Mohon tunggu...
Yessy Yoanne
Yessy Yoanne Mohon Tunggu... Seniman - Pembelajar belajar dalam mengajar.

Saya adalah perempuan biasa yang ingin melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar, sehingga hasilnya walaupun sederhana bisa menjadi sesuatu yang luar biasa. Mencintai dunia seni, khususnya dunia seni pertunjukan dan mayor yang dipilih adalah seni tari. Menyukai pada kesehatan organik, pengobatan alami dan penyembuhan diri. Dunia anak selalu menarik, sehingga sebagian besar waktu digunakan untuk berfokus pada dunia pendidikan seni anak-anak.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Percakapan Bapak dan Tukang Becak

9 Februari 2024   15:00 Diperbarui: 9 Februari 2024   15:06 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Bapak ke Surabaya hanya dengan putri Bapak? Isteri Bapak tidak diajak Pak?"

Pertanyaan itu langsung dijawab Bapak dengan lagi-lagi tersenyum.

"Isteri saya sudah meninggal 3 tahun lalu, Pak"

Tukang Becak buru-buru minta maaf pada Bapak,

"Saya mohon maaf, Pak, kalau sudah menyinggung.."

"Enggak kok, Pak, sudah biasa ada yang bertanya begitu. Apalagi biasanya laki-laki yang ditinggal isteri kebanyakan memilih menikah lagi. Sehingga jika saya masih sendiri merawat anak perempuan, pasti dikira masih punya isteri"

Bapak mencoba menenangkan kekhawatiran Tukang Becak tersebut.

Memang, pertanyaan seperti itu sudah sangat biasa dihadapi Bapak yang masih memilih untuk setia pada cinta matinya, Ibu.

Tukang Becak itu berucap lirih,

"Kita sama, Pak, sudah ditinggal isteri tercinta... anak saya juga tiga, paling kecil masih balita dan masih butuh susu ibunya..."

Aku tercekat. Melirik diam-diam kearah Bapak yang menoleh ke Tukang Becak dengan mata nanar. Ya, Bapak memang orang yang berhati lembut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun