Mohon tunggu...
Yesi Aprilita Br Barus
Yesi Aprilita Br Barus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sedang belajar membuat tulisan dan semoga tulisan ini bisa berguna bagi banyak orang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perkembangan Terkini Teknologi Sel Surya Perovskite

6 Oktober 2024   09:21 Diperbarui: 6 Oktober 2024   09:21 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sel surya perovskite adalah jenis sel surya generasi baru yang menggunakan material perovskite sebagai lapisan aktif penyerap cahaya. Material perovskite yang digunakan dalam sel surya ini memiliki struktur kristal ABX3, di mana:

  • A adalah kation organik (seperti methylammonium atau formamidinium) atau anorganik (seperti cesium)
  • B adalah kation logam (biasanya timbal atau timah)
  • X adalah halida (biasanya iodida, bromida, atau klorida)

Sel surya perovskite telah menarik perhatian besar dalam komunitas penelitian energi terbarukan karena efisiensi konversi daya yang tinggi dan biaya produksi yang relatif rendah. Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 2009, efisiensi sel surya perovskite telah meningkat secara drastis dari 3.8% menjadi lebih dari 25% dalam waktu singkat, menjadikannya salah satu teknologi fotovoltaik yang berkembang paling cepat.

2. Lapisan-Lapisan Pada Solar Cell Perovskite

Sel surya perovskite terdiri dari beberapa lapisan fungsional yang masing-masing memainkan peran penting dalam proses konversi energi. Struktur umum sel surya perovskite adalah sebagai berikut:

  1. Substrat (biasanya kaca atau plastik fleksibel)
  2. Elektroda transparan (misalnya, Indium Tin Oxide/ITO)
  3. Lapisan transport elektron (Electron Transport Layer/ETL)
  4. Lapisan aktif perovskite
  5. Lapisan transport lubang (Hole Transport Layer/HTL)
  6. Elektroda logam (biasanya emas atau perak)

3. Mekanisme Proses Annealing Pada Lapisan Perovskite

Proses annealing merupakan tahap kritis dalam fabrikasi sel surya perovskite yang sangat mempengaruhi morfologi kristal dan kinerja perangkat. Mekanisme proses annealing melibatkan beberapa tahap:

  1. Penguapan pelarut: Pelarut yang tersisa dalam lapisan perovskite menguap, memungkinkan kristalisasi material perovskite.
  2. Nukleasi: Pembentukan inti kristal perovskite dimulai pada titik-titik tertentu dalam lapisan.
  3. Pertumbuhan kristal: Inti kristal tumbuh menjadi butiran yang lebih besar.
  4. Rekristalisasi: Butiran kecil bergabung membentuk butiran yang lebih besar untuk meminimalkan energi permukaan.

Suhu dan durasi annealing sangat mempengaruhi ukuran butir, kerapatan, dan kualitas kristal perovskite. Optimalisasi parameter annealing sangat penting untuk mencapai kinerja sel surya yang optimal.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Lapisan Perovskite

Beberapa faktor kunci yang mempengaruhi kualitas lapisan perovskite meliputi:

  1. Komposisi kimia: Rasio dan jenis prekursor yang digunakan dapat mempengaruhi stabilitas dan sifat optoelektronik lapisan perovskite.
  2. Metode deposisi: Teknik seperti spin-coating, vapor deposition, atau metode solusi dua langkah dapat menghasilkan morfologi film yang berbeda.
  3. Kondisi lingkungan: Kelembaban dan suhu selama proses fabrikasi dapat mempengaruhi kristalisasi dan stabilitas perovskite.
  4. Parameter annealing: Suhu, durasi, dan atmosfer annealing mempengaruhi ukuran butir dan kerapatan film.
  5. Aditif dan passivasi permukaan: Penambahan bahan aditif atau teknik passivasi dapat mengurangi cacat dan meningkatkan stabilitas.

5. Kemajuan dan Tantangan Sel Surya Perovskite

Kemajuan Terkini:

  1. Peningkatan efisiensi: Efisiensi sel surya perovskite telah mencapai lebih dari 25% untuk sel tunggal dan lebih dari 29% untuk konfigurasi tandem silikon-perovskite.
  2. Stabilitas yang lebih baik: Pengembangan komposisi perovskite yang lebih stabil dan teknik enkapsulasi yang efektif telah meningkatkan umur pakai perangkat.
  3. Metode fabrikasi skala besar: Kemajuan dalam teknik deposisi seperti slot-die coating dan inkjet printing membuka jalan untuk produksi skala industri.

Tantangan yang Masih Dihadapi:

  1. Stabilitas jangka panjang: Meskipun ada kemajuan, degradasi material perovskite karena faktor lingkungan masih menjadi tantangan utama.
  2. Penggunaan timbal: Sebagian besar sel surya perovskite yang efisien mengandung timbal, yang menimbulkan kekhawatiran lingkungan dan kesehatan.
  3. Histeresis: Perilaku histeresis dalam karakteristik arus-tegangan dapat menyulitkan karakterisasi dan operasi perangkat yang akurat.
  4. Scale-up: Mentransfer efisiensi tinggi dari sel skala laboratorium ke modul besar masih merupakan tantangan teknis yang signifikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun