Mohon tunggu...
Yessy Setiawati
Yessy Setiawati Mohon Tunggu... -

jalani hidup sebaik mungkin,karna hidup di dunia hanya sekali. entah esok atau lusa maut kan menjemput kita.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sampai Kapanpun Akan Tetap Seperti Ini

14 Mei 2011   15:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:42 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

saat ku tahu dirimu hanya menganggap aku teman biasa. aku hanya bisa ternyum walau batin ini lirih dan mengis. tak bisa ku sesali karna kau hanya menginginkan pertemana bukan hubungan. terima kasih kawan takan penah ku sesali pertemua kita sampai kapan pun. kan ku ukir jelas semua bayang dan gurat wajah mu. pertemuan yang sesat memberi makna yang begitu besar. seumur hidup aku tak pernah memiliki rasa sebesar ini, sampai aku mendobrak hijab hati yang seharus nya ku jaga sedari dulu. aku mencintaimu karena Allah.... aku ingin mengenalmu sejauh aku menebar fitrah ini dalam kenyataan bukan bayang semu yang selamanya terkungkung dalam ruang kegelapan.

suatu saat nanti, aku akan tersenyum ketika kau menemukan wanita jelita yang menjadi impian mu selama ini. dan semoga impian itu menjadi kenyataan. karna ingat kawan, sesungguhnya Allah sesuai dengan perasangka hamba2 nya.

kau akan tetap menjadi teman terbaik bagi ku. yang selalu memberi insfirasi dan warna. walau abu-abu dan kegelapan. ah.... sungguh kisah pelik namun sederhana. namun akan selalu terukir indah dalam potensi hati.

ampuni aku ya robb.... sejauh mata memandang, aku telah mengotori pandangan ini. selama hati berdetak aku telah mencacati perasaan ini dengan rasa yang seharusnya ku rapihkan dalam tatana hijab mu. akan ku tunggu imam yang ciptakan untuku. sunggu tak terkira ku besarnya rasa syukurku atas fitrah yang kau semai kan untuk menghiasi hati ini.

alhamdulillah.... rasa syukur ku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun