Mohon tunggu...
Yesri EsauTalan
Yesri EsauTalan Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti

Goresan pena hari ini memberikan cahaya bagi generasi selanjutnya.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Memanjakan Mata dengan Keindahan Pesona Alam Fatumnasi yang Dihiasi Hutan Bonsai

13 Januari 2024   12:28 Diperbarui: 13 Januari 2024   14:46 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah sebuah provinsi kepulauan yang mencakup luas daratan 4.734.990 hektar dan luas lautan 15.141.773 hektar, termasuk 1.192 pulau. Terdiri dari empat pulau besar, seperti Flores, Sumba, Timor, dan Alor, provinsi ini kaya akan keanekaragaman hayati. Keindahan pulau, pesona wisata bahari, dan keberagaman flora dan fauna di kawasan pegunungan membuatnya istimewa. Sayangnya, daya tarik alam ini sering kali terlupakan dibandingkan dengan ketenaran global Komodo dan Labuan Bajo, yang menjadi ikon pariwisata utama NTT.

NTT memiliki kekayaan alam yang patut diapresiasi. Selain pesona wisata bahari, ada juga keindahan pegunungan seperti hutan bonsai di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Hutan bonsai ini, terletak di lereng Gunung Mutis, merupakan tempat di mana pohon-pohon bonsai berusia ratusan tahun tumbuh dengan megah. Desa Fatumnasi, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan, menjadi lokasi hutan bonsai ini, yang menawarkan pemandangan alam memukau. Dengan ketinggian 1.500-2.500 mdpl dan suhu rata-rata 12-19 Celsius, tempat ini memberikan ketenangan pikiran bagi pengunjung yang ingin melarikan diri dari keramaian kota.

Akses ke Kabupaten Timor Tengah Selatan cukup mudah, hanya memerlukan waktu sekitar 2 jam dari Kota Kupang menggunakan kendaraan roda dua atau empat. Selanjutnya, perjalanan sekitar 2 jam lagi diperlukan untuk mencapai hutan bonsai di lereng Gunung Mutis. Pemerintah daerah NTT berusaha mempromosikan lebih banyak potensi pariwisata alam di luar Labuan Bajo dan Taman Nasional Pulau Komodo.

Salah satu destinasi menarik adalah hutan bonsai ampupu di pulau Timor, ujung timur NTT, yang mencakup luas 30.777 kilometer persegi. Terletak di Desa Fatumnasi, Kecamatan Fatumnasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan, hutan bonsai ini memiliki pohon ampupu berusia ratusan tahun. Desa ini, dengan ketinggian 1.480 meter di atas permukaan laut, menawarkan pemandangan eksotis dengan bukit marmer, padang rumput hijau, dan satwa liar seperti kuda, sapi, dan rusa Timor.

www.mytrip.co.id
www.mytrip.co.id

Desa Fatumnasi masuk dalam kawasan Cagar Alam Mutis yang melibatkan dua kabupaten, yaitu Timor Tengah Selatan dan Timor Tengah Utara. Cagar Alam Mutis memiliki Gunung Mutis sebagai ciri khasnya, sebuah gunung api setinggi 2.427 meter. Akses ke hutan bonsai ini dapat dilakukan dari Kota Kupang menuju Kota Soe, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan selanjutnya menuju Desa Fatumnasi. Meski perjalanan memerlukan waktu 2-3 jam, tempat-tempat indah seperti Kilometer 12 dan pemandangan Gunung Mutis memberikan pengalaman yang memuaskan.

Meski demikian, kondisi jalan berbatu dari Kapan hingga Kecamatan Fatumnasi dapat menjadi tantangan, terutama pada musim hujan. Perjalanan ini memerlukan kesiapan dan perbekalan yang cukup, karena tidak ada fasilitas penjualan makanan di hutan bonsai. Namun, pengalaman melihat keajaiban hutan bonsai ampupu di Desa Fatumnasi dijamin akan memuaskan setiap pengunjung yang mencari keindahan alam yang autentik.

Destinasi Wisata Faforit

Kawasan Cagar Alam Mutis dengan Gunung Mutis dan sekitarnya merupakan daerah yang paling lembab di Pulau Timor, memiliki curah hujan tahunan rata-rata antara 2.000 hingga 3.000 milimeter (mm). Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lain di Pulau Timor yang hanya berkisar antara 800 hingga 1.000 mm per tahun. Bulan basah di daerah ini berlangsung selama 7 bulan, dimulai dari bulan November hingga Juli, dengan frekuensi hujan yang tinggi. Akibatnya, suhu di Cagar Alam dan hutan bonsai berkisar antara 14 hingga 29 derajat Celsius, dan suhu ekstrem dapat mencapai 9 derajat Celsius.

Kelembaban tinggi di daerah ini telah mendukung pertumbuhan subur spesies lumut jenggot (Usnea sp.) pada bagian bonggol hingga batang tanaman ampupu di dalam hutan bonsai. Selain itu, selimut kabut tipis senantiasa melingkupi kawasan konservasi ini, menciptakan suasana yang indah ketika sinar matahari menembus di antara kabut dan memancarkan cahaya ke batang pohon tua yang tidak melebihi 5 meter tingginya. Kondisi ini telah menjadi daya tarik bagi masyarakat di luar Desa Fatumnasi untuk datang dan menikmati keindahan kawasan paling sejuk di NTT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun