konten video edukasi memanglah tidak mudah. Apalagi dewasa ini, banyak anak muda yang lebih suka melihat video konten joget-joget dibandingkan mendengarkan ceramah video pembalajaran.Â
Menjadi seorang pembuatHal ini sungguh sebuah tantangan bagi seorang konten creator khususnya konten creator di bidang pendidikan. Tapi, jangan Khawatir, semua masalah ada solusinya.Â
Berikut ini tips dan lamgkah-langkah yang bisa kamu gunakan untuk membuat video edukasi yang menarik untuk penonton:
 1. Membuat Outline Bahasan MateriÂ
Sebelum kita meentukan materi yang akan bawa, sebaiknya kita mengetahui konten apa yang hendak kita bawakan. Apakah konten anak-anak, remaja, atau bahkan orang dewasa.Â
Selain menentukan materi, tulislah topic tersebut dalam sebuah kerangka pembahasan. Hal ini sangat penting agar topic yang cemerlang, tidak hilang begitu saja.
2. Tulis keseluruhan materi
Setelah membuat kerangka materi, sebaiknya kita menulis keseluruhan materi yang akan kit abaca. Selain agar kita mudah membacanya, hal ini juga membuka wawasan baru untuk kita dan membuat kita mudah improvisasi saat pembuatan video.
3. Membuat Target Durasi Video
Dalam membuat konten video edukasi, tentu kita harus menentukan target durasi video kita. Apakah pendek, sedang, atau panjang hingga berjam-jam.Â
Akan tetapi di era sekarang, remaja lebih suka menikmati video pendek yang tidak membuatnya ngantuk ketika melihatnya. Karena kita ingin membangkitkan keinginan belajar pada remaja, durasi 1 hingga 3 menit adalah waktu yang ideal untuk konten edukasi di era ini.Â
Tetapi durasi tersebut tidak mengurangi esensi kemenarikan video, jika seorang content creator dapat menyajikan dengan apik, semangat, dan tidak membosankan.
4. Membuat Teks Sesuai Gaya Bahasa Diri Sendiri
Ini adalah poin terpentingnya, untuk menjadikan video kita menarik dan tidak membosankan. Kita wajib menggunakan gaya bahasa sendiri dalam pembuatan video, jangan meniru gaya orang lain. Kita bisa melihat mereka sebagai referensi, tapi jangan memplagiasi. Ingat selalu menggunakan teknik ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi).
5. Membaca Teks Yang Sudah DibuatÂ
Bagi sebagian orang, membaca teks video merupakan hal yang sangat tidak terlalu penting. Tapi dalam hal ini, kamu sangat-sangat wajib membacanya.Â
Hal ini untuk mengetahui dinamika suara kita nantinya, apakah sudah bagus atau justru monoton. Dengan membaca teks, kita bisa menentukan kapan kita berhenti dan kapan kita melanjutkan kalimat.Â
Di samping membacanya, kita rekam suara kita dan lihat durasi pembacaan. Apakah sudah tepat atau justru molor dengan target durasi yang ditentukan.
6. Eliminasi Kalimat
Setelah mengetahui hasil perekaman, kita lihat lagi apakah sudah tepat atau kirang. Jika kurang bisa ditambahkan, dan apabila melebihi target. Inilah tugas kita untuk mengelimnasi kalimat tersebut dan menggantinya dengan pilihan kata yang tepat dan mudah dicerna oleh audiens.
7. Melakukan Perekaman
Setelah semua teks siap dan durasi waktu telah tepat. Hal yang penting dalam membuat video edukasi adalah proses perekaman. Merekam tidak semata-mata hanya merekam, membuat berarti kita sudah siap dengan materi dan diri.Â
Maksudnya adalah selain paham tentang materi yang akan bawakan, kita harus sudah siap dengan diri kita, yaitu semangat dalam membuat video.Â
Dalam pembuatan video, walaupun kita tidak bertemu langsung dengan audiens, percaya atau tidak energy dalam video kita akan tersalurkan.Â
Jadi, Hal yang paling penting dalam membuat video edukasi selain hal yang disebutkan di atas adalah kalian sebagai konten creator video harus bisa membangun emosi yang semangat untuk audiens agar pesan dan informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh audiens kita.
Itu tadi merupakan langkah-langkah yang kalian persiapkan untuk membuat konten video edukasi. Bagaimana? Mudah bukan? Yuk Praktik sekarang juga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H