Mohon tunggu...
Ayesha Fadhilatunnisa
Ayesha Fadhilatunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyanyi, membaca novel, mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Lingkungan sebagai Salah Satu Penyebab Gangguan Kesehatan Mental

7 Januari 2024   19:27 Diperbarui: 7 Januari 2024   19:33 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Banyak orang yang mengira jika memiliki tubuh yang jarang terkena penyakit adalah orang yang sehat. Tetapi ternyata selain kondisi fisik yang jarang terkena penyakit, perlu juga untuk memerhatikan kesehatan mental seseorang supaya dapat dikatakan sehat. Apa gunanya jika memiliki tubuh yang sehat dan tidak memiliki penyakit tetapi sering mengalami stress hingga depresi. Kedua hal ini haruslah seimbang. Jika ingin memiliki tubuh yang sehat, haruslah memerhatikan kesehatan fisik maupun kesehatan mental.

Kesehatan fisik merupakan kesehatan yang berkaitan dengan fisik atau organ tubuh. Kesehatan mental adalah suatu kondisi seseorang yang memungkinkan berkembangnya semua aspek perkembangan, baik fisik, intelektual, dan emosional yang optimal serta selaras dengan perkembangan orang lain, sehingga selanjutnya mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya (Fakhriani, 2019). kesehatan mental juga dapat diartikan sebagai kesehatan yang terkait akan jiwa maupun batin seseorang.

Tolak ukur seseorang memiliki kesehatan mental yang baik adalah ketika jiwa maupun batin yang dimiliki seseorang merasa tenang, damai, dan nyaman. Sebaliknya, jika seseorang memiliki perasaan atau batin yang tidak tenang, nyaman, dan damai, maka orang itu mungkin saja memiliki gangguan kesehatan mental atau penyakit mental.

Gangguan kesehatan mental merupakan penyakit atau gangguan yang berbeda dari penyakit penyakit yang menyerang fisik tubuh. Hal ini dikarenakan gangguan tersebut tidak dapat terlihat oleh kasat mata dan tidak menyerang organ dalam maupun organ luar. Banyak orang yang meremehkan dan jarang menyadari jika dirinya mengalami gangguan kesehatan mental. Gangguan Kesehatan mental ini menyerang psikis, emosional, dan sosial seseorang. Hal ini berarti gangguan ini menyerang cara kerja diri seseorang untuk mengatasi stress, mengatur emosi yang ada di dalam tubuh, serta dalam bersosisalisasi antar individu.

Gangguan kesehatan mental memiliki banyak jenisnya dan gejalanya. Ada yang memiliki gejala seperti ingin selalu menyendiri, tidak ingin bersosialisasi, banyak pikiran hingga menyebabkan stress, dan sebagainya. Gangguan kesehatan mental ini juga pasti memiliki faktor-faktor yang dapat menyebabkan seseorang memilki gangguan. Contohnya seperti, genetika atau keturunan, faktor lingkungan, dan lain sebagainya.

Ketika kesehatan mental yang bermula karena genetic atau keturunan, sebaiknya segera dikonsultasikan ke psikolog. Karena seharusnya orang itu sudah menyadari bahwa dirinya memiliki gangguan kesehatan mental. Hal ini juga sebagai upaya pencegahan untuk tidak menghasilkan keturunan selanjutnya yang memiliki gangguan kesehatan mental.

Selain dari faktor keturunan, gangguan kesehatan mental juga dapat disebabkan oleh faktor lingkungan. Tidak jarang seseorang mengalami gangguan kesehatan mental karena tertekan akan lingkungan sekitarnya. Tentunya kita harus memilih lingkungan untuk berteman maupun bersosialisasi dengan baik tanpa menimbulkan dampak buruk.

Lingkungan yang sangat dekat dengan kita adalah lingkungan keluarga, baik keluarga di rumah maupun sanak saudara. Terkadang keluarga di rumah banyak menuntut kepada anaknya, sehingga tidak jarang anak merasa memiliki banyak tekanan meski berada di rumah itu sendiri. Contohnya seperti ketika seseorang dituntut menjadi yang terbaik dan menjadi contoh untuk adiknya. Selain itu, tidak jarang juga orang yang lebih tua membandingkan anaknya dengan anak orang lain. Tentu saja hal itu membuat anak merasa minder dan juga berada di bawah tekanan, sehingga memiliki rasa takut akan hal yang buruk jika tidak tercapai apa yang diinginkan.

Pada lingkungan keluarga seharusnya dapat menjadi wadah pertama yang membuat diri seseorang merasa aman, damai, dan nyaman. Tanpa adanya rasa takut akan adanya tekanan yang dibuat. Selain dari tekanan dituntut menjadi yang terbaik, faktor lainnya yang dapat membuat seseorang memiliki gangguan kesehatan mental adalah suasana di rumah. Apakah dalam keluarga itu baik-baik saja, atau malah sebaliknya. Tidak jarang anak remaja maupun anak-anak pada zaman sekarang sudah merasakan kurangnya kasih sayang dari kedua orang tuanya. Padahal kasih sayang orang tua sangatlah penting bagi pertumbuhan anak-anak sampai remaja.

Kurangnya kasih sayang orang tua terhadap anak dapat terjadi ketika orang tua sering memiliki perbedaan pendapat, hingga memiliki argumen kecil hingga argumen besar yang dapat mengakibatkan perpecahan dalam rumah tangga. Jika kedua orang tua sudah tidak lagi harmonis atau pun tidak bersama, pastinya yang menjadikan korban selanjutnya adalah anak. Anak akan kehilangan kasih sayang orang tuanya. Sedangkan anak butuh kasih sayang orang tua baik dari ayah maupun ibu.

Selain itu, tidak jarang anak akan mendapat cacian oleh teman karena tidak memiliki orang tua. Disinilah faktor lingkungan sekolah sangat diperhatikan. Ketika ada seseorang yang memiliki keluara yang tidak utuh maupun tidak harmonis, pasti ada ulah nakal seseorang yang mengolok-olok anak tersebut. Padahal anak tersebut tidak tahu menahu tentang apa yang terjadi di keluarganya. Seharusnya anak yang memiliki keluarga tidak utuh atau tidak harmonis, harus dirangkul dan diberi kasih sayang sebagai teman. Setidaknya jika ia tidak mendapat kasih sayang di dalam keluarganya, ia dapat merasakan kasih sayang dari teman-teman terdekatnya.

Selain faktor tersebut, seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan mental ketika ia menjadi korban perundungan. Perundungan di sekolah maupun di luar sekolah itu salah. Tidak boleh dilakukan apapun alasannya itu. Korban perundungan biasanya akan merasakan ketakutan pada saat ingin masuk sekolah, karena takut kejadian yang pernah ia alami terulang. Korban perundungan juga biasanya takut untuk berbicara atau melapor kepada pihak sekolah ataupun orang tua sendiri. Biasanya anak takut untuk melapor karena diancam sesuatu. Jadi, sebaiknya apabila seseorang melihat sedang terjadi perundungan segera melaporkan.

Korban perundungan dapat terkena gangguan mental seperti depresi, anxiety, dan sebagainya. Jika hal ini tidak diobati atau diatasi segera seseorang dapat melakukan hal-hal yang nekat, seperti melakukan selfharm ataupun yang paling parah sampai bunuh diri. Selfharm dapat dilakukan tanpa kita sadari. Selfharm merupakan kegiatan menyakiti diri sendiri untuk mencari ketenangan, contohnya seperti memilih untuk tidak makan selama seharian atau lebih, menarik-narik rambut, memukul tembok, hingga menggores tangan menggunakan sesuatu yang tajam. Semua ini dilakukan seseorang supaya jiwa atau batin dalam diri ini merasa terpuaskan dan mendapat ketenangan.

Dalam lingkungan sekolah ataupun yang lainnya, kita harus berhati-hati dalam memilih teman. Sebaiknya pilihlah teman yang akan mensupport semua yang akan dilakukan, dan tidak melarang ataupun iri kepada temannya sendiri. Teman juga sangat penting ketika peran kasih sayang dari orang tua tidak ada. Teman yang baik dapat merangkul sesama agar tidak merasa sendiri, sedih, dan lainnya.

Dari beberapa pemaparan mengenai beberapa lingkungan yang dapat merusak kesehatan mental, dapat disimpulkan bahwa rusaknya kesehatan mental dapat terjadi dimana saja tanpa melihat dimana dan siapa maupun berapapun usianya. Karena kesehatan mental memiliki fungsi yang cