Setelah bersabar selama kurang lebih tiga tahun lamanya (plus menabung, berhemat, berdoa dan lain-lain), akhirnya paspor dapat digunakan untuk pertama kalinya. Hore! Negara pertama yang beruntung untuk dikunjungi tersebut adalah: Thailand! Ya, tepatnya Bangkok yang merupakan ibukota Thailand.
Saya bersama teman-teman seperjalanan "Womens Bangkok Journey" tiba di Bandara Don Mueng, Bangkok pada siang hari. Kami disambut cuaca yang panas karena bulan Mei memang merupakan musim panas di Bangkok. Sekilas Bangkok mirip Jakarta (mulai dari gedung bertingkat hingga kemacetannya, hehe).
Bagian yang paling berkesan dari perjalanan kali ini ialah kesempatan kami menjajal beberapa tempat wisata dengan berjalan kaki! Kami menyusuri jalanan ibukota dan sesekali berinteraksi dengan penduduk lokal terutama para pedagang setempat. Sekedar menanyakan harga dan bila beruntung diperkenankan menawar barang dagangan tersebut.
Beberapa waktu belakangan ini (seiring usia yang terus bertambah, ups!) saya sering merasakan pegal dan nyeri di pergelangan kaki dan betis. Apalagi tiap sehabis berjalan jauh atau sepanjang perjalanan pulang pergi berdiri di KRL Bogor-Jakarta-Bogor (fyi, saya merupakan seorang komuter).
Bahkan terkadang sebulan sekali saya harus menyempatkan diri untuk melakukan body massage di salon langganan semata untuk menghilangkan lelah dan kepenatan sembari dipijat bagian kaki tepatnya di betis dan pergelangan kaki.
Pernah suatu waktu mbak-mbak pijetnya sampai bilang "Kok, kaku banget sih mbak betisnya?". Saya hanya mengiyakan sembari meringis pelan dan menjelaskan kalau sekarang badan mudah capek apalagi di bagian kaki. Mbak nya lalu menyarankan "Coba deh mbak pake krim otot, Geliga krim misalnya. Nggak lengket, cepat meresap dan hangatnya nyess"
Kandungan Menthol dan Menthyl Salicylate dalam Geliga Krim memungkinkan saya untuk bebas melangkah kemana saja dan kapan saja. Pokoknya bebas pegal, deh! Buktinya, saya mampu naik turun 344 anak tangga di Bangkok Thailand tanpa pegal dan tanpa keluh kesah. No drama, haha!
Oleh karenanya, sekembalinya ke tanah air tepatnya tengah malam tiba di Jakarta, saya langsung menuju Bogor untuk istirahat sejenak dan melanjutkan perjalanan esok hari ke wilayah Sukabumi hingga beberapa hari kedepan.
Keesokan harinya, saya sudah tiba di Sukabumi untuk melaksanakan pekerjaan survey di lapang. Setelah sebelumnya menempuh perjalanan Bangkok-Jakarta via jalur udara dengan menggunakan pesawat kurang lebih 3 jam perjalanan dilanjutkan dengan jalur darat menuju rumah di Bogor dengan menggunakan bus lalu taksi.Â
Istirahat semalam pun belum optimal karena dilanjutkan dengan mengemas barang-barang menuju Sukabumi yang ditempuh pula dengan taksi.
Facebook: Yesi Hendriani Supartoyo
Twitter: @yesihendriani