Dalam era di mana seni dan politik saling berdampingan, kampanye "Merubah Potret Jalan" hadir sebagai bentuk ekspresi politis yang unik. Melalui alat peraga yang kreatif dan inovatif, kampanye ini bukan sekadar mengubah wajah jalan, tetapi juga berfungsi sebagai medium yang memancarkan pesan-pesan politis yang mendalam.
Seni jalanan tidak lagi hanya menjadi bentuk ekspresi seniman, tetapi juga menjadi corong bagi suara politik masyarakat. Alat peraga kampanye ini menjadi lensa yang membuka pandangan kita terhadap dinamika politik yang terjadi di tengah-tengah kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa aspek yang menjelaskan bagaimana kampanye ini dapat menjadi ungkapan politis yang relevan:
1. Penggunaan Simbol dan Metafora
Alat peraga kampanye ini seringkali menggunakan simbol dan metafora untuk menyampaikan pesan politis tanpa kata-kata yang eksplisit. Simbol-simbol tersebut menjadi bahasa tersendiri yang dapat dipahami oleh masyarakat untuk menciptakan ruang refleksi dan dialog politis.
2. Partisipasi Masyarakat dalam Proses Kreatif
Kampanye ini tidak hanya melibatkan seniman profesional, tetapi juga mendorong partisipasi masyarakat. Workshop dan kegiatan kolaboratif melibatkan warga dalam menghasilkan karya seni jalanan yang mencerminkan aspirasi politik dan pemikiran kolektif.
3. Mengubah Perspektif Politik
Dengan menghadirkan seni politis di jalan-jalan kota, kampanye ini secara harfiah mengubah perspektif masyarakat terhadap politik. Jalan-jalan yang sebelumnya dianggap biasa-biasa saja menjadi panggung untuk menyuarakan pemikiran politik, memicu diskusi, dan meningkatkan kesadaran politis di kalangan warga.
4. Menyuarakan Isu-Isu Sosial
Kampanye ini juga mengangkat isu-isu sosial melalui karya seni jalanan, menjadikannya tidak hanya sebagai bentuk ekspresi politik, tetapi juga sebagai sarana untuk membahas masalah-masalah masyarakat yang perlu mendapatkan perhatian politik.
Melalui alat peraga kampanye yang mengubah wajah jalan, masyarakat diajak untuk merenung, meresapi, dan berpartisipasi dalam dialog politis yang kreatif. Sehingga, jalanan bukan hanya menjadi tempat transportasi, tetapi juga panggung yang hidup bagi ekspresi politik dan sosial demi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H