Mohon tunggu...
Yessi Marethan Miraningsih
Yessi Marethan Miraningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Topik favorit saya adalah pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Untag Surabaya Melalui Hibah Matching Fund Dukung Budidaya Penunjang Wisata di Desa Simoketawang Sidoarjo dengan Program Pembibitan Bibit Kelengkeng

14 November 2022   17:00 Diperbarui: 14 November 2022   17:15 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Pembibitan Bibit Kelengkeng di Desa Simoketawang/dokpri

Matching fund merupakan suatu rangkaian dari 31 kegiatan yang diusulkan oleh Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya pendanaan tahun 2022 dengan ketua pengusul Febby Rahmatullah Masruchin, S.T., M.T. yang melibatkan 31 Dosen dan 155 mahasiswa.

Kegiatan ini termasuk ke dalam kegiatan 3 terkait Budidaya Penunjang Wisata dengan koordinator Herlina, S.T., M.T. yang terdiri dari 4 sub kegiatan. Kegiatan ini merupakan sub kegiatan 3.1 terkait Pembibitan Bibit Kelengkeng. Kegiatan Pembibitan Bibit Kelengkeng merupakan langkah awal dalam melakukan budidaya kelengkeng. Pembibitan ini bertujuan untuk memperbanyak bahan tanaman yang baik, sehat dengan jumlah yang cukup. Bahan tanaman itu sendiri merupakan produk yang dihasilkan dari kegiatan pembibitan yang memiliki pengaruh cukup signifikan terhadap pencapaian hasil produksi pada masa yang akan datang. Pembibitan bibit kelengkeng yang dilaksanakan di wisata Kampung Kelengkeng Desa Simoketawang ini menjadi program khusus dari tim 3.1 yang dikoordinatori oleh Dosen yaitu Herlina, S.T., M.T. dari program studi Teknik Industri bersama 5 mahasiswa MBKM. Pembibitan bibit kelengkeng mulai dilaksanakan pada tanggal 5 November 2022  bersama dengan warga masyarakat dan karang taruna pada pukul 17.00. Kegiatan pembibitan yang dilaksanakan di Desa Simoketawang bertujuan agar warga masyarakat desa tersebut dapat melakukan pembibitan bibit kelengkeng secara mandiri sehingga tidak ketergantungan untuk pembelian bibit serta dapat menekan pengeluaran desa. Kualitas bibit kelengkeng dapat dilihat setelah dilakukan perendaman dengan air selama 24 jam. Bibit kelengkeng dengan kualitas jelek akan mengapung diatas air sedangkan biji kelengkeng dengan kualitas baik akan tenggelam di dasar air. Bibit kelengkeng yang baik/sehat kemudian ditanam di polybag dengan jarak lubang penanaman sedalam 1 cm.

Pelaksana kegiatan 3.1 yaitu Herlina, S.T., M.T. selaku dosen dari program studi Teknik Industri bersama lima mahasiswa MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dari program studi Teknik Industri antara lain Rizki Dwi Rama Setyawan, Ulya Azizah, Arifa Yuriyadi, Yessi Maretha Miraningsih, dan Fifa Marisa Irwayu.

Peserta Matching Fund Kegiatan 3.1/dokpri
Peserta Matching Fund Kegiatan 3.1/dokpri

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh upaya Desa Simoketawang untuk menjadi Desa Mandiri berbasis Wisata Agro yang tertuang di dalam RPJMDes 6 tahunan yang direncakanan 2017-2022 dan dilaksanakan melalui RKPDes tahunan. Terkait Wisata Kampung Kelengkeng, rencana tahunan Desa Mandiri Berbasis Wisata Agro Kebun Kelengkeng di tahun 2022 adalah melakukan pengembangan kebun kelengkeng tahap 2. Saat ini Desa sedang mempersiapkan pengembangan kebun kelengkeng di lahan TKD di sebelah timur Kebun Kelengkeng tahap 1 hingga sebelah timur kantor Balai Desa Simoketawang seluas 1 Hektar dan program 1 rumah 1 pohon dengan jenis kelengkeng New Kristal. Pelaksanaan kegiatan pembibitan bibit kelengkeng ini dilakukan supaya untuk warga tidak perlu membeli bibit kelengkeng dan juga agar bibit kelengkeng hasil pemninitan tersebut dapat dijual kepada wisatawan pengunjung Wisata Kampung Kelengkeng. Sehingga tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah warga masyarakat desa memiliki kemampuan (skill) untuk membibitkan bibit kelengkeng.

