Dalam ukuran tertentu, banyak olahragawan juga mengkonsumsi bir secara moderat. Bir dipercaya mempercepat proses recovery setelah lari (cardio). Bir memiliki kandungan karbohidrat yang sama dengan susu coklat yang juga bisa mempercepat proses recovery. Â
Bir ternyata memiliki sejumlah antioksidan alami dan vitamin yang dapat membantu mencegah penyakit jantung dan bahkan membangun kembali otot. Dalam penelitian terbaru yang dikutip dari Fox News, para ilmuwan telah menemukan bahwa bir memiliki beberapa manfaat kesehatan mengejutkan yang dapat membantu menurunkan kolesterol, melawan kanker, dan bahkan membunuh virus.
Bir mengandung 93 persen air, dan menurut sebuah penelitian di Spanyol, itu benar-benar mampu memberikan hidrasi yang lebih baik daripada hanya H2O, ketika seseorang berkeringat di bawah sinar matahari.
Apa yang saya ceritakan diatas memang tidak bisa dijadikan generalisasi dari permasalahan akibat minuman beralkohol di Indonesia. Sudah banyak dari generasi muda yang meninggal karena oplosan karena tidak mampu membeli bir yang harganya lebih mahal dibandingkan oplosan. Â
Namun juga tidak bisa juga melakukan generalisasi bahwa bir merupakan zat adiktif yang menjadi penyebab dari kriminalitas, urusan moral bangsa hingga menarik kesimpulan bahwa bir dibatasi penjualannya karena mengandung zat adiktif yang berdampak buruk bagi bangsa Indonesia yang beranekaragam suku, bangsa dan bahasa.
Data dari Genam yang merujuk bahwa 18 ribu generasi muda meninggal akibat miras,--sehingga dibuatlah regulasi pembatasan hingga penjualan bir,-- justru berpotensi merusak moral bangsa jika data yang disampaikan hanya untuk mengejar popularitas belaka dan belum bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah di depan publik.
Pembatasan dan pelarangan penjualan bir justru berpotensi perdagangan gelap illegal alcohol juga oplosan.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H