif, Ini dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan memaksimalkan potensi setiap individu.

Memberikan Dukungan dan Motivasi, Perbedaan individual dalam belajar dapat menjadi suatu hambatan yang membuat individu merasa tidak mampu atau tidak termotivasi. Dukungan dan motivasi ini dapat berupa pujian, dorongan, atau bantuan dalam mengatasi kesulitan belajar. Dengan memberikan dukungan dan motivasi yang tepat, individu akan merasa lebih percaya diri dan termotivasi dalam belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun