Mohon tunggu...
Yesi Hendriani Supartoyo
Yesi Hendriani Supartoyo Mohon Tunggu... Penulis - Peneliti

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

8 Misi Penunjang Visi Impian Tak Terbatas: Perwujudan Bukan Harapan!

14 Mei 2016   16:04 Diperbarui: 15 Mei 2016   07:07 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

m-5-5736e42e05b0bd70072f6e34.jpg
m-5-5736e42e05b0bd70072f6e34.jpg
dok: pribadi

m-6-5736e450cf7a61960756354d.jpg
m-6-5736e450cf7a61960756354d.jpg
dok: pribadi

m-13-5736e46cd693732e098294dd.jpg
m-13-5736e46cd693732e098294dd.jpg
dok: pribadi
  • Kelima, Menerbitkan Buku >> Ibu pernah menunjukkan sebuah buku bergambar artis era 90-an pada cover depannya kepada saya di suatu hari. “Coba kakak buka”, kata Ibu. Saya makin penasaran buku apa ini. Pada halaman pertama penuh dengan (kalo bisa disebut) tulisan tangan. Tapi anehnya rangkaian huruf tersebut tidak bermakna kendati (seperti) membentuk suatu rentetan kata dan kalimat. “fdndmcrtrewiridhsakwflhsdfsd”, jujur saja saya bingung membaca atau mengartikan apa makna dibalik rangkaian huruf konsonan ini. “Kakak itu dulu kalo mama omelin pasti langsung ngambil buku, nulis”. Oalah, ini toh maksud dibalik tulisan tangan yang misterius ini. Seolah curhatan yang tidak boleh dimengerti orang lain, pun tidak dapat dimengerti oleh penulisnya sendiri. Haha. Saya gemar menulis sedari kecil. Ibu terbiasa membelikan saya buku tulis dan pensil. Lalu tidak ketinggalan Majalah Bobo hingga meningkat menjadi Kawanku, Gadis, Aneka Yess! Kesininya, dunia saya pun tidak bisa jauh dari yang namanya proses tulis menulis (yang tentunya diawali dengan membaca). Niat untuk menerbitkan buku sebenarnya sudah sedari dulu, sayang belum terealisasi. Saya terinspirasi pada satu buku unik nan menarik yang ditulis seorang Guru Besar. Berbeda dari Profesor kebanyakan, beliau menulis buku “Canda Ria ala Profesor”. Leluconnya tentu tidak jauh dari nuansa ilmiah, tapi menarik. Hal semacam ini seakan menyibak tabir sisi lain seorang Profesor yang di mata para mahasiswanya – ah, sudahlah! Bisa jadi saya nanti akan menulis “Canda Ria ala (Calon) Doktor”, kendati saya menyadari bahwa level kelucuan saya di bawah standar. Saat ini saya sedang membuat Program jangka menengah "Menulis 100 Hari", dimana mengupayakan menulis per hari per halaman. Dengan harapan 100 hari kedepan sudah terbentuk satu tulisan dengan jumlah 100 halaman. Mohon doanya ya supaya saya bisa segera merampungkan tulisan dan menerbitkan buku pertama saya supaya bisa menjadi amalan yang mengalir terus (dan doakan juga supaya saya beneran bisa jadi (Calon) Doktor). Aamiin.

m-7-5736e4b2b47e61620c1a3705.jpg
m-7-5736e4b2b47e61620c1a3705.jpg
dok: pribadi
  • Keenam, Menjadi Blogger >> Sepertinya ini hasrat terpendam jauh di lubuk hati saya yang terdalam. Saya mulai aktif ngeblog semenjak 2007 silam. Walaupun substansi penulisan masih “cetek”, tapi saya merasa ada kesenangan tersendiri ketika mampu menuangkan apa yang ada dalam hati dan pikiran saya. Berganti domain blog berkali-kali, pun judul blog. Saya juga menyadari bahwa kelak saya akan menjadi “emak-emak bertitel”, yang bertugas menjaga anak dan melayani suami. Tentunya kedepan saya mengharapkan pasangan yang pengertian, tapi menulis di waktu senggang menurut saya juga merupakan alternatif pekerjaan yang mengasyikkan (dan tentunya juga menghasilkan). Saat ini saya sedang mengelola blog pribadi yang bernama Regardez-vouz, adapun maknanya adalah “perempuan yang mengetahui apa yang ia inginkan”. Sejatinya, blog ini merupakan tempat “pelarian” saya untuk bersantai dan berbahagia guna melepaskan diri dari kepenatan akibat rutinitas. Saya juga telah bergabung dengan komunitas Blogger Perempuan dengan harapan saya akan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dunia blogging. Kabar baiknya, tempo hari saya beruntung memenangkan lomba blog yang diadakan oleh Unsyiah Provinsi Aceh. Saya diapresiasi melalui plakat penghargaan, sertifikat dan uang tunai. Award semacam itu memang perlu dilakukan, sebagai insentif dan bentuk penghargaan kepada masyarakat. Tidak mempermasalahkan nomina tetapi rasa saling berbagi yang kemudian dihargai lah yang utama. Kompasiana juga kerap menghargai saya sebagai kompasioner melalui beragam hadiah yang diberikan. Terimakasih ya, Kompasiana. Mohon doanya agar hobi saya yang satu ini dapat mendatangkan kebaikan bagi saya pribadi dan orang banyak ya terutama melalui tulisan-tulisan. Aamiin.

m-1-5736e53d8923bda11308c22b.jpg
m-1-5736e53d8923bda11308c22b.jpg
dok: pribadi
  • Ketujuh, Memiliki perusahaan start up dengan platform khusus >> Berangkat dari kepayahan diri dan pengharapan untuk tidak selamanya menjadi seorang pekerja melainkan yang mempekerjakan, saya ingin memiliki perusahaan start up yang mengusung platform yang memiliki kebermanfaatan bagi umat. Sejauh ini, berbekal pengalaman bekerjasama dengan beberapa instansi pemerintah dan terlibat dalam proyek penelitian, salah satunya pada 2014 ketika terlibat dalam proyek e-learning,  saya bersama tim sedang mengkonsep ide. Sejauh ini proses masih terus berjalan, diantaranya kami melakukan FGD bersama teman-teman sepemikiran yang terlibat pula dalam upaya merintis start up mereka dengan platform yang luar biasa, kami saling berjejaring dan bertukar ide dan pikiran. Dalam waktu dekat ini In Shaa Allah kami berencana mempresentasikan ide sederhana kami di salah satu International Symposium yang dihelat bekerjasama dengan para akademisi dan pihak terkait lainnya. Mohon doanya untuk kelancaran dan semoga mimpi besar ini dapat menjadi mimpi kita bersama, mimpi yang berdampak dan mewujud pasti. Aamiin

rr-5736e708d6937340098294de.png
rr-5736e708d6937340098294de.png
dok: pribadi

m-2-5736e6100f977364076bf87b.jpg
m-2-5736e6100f977364076bf87b.jpg
dok: pribadi
  • Kedelapan, Menghajikan Kedua Orang Tua >> Tiada pernah bisa saya membalas segala kebaikan orang tua, hingga kapanpun dan dengan apapun juga. Tapi, semoga dengan niat saya yang In Shaa Allah tulus ikhlas ini tidak terlalu berlebihan dan dapat terealisasi cepat atau lambat. Selain untuk biaya kuliah, honor yang saya peroleh dari bekerja selama ini telah saya sisihkan pula untuk membiayai niat saya tersebut. Mengurangi bersikap konsumtif dan lebih memilih untuk menabung demi masa depan yang lebih cerah telah terlebih dahulu diajarkan Ibu semenjak dini. Saya bersyukur memiliki Ibu yang sangat visioner seperti beliau. Saya menghormati beliau sedemikian rupa. Pun, mencontoh Ayah yang giat bekerja. Beliau berdua benar menjadi suri tauladan bagi saya pribadi. Pernah pada suatu kesempatan berkunjung ke Yayasan Panti Asuhan, satu yang saya pinta ialah mohon didoakan agar sekiranya saya bisa berkesempatan menghajikan kedua orang tua saya dan Alhamdulillah diaminkan dan semoga didengar dan dicatat para Malaikat. Saya sangat berterimakasih. Dalam kesempatan yang baik ini saya juga mohon kerelaan untuk didoakan agar sekiranya mimpi saya yang satu ini dapat terwujud. Aamiin. Terimakasih

m-9-5736e59705b0bd7f072f6e36.jpg
m-9-5736e59705b0bd7f072f6e36.jpg
dok: pribadi

Ibarat angka 8, keunikannya karena memiliki filosofi “tak terbatas”.  Sudut pandang numerik memberikan pemahaman seperti dua buah angka nol yang saling menyatu sehingga bersifat kontinyu laksana suatu hubungan yang saling terkait dan menyatu menjadi sistem.  Semoga mimpi-mimpi yang kita jaga juga tetap berada pada koridor jalurnya. Menjadi mimpi yang tak terbatas dan mewujud perlahan.

31-mei-unlimit8-kompasianan-impian-tak-terbatas-emak2-bertitel-mama-ku-bekerja-baby-sitter-dan-salon-demi-keluarga-yesi-ga-boleh-kalah-5736e2dbb47e61ae0c1a36ef.png
31-mei-unlimit8-kompasianan-impian-tak-terbatas-emak2-bertitel-mama-ku-bekerja-baby-sitter-dan-salon-demi-keluarga-yesi-ga-boleh-kalah-5736e2dbb47e61ae0c1a36ef.png

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun