Mohon tunggu...
Yesi Hendriani Supartoyo
Yesi Hendriani Supartoyo Mohon Tunggu... Penulis - Peneliti

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

J&T Express, Pengiriman Logistik Berbasis Teknologi Era Industri 4.0: Layanan Ekspres, Biaya Logis

23 Desember 2019   22:54 Diperbarui: 23 Desember 2019   23:09 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Paketnya pribadi atau e-commerce?", tanya petugas J&T Express.

Sesaat setelah saya memasuki kantor J&T Express yang berlokasi di Jalan Kramat Sentiong, Senen, Jakarta Pusat. Malam itu waktu menunjukkan pukul 19.00 bertepatan dengan tanggal 22 Desember yang tengah diperingati sebagai Hari Ibu. Saya pun menjawab "Pribadi" dan langsung ditimpali oleh petugasnya.

"Wah, Maaf Ibu. Untuk pengiriman pribadi hari ini (minggu) sudah tutup dari pukul 18.00 sedangkan untuk yang e-commerce masih buka sampai pukul 21.00"

Jujur, saya baru tahu terkait peraturan yang diterapkan oleh J&T Express tersebut. Tapi, pernyataan ini menjadi lumrah, dikarenakan J&T Express memang bekerjasama dengan para pelaku e-commerce tanah air. Hal ini jelas terlihat melalui tagline-nya "Express Your Online Business".

Esok harinya tepat tanggal 23 Desember 2019 pukul 08.00, masih dalam rangka merayakan Hari Ibu, saya pun kembali ke kantor J&T Express yang berlokasi di Jalan Kramat Sentiong, Senen, Jakarta Pusat untuk melakukan pengiriman paket via J&T Express kepada Ibunda tercinta yang berada di Manado, Sulawesi Utara. 

dok: pribadi
dok: pribadi
Saya memasuki kantor J&T Express dimana terdapat 2 petugas yang menyambut dan melayani saya. Di dindingnya terpampang plakat yang menginformasikan: Barang yang dilarang untuk dikirim melalui J&T Express; Komitmen jasa pengiriman J&T Express; dan Syarat dan ketentuan pengiriman J&T Express.

dok: pribadi
dok: pribadi
dok: pribadi
dok: pribadi
dok: pribadi
dok: pribadi
dok: pribadi
dok: pribadi
Setelah paket saya diproses oleh pihak J&T Express, saya memperoleh resi dengan nomor JD0057159971. 

dok: pribadi
dok: pribadi
Melalui aplikasi J&T Express dalam smartphone yang saya miliki, saya melakukan pengecekan nomor resi dan memperoleh informasi rincian status detail bahwa status barang saya "Telah Diambil" dan berada di Drop Point SENEN Kota Jakarta dijemput oleh Sarah Kurnia. Dan per malam ini pukul 19.00 paket saya telah diberangkatkan ke Jakarta Gateway. Petugas J&T Express lalu menginformasikan bahwa estimasi pengiriman paket saya ke Manado sekitar 4-5 hari kerja.

dok: app J&T Express
dok: app J&T Express
dok: app J&T Express
dok: app J&T Express
Untuk ongkos kirimnya sendiri ialah sebesar Rp 60 ribu. Sebelumnya saya memang telah melakukan pengecekan estimasi harga pengiriman paket via J&T Express melalui aplikasi J&T Express. Biaya ongkos pengiriman dari Jakarta ke Kec. Paal Dua, Manado melalui layanan J&T Express (EZ) dengan berat minimum 1 kg ialah sebesar Rp 60 ribu. Hal ini tentu sangat memudahkan saya melakukan estimasi pembayaran ongkos kirim terlebih dahulu sebelum melakukan pengiriman barang.

dok: app J&T Express
dok: app J&T Express
Aplikasi J&T Express juga memudahkan saya mengetahui lokasi Drop Point sekitar yang terdekat dengan tempat tinggal lengkap dengan jam operasional. Hal ini memudahkan saya menerima kiriman paket dari online shop. Dikarenakan saya berdomisili di Apartemen Green Pramuka City maka lokasi Drop Point terdekat ialah di PopBox Apartemen Green Pramuka Tower Fagio (0,01 km) dengan jam operasional 10.00-21.00. Mengingat pula bahwa PopBox merupakan salah satu klien J&T Express.

dok: app J&T Express
dok: app J&T Express
dok: http://www.jet.co.id/
dok: http://www.jet.co.id/
Semisal, pada beberapa waktu yang lalu saya melakukan pembelian barang di salah satu online shop. Saya menggunakan jasa kurir J&T Express Reg dengan estimasi 2 hari kerja dengan ongkos kirim sebesar Rp 33 ribu. 

dok: pribadi
dok: pribadi
Tepat pada hari yang dijanjikan, saya menerima pesan singkat (SMS) notifikasi dari pihak J&T Express dan dari PopBox-Asia yang menginformasikan kode buka dan order number serta informasi bahwa penerimaan resi dengan nomor JB0032203656 telah diwakilkan oleh PopBox Fagio.

dok: pribadi
dok: pribadi
dok: pribadi
dok: pribadi
Saya pun langsung melakukan pengecekan nomor resi di aplikasi J&T Express dan memperoleh rincian status detail mulai dari paket pesanan saya telah tiba di pusat transit, diberangkat ke DC Cempaka Putih, Tiba di Drop Point DC Cempaka Putih, lalu dikirim oleh Arif Amid hingga paket barang pesanan berada di Drop Point DC Cempaka Putih dan telah diterima oleh PopBox Fagio. Saya pun langsung menuju ke lokasi Drop Point PopBox Tower Fagio dan mengambil paket.

dok: app J&T Express
dok: app J&T Express
dok: pribadi
dok: pribadi
Kenapa memilih J&T Express?

PT Global Jet Express, sang pemilik merk dagang jasa pengiriman J&T Express merupakan perusahaan pengiriman ekspres yang menerapkan perkembangan teknologi sebagai dasar dari sistemnya. Sebagai perusahaan ekspedisi yang menyediakan jasa pengiriman, jaringan luas yang dimiliki oleh J&T Express memfasilitasi layanan-layanan ekspres untuk pelanggan di seluruh Indonesia.

dok: http://www.jet.co.id/
dok: http://www.jet.co.id/
J&T Express memiliki visi membangun perusahaan ekspres berbasis perkembangan teknologi internet dengan cakupan sampai Asia Tenggara. Hal senada diungkapkan laman situs Alexa.com bahwa J&T Express menempati Country Alexa Rank ke-737. Sedangkan berdasarkan audience geography, disebutkan bahwa visitors terbanyak laman situs J&T Express ialah Indonesia dan Singapura.

dok: alexa.com
dok: alexa.com
Adapun integritas, share, layanan dan tanggung jawab adalah empat nilai dasar yang dapat diaplikasikan J&T Express untuk meraih kualitas pengiriman paket ekspres yang sebesar-besarnya bagi pelanggan. J&T Express berkomitmen untuk melayani setiap pengiriman dengan jujur dan bertanggung jawab. J&T Express juga berkomitmen untuk terus berinovasi guna memenuhi kebutuhan pelanggan.

Komitmen J&T Express terlihat dari cakupan pengiriman dimana cakupan layanan berdasarkan pada daerah yang telah ditentukan oleh situs resmi perusahaan. Tetap memberikan pengiriman untuk daerah yang dapat dijangkau yang berada diluar area layanan dan dilarang untuk menolak pengiriman yang masih dalam cakupan area. Selain lingkup wilayah cakupan, trace and tracking J&T Express memudahkan pelanggan untuk dapat melacak status pengiriman melalui website perusahaan. Layanan Ekspres sendiri terdiri dari: Cek Tarif, Telusur, Titik Pengiriman dan Larangan.

Keunggulan J&T Express dalam menyediakan kemudahan dan kenyamanan untuk setiap pelanggan antara lain: 1) Area cakupan di seluruh Indonesia; 2) Sistem tracking real time; 3) Fasilitas aplikasi dan website; 4) Operasional 365 hari; 5) Hotline 24 jam; 6) Harga regular pelayanan premium; 7) Platform VIP; 8) Fasilitas klaim asuransi.

dok: http://www.jet.co.id/
dok: http://www.jet.co.id/
J&T Express pun terus menunjukkan komitmennya. Pasalnya, guna mempercepat distribusi, J&T Express telah membangun Megahub. Hal ini menjadi implementasi komitmen J&T Express guna turut andil dan berperan dalam sistem logistik tanah air di era revolusi industri 4.0.

dok: kompas.com
dok: kompas.com
Logistik Nasional 

Industri 4.0 menjadi fase baru yang dihadapi dunia, membawa perubahan serta peluang ekonomi dan bisnis bagi setiap negara. Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi yang besar dalam hal ekonomi, pasar dan bisnis. Tantangan dalam menghadapi persaingan yaitu kemampuan dalam penyediaan, pemenuhan permintaan serta penawaran harga yang kompetitif di pasar Internasional.

Beberapa hal yang dapat membentuk daya saing, diantaranya produktivitas, nilai tambah dan logistik. Logistik sebagai pembentuk daya saing sangat ditentukan oleh manajemen rantai pasok dan logistik Indonesia. Kinerja logistik yang baik ditopang oleh beberapa pilar diantaranya kompetensi dan kualitas layanan logistik (meliputi ketepatan waktu pengiriman dan kemudahan penelusuran pengiriman).

