Kandungan penguat rasa atau Monosodium Glutamate (MSG), yang lebih dikenal dengan sebutan mecin/micin oleh masyarakat Indonesia masih menjadi kontroversi karena ada yang pro dan/atau kontra. Pasalnya beberapa kalangan sering mengeluarkan ultimatum larangan “jangan-jangan” hingga terkadang membuat jengah bahkan anti terhadap jenis atau merk penyedap rasa tertentu. Hmm, jangan-jangan bisa jadi kita yang keliru dalam merepresentasikan kegunaan dan manfaat dari penyedap rasa tersebut?
Tidak hanya membuat pusing dan mual bagi mereka yang sensitif terhadap makanan yang mengandung penguat rasa MSG, bahkan laman kompas dalam rubrik kesehatannya pada 2011 silam juga melansir bahwa MSG dapat menyebabkan kegemukan (baca: disini).
Berkenaan dengan hal tersebut, Shanon et al (2017) dalam penelitiannya yang berjudul “The Endocrine Disrupting Potential of Monosodium Glutamate (MSG) on Secretion of the Glucagon-Like Peptide-1 (GLP-1) Gut Hormone and GLP-1 Receptor Interaction” yang diterbitkan dalam Jurnal Toxicology Letters Elsevier menyebutkan bahwa MSG adalah obesogen yang diduga secara bukti epidemiologis memang memiliki hubungan positif dengan konsumsi dalam meningkatkan indeks massa tubuh dan prevalensi lebih tinggi dari sindrom metabolik. Artikel ini seakan mempertegas postingan kompas pada 6 tahun silam tersebut.
Pada tahun 2010, Heribert Watzke pernah berbicara di depan forum TEDGlobal dengan topik “The Brain in Your Gut”. Heribert dengan lugasnya menjelaskan tentang transformasi makanan. Beliau juga memaparkan tentang ragam varian rasa yaitu diantaranya ialah umami, yang memiliki rasa serupa daging yang mengandung protein untuk penyembuhan dan meningkatkan kekuatan otot.
Bahkan Barb Stuckey, seorang inventor di bidang makanan mengungkapkan pada bukunya berjudul “Taste What You’ve Been Missing” bahwasanya umami adalah rasa dasar ke lima yang memiliki citarasa yang sangat kaya dan mampu membuat makanan menjadi terasa lebih enak. Wikipedia pun melansir bahwa umami adalah sebuah citarasa gurih dan lezat yang merupakan bagian dari rasa dasar lainnya yaitu manis, asam, pahit dan asin.
Ternyata umami merupakan rasa yang tercipta dari Glutamat dalam MSG sebagaimana dipatenkan oleh Profesor Ikeda selaku penemu produk tersebut. Selang beberapa waktu kemudian, Suzuki bersaudara lantas memulai produksi MSG komersial sekitar tahun 1909 sebagai AJI-NO-MOTO® yang dalam bahasa Jepang artinya intisari rasa. Dan ini merupakan pertama kalinya MSG diproduksi di dunia!
Pertama-tama, seperti biasa siapkan bahan yaitu telur, bawang putih, bawang merah dan penyedap rasa AJI-NO-MOTO®. Dalam kemasannya disebutkan bahwa untuk 3 telur dadar diperlukan takaran 1/4 sendok teh. Jadi, takaran untuk 1 atau 2 butir tinggal disesuaikan. Akhirnya setelah semua bahan lengkap, kita tinggal memasaknya dan voilaaa jadilah telur dadar bercitarasa umami yang gurih dan lezat serta nasi goreng sebagai bekal sederhana yang hemat, sehat dan murah meriah serta tentunya aman dan halal :)
- Shanon et al. 2017. The Endocrine Disrupting Potential of Monosodium Glutamate (MSG) on Secretion of the Glucagon-Like Peptide-1 (GLP-1) Gut Hormone and GLP-1 Receptor Interaction. Toxicology Letters. Elsevier
- http://www.ted.com/talks/heribert_watzke_the_brain_in_your_gut/transcript?language=id
- http://blog.ted.com/the-oomph-of-umami-barb-stuckey-at-ted2013/
- http://health.kompas.com/index.php/read/2011/05/30/11401540/Makanan.BerMSG.Bikin.Gemuk
- https://id.wikipedia.org/wiki/Mononatrium_glutamat
- http://www.ajinomoto.co.id/retail-brand/ajinomoto.html
- http://www.ajinomoto.co.id/faq.html
- http://www.ajinomoto.co.id/umami.html
Facebook: Yesi Hendriani Supartoyo
Twitter: @yesihendriani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H