Seonggok daging yang mencintaimu
Ini
Sudah beberapa kali merenung;
Ingin sekali mengutuk, ingin sekali membunuh
Perasaan yang tak kunjung henti ini
Jelas-jelas sudah kau lepeh
Aku bantu menginjak juga
Harapnya, agar segera musnah saja
Eh, tapi kenapa tapi
Hingga sudah hampir purnama dibulan kedua setelah kau remukkanÂ
Malah tetap konstan, tidak berkurang dan untungnya juga tidak bertambah