Akan tetapi di era sekarang, remaja lebih suka menikmati video pendek yang tidak membuatnya ngantuk ketika melihatnya. Karena kita ingin membangkitkan keinginan belajar pada remaja, durasi 1 hingga 3 menit adalah waktu yang ideal untuk konten edukasi di era ini.Â
Tetapi durasi tersebut tidak mengurangi esensi kemenarikan video, jika seorang content creator dapat menyajikan dengan apik, semangat, dan tidak membosankan.
4. Membuat Teks Sesuai Gaya Bahasa Diri Sendiri
Ini adalah poin terpentingnya, untuk menjadikan video kita menarik dan tidak membosankan. Kita wajib menggunakan gaya bahasa sendiri dalam pembuatan video, jangan meniru gaya orang lain. Kita bisa melihat mereka sebagai referensi, tapi jangan memplagiasi. Ingat selalu menggunakan teknik ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi).
5. Membaca Teks Yang Sudah DibuatÂ
Bagi sebagian orang, membaca teks video merupakan hal yang sangat tidak terlalu penting. Tapi dalam hal ini, kamu sangat-sangat wajib membacanya.Â
Hal ini untuk mengetahui dinamika suara kita nantinya, apakah sudah bagus atau justru monoton. Dengan membaca teks, kita bisa menentukan kapan kita berhenti dan kapan kita melanjutkan kalimat.Â
Di samping membacanya, kita rekam suara kita dan lihat durasi pembacaan. Apakah sudah tepat atau justru molor dengan target durasi yang ditentukan.
6. Eliminasi Kalimat
Setelah mengetahui hasil perekaman, kita lihat lagi apakah sudah tepat atau kirang. Jika kurang bisa ditambahkan, dan apabila melebihi target. Inilah tugas kita untuk mengelimnasi kalimat tersebut dan menggantinya dengan pilihan kata yang tepat dan mudah dicerna oleh audiens.
7. Melakukan Perekaman