DUDI (Dunia Usaha dan Industri) atau mitra sasaran dari kegiatan ini adalah Desa Simoketawang, Sidoarjo dengan sasaran karang taruna yang berjumlah 15 dan masyarakat desa yang berjumlah 7.

Pelaksanaan kegiatan 3.1 selama 6 bulan sejak juli hingga desember 2022 dengan 4 bulan efektif pelaksanaan (Agustus hingga Nopember). Bulan Juli 2022 merupakan tahap persiapan dan Desember 2022 merupakan tahap evaluasi. Kegiatan yang dilaksanakan antara bulan agustus hingga nopember antara lain pembukaan kegiatan matching fund oleh ketua pelaksana dan juga jajaran perangkat desa, kemudian dilanjutkan dengan survey lokasi yang akan digunakan untuk area pembibitan, setelah mengetahui lokasi kami melakukan pengukuran untuk area shade house dan juga mendesain shade house untuk pembibitan kelengkeng, setelah shade house dibangun dilakukan penatan rak yang digunakan untuk menaruh bibit kelengkeng yang masih dalam tahap pembibitan. Kegiatan utama kami dilaksanakan pada sabtu, 5 November 2022, pada kegiatan tersebut kami mulai berkegiatan pada pukul 12.00 WIB dengan melakukan kegiatan penataan polybag yang akan digunakan untuk sosialisasi, penataan kursi area sosialisasi, kemudian pada pukul 15.30 WIB kami melakukan sosialisasi bersama lima belas orang karang taruna dan juga tujuh orang masyarakat setempat. Kegiatan utama dihadiri oleh ketua pelaksana yaitu Bapak Febby Rahmatullah Masruchin, S.T., M.T. dan juga tiga dosen lainnya, serta narasumber yaitu Ir. Heksa Widagdo, MM sebagai pengisi acara sosialisasi pembibitan kelengkeng. Sosialisasi selesai pada pukul 17.30 WIB dengan kegiatan terakhir yaitu penanaman bibit kelengkeng bersama-sama. 

Media Tanam Bibit Kelengkeng/dokpri
Media Tanam Bibit Kelengkeng/dokpri

Lokasi pelaksaan kegiatan bertempat di Kampus Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dan Wisata Kampung Kelengkeng, Desa Simoketawang, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan utama yaitu sosialisasi pembibitan bibit kelengkeng yang dilaksanakan di Pendopo Balai Desa Simoketawang dan Kebun Kelengkeng.

Sosialisasi Pembibitan Bibit Kelengkeng/dokpri
Sosialisasi Pembibitan Bibit Kelengkeng/dokpri

Hasil dari kegiatan yang dilaksanakan antara lain warga masyarakat dapat menanam bibit kelengkeng sendiri tanpa melakukan pembelian bibit kepada para penjual bibit sehingga dapat membantu menekan pengeluaran dari Desa Simoketawang. Disamping itu, bibit yang dihasilkan dapat dijual dan mendatangkan penghasilan bagi warga. Kegiatan yang dilaksanakan menghasilkan beberapa luaran antara lain peningkatan kualitas masyarakat, buku panduan, prosiding di seminar nasional pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa ber MBKM, publikasi media massa, dan hak cipta buku panduan.

Manfaat yang diterima oleh mitra sasaran berupa sebanyak lima belas karang taruna dan tujuh orang masyarakat Desa Simoketawang yakni mampu melakukan pembibitan bibit kelengkeng dengan baik dan benar. Bibit kelengkeng yang dihasilkan dapat diperjualkan sehingga menambah pemasukan bagi warga desa.

Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok kegiatan 3.1, Bapak Suyantok selaku Carik / Sekretaris Desa dan Bapak Saipul selaku warga Desa Simoketawang mengungkapkan ucapan terima kasih karena telah memberikan bantuan warga desa dalam pengembangan budidaya kebun kelengkeng dengan melakukan sosialisasi pelatihan pembibitan bibit kelengkeng. Beliau berharap bahwa ke depannya warga desa mampu melakukan pembibitan bibit kelengkeng secara mandiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun