Mohon tunggu...
Yesi Rosviyanti
Yesi Rosviyanti Mohon Tunggu... Akuntan - Pencapaian saya, bisa kuliah sambil bekerja dan tidak merepotkan orang tua

Saya Yesi Profesi sebagai staff keuangan disalah satu perusahaan pialang berjangka. motivasi hidup saya jangan pernah berhenti belajar, karena sekecil apapun yg kita dapatkan dapat bermanfaat dimasa yang akan datang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Risiko pada Perdagangan Berjangka

18 Desember 2022   22:35 Diperbarui: 18 Desember 2022   22:37 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

b) Risiko.

Sudah sewajarnya jika investor mengharapkan return yang setinggi tingginya dari investasi yang dilakukannya. Tetapi, ada hal penting yang harus selalu dipertimbangkan, yaitu berapa besar risiko yang harus ditanggung dari investasi tersebut. Umumnya semakin besar risiko, maka semakin besar pula tingkat return yang diharapkan. Risiko bisa diartikan sebagai kemungkinan actual return yang berbeda dengan return yang diharapkan.

c) Hubungan Tingkat Risiko dan Return yang Diharapkan. Seperti telah dijelaskan di atas, hubungan antara risiko dan return yang diharapkan merupakan hubungan yang bersifat searah dan linier. Artinya, semakin besar risiko suatu asset, semakin besar pula return yang diharapkan atas asset tersebut, demikian pula sebaliknya.

Adapun beberapa sumber risiko yang mempengaruhi besarnya risiko suatu investasi

a) Risiko Suku Bunga. Perubahan suku bunga bisa mempengaruhi variabelitas return suatu investasi. Perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga saham secara terbalik (ceteris paribus). Artinya, jika suku bunga meningkat maka harga saham akan turun (ceteris paribus). Demikian pula sebaliknya, jika suku bunga turun, maka harga saham akan naik.

b) Risiko Pasar.

Fluktuasi pasar secara keseluruhan yang mempengaruhivariabelitas return suatu investasi disebut sebagai resiko pasar. Fluktuasi pasar biasanya ditunjukkan oleh perubahannya indeks pasar saham secara keseluruhan. Perubahan pasar
dipengaruhi oleh banyak faktor seperti munculnya resesi ekonomi, kerusuhan, ataupun perubahan politik.

c) Risiko Inflasi.

Inflasi meningkat akan mengurangi kekuatan daya beli uang di
tiap Negara yang akan diinvestasikan. Fluktuasi pasar biasanya ditunjukkan oleh perubahan indeks pasar secara keseluruhan. Perubahan pasar dipengaruhi oleh banyak faktor seperti munculnya resesi ekonomi, kerusuhan, ataupun perubahan
politik.

d) Risiko Nilai Tukar Mata Uang.

Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang
domestik (Negara perusahaan tersebut) dengan nilai mata uang Negara lainnya. Risiko ini juga dikenal sebagai risiko mata uang (currency risk) atau risiko nilai tukar (exchange rate risk).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun