Surabaya – Dengan adanya perubahan zaman dan kemajuan teknologi saat ini membuat model pengasuhan anak yang diberikan oleh orang tua mengalami perbedaan yang sangat mencolok dengan model pengasuhan anak pada zaman dahulu. Salah satu contohnya adalah banyaknya orang tua yang bekerja di luar rumah sehingga membuat waktu dengan anak menjadi kurang. Selain itu, karena perkembangan teknologi seperti adanya gadget membuat para orang tua mengandalkan barang tersebut alih-alih sebagai hiburan anak.
Pada umumnya orang tua memberikan gadget pada anak dengan tujuan agar anak tidak rewel, nangis, tantrum, dan lain sebagainya. Padahal dengan memberikan gadget dalam kurun waktu yang lama dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan dan menghambat perkembangan sosial dan emosional anak. Anak yang sudah terlihat kecanduan gadget biasanya menghabiskan waktu lebih dari 2 jam dan ketika orang tuanya memerintahkan untuk berhenti memainkan gadget anak cenderung menangis dan pada saat anak menangis orang tua justru malah memberikan gadgetnya kembali.
Anak yang sering kali menghabiskan waktunya dengan bermain dapat menghambat perkembangan sosialnya, seperti cenderung kurang memiliki empati dan kesulitan berinterakti dengan orang lain. Hal ini dikarenakan anak-anak tidak menghabiskan waktunya dengan melakukan aktivitas fisik dengan temannya. Selain itu, dampak lain dari gadget adalah mata cepat lelah. Anak yang menghabiskan waktunya berjam-jam dengan bermain gadget dan jarak gadget dengan mata yang terlalu dekat mengakibatkan anak sering kali mengucek matanya. Hal ini tentunya dikarenakan cahaya radiasi yang terdapat pada layar gadget dapat membuat mata cepat lelah.
Oleh sebab itu, sangat perlu adanya perhatian khusus orang tua terhadap anak dalam pengasuhannya untuk mengatasi masalah yang timbul akibat gadget. Orang tua perlu memikirkan strategi yang tepat untuk mengurangi intensitas penggunaan gadget bagi anak dan perlu memikirkan kembali bagaimana mendidik anak dengan interaktif tanpa mengandalkan gadget.
Karena dilatar belakangi oleh permasalahan tersebut, Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya menyelenggarakan Program Inovasi & Teknologi Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) di Kecamatan Rungkut, surabaya. Program Inovasi & Teknologi yang diselenggarakan merupakan suatu program yang berisikan penyampaian materi dan praktik langsung mengenai materi yang disampaikan.
Dengan mengangkan judul pelatihan "Strategi Inovasi untuk Mengelola Waktu Layar Anak dalam Menggunakan Gadget" Mahasiswa UNTAG Surabaya selaku Fasilitator SOTH dapat memberikan manfaat dan insight baru kepada orang tua mengenai pengawasan yang baik untuk anak saat mulai mengenal gadget.Â
Harapan dari mahasiswa fasilitator untuk orang tua kedepannya adalah dapat memberikan pengasuhan yang lebih baik untuk anak tanpat mengandalkan gadget dan lebih berinteraksi secara aktif untuk meningkatkan perkembangan sosial, emosional, dan kognitif anak. Â Dengan demikian, dapat terbentuk ikatan emosional yang kuat antara orang tua dan anak, serta membantu anak berkembang secara optimal dalam lingkungan yang terus berubah.
Kontak Media:
Yessi Octavia
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Email: yessioctavia1024@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H