Dalam era revolusi industri 4.0, transformasi digital mengubah proses bisnis logistik dan supply chain sehingga sistem logistik ke depan lebih menggunakan jaringan yang saling terkoneksi melalui perangkat digital.

Berdasarkan Perpres No.26/2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional, pengembangan sistem logistik nasional dilakukan secara terintegrasi, terkoordinasi dan kolaboratif, melalui pengembangan enam kunci penggerak utama, yaitu: 1) Komoditi penggerak utama; 2) Pelaku dan penyedia jasa logistik; 3) Teknologi informasi dan komunikasi; 4) Manajemen SDM; 5) Infrastruktur transportasi; dan 6) Regulasi, peraturan dan perundangan.

Kebijakan pengembangan Sistem Logistik Nasional (Sislognas) bertujuan membangun konektivitas ekonomi desa, kota dan pasar global serta meningkatkan kinerja logistik Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut pada tahun 2019 dilakukan tiga kegiatan utama yaitu: 1) Pengembangan logistik desa-kota; 2) Pengembangan e-Logistics; 3) Pengembangan SDM logistik.

dok: Bappenas
dok: Bappenas
Efisiensi Logistik 

Perbaikan logistik telah menjadi bagian dari tahapan penyederhanaan proses birokrasi dalam Paket Kebijakan Ekonomi khususnya area reformasi "Meningkatkan Efisiensi Logistik". Tepatnya melalui Tahap XV per tanggal 15 Juni 2017. Paket Kebijakan Ekonomi bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri nasional, ekspor dan investasi untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan.

Dalam rangka meningkatkan daya saing harga produk ekspor di pasar global, pemerintah berupaya mengurangi biaya logistik melalui kebijakan efisiensi logistik. Pada dasarnya, efisiensi logistik berkaitan dengan administratif dan sistem logistik. Kedepan, dari sisi logistik, hal yang perlu dibenahi adalah biaya logistik nasional yang lebih tinggi dibandingkan biaya logistik internasional. Hal ini benar adanya, karena biaya logistik Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Asia merupakan yang tertinggi.

dok: databoks katadata
dok: databoks katadata
Di satu sisi, kualitas dan efisiensi investasi Indonesia terus membaik, dibarengi kinerja logistik nasional yang terus meningkat. Upaya ini menjadi fondasi kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih baik. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi nasional guna mewujudkan produktivitas daya saing. Pembangunan sarana dan prasarana pendukung efisiensi sistem logistik merupakan salah satu Proyek Prioritas (Pro-P) Terpilih. Program Prioritas Peningkatan Sistem Logistik dilakukan diantaranya melalui penguatan industri pendukung sistem logistik.

dok: Bappenas
dok: Bappenas
Infrastruktur Logistik

Menurut laporan World Bank Group 2018, daya saing infrastruktur Indonesia berada pada peringkat ke-52 di tahun 2018. Kemudian Indeks Performa Logistik yang memperhitungkan aspek dukungan infrastruktur bagi logistik juga meningkat menjadi kisaran 3,1 di tahun 2018. Hal ini menunjukkan bahwa infrastruktur memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kinerja logistik suatu negara, tidak terkecuali teknologi informasi dan komunikasi.

dok: laporan capaian kinerja Jokowi-JK
dok: laporan capaian kinerja Jokowi-JK
Infrastruktur yang berkualitas didukung kapasitas yang cukup dan terhubung dengan baik dengan wilayah-wilayah ekonomis strategis menjadi tumpuan bagi aktivitas logistik sehingga aktivitas dapat dilaksanakan dengan optimal dengan menghemat waktu dan biaya. Infrastruktur informasi dan komunikasi juga diperlukan untuk memfasilitasi perubahan proses bisnis logistik dan rantai pasokan yang mengikuti perkembangan era industri 4.0.

Sistem logistik di era 4.0 mengedepankan jaringan yang terintegrasi dan terkoneksi secara digital. Kinerja logistik yang didukung dengan infrastruktur yang baik dapat menciptakan daya saing Indonesia dalam meraih peluang ekonomi dan bisnis di pasar internasional maupun domestik. Kelancaran distribusi logistik nasional melalui konektivitas antarmoda diharapkan dapat memperlancar distribusi logistik guna mewujudkan konektivitas nasional.

Membangun infrastruktur sama dengan membangun masa depan sebuah peradaban. Kedepan, diharapkan modernisasi manajemen logistik dapat menjadi salah satu arah kebijakan dan strategi. Meningkatkan konektivitas logistik serta memangkas kesenjangan ekonomi dan kesenjangan antar-wilayah bertujuan membuka keterisolasian guna mewujudkan Indonesia sentris.

Cat: tulisan diikutsertakan dalam J&T Express dan Kompasiana Blog Competition

dok: kompasiana.com
dok: kompasiana.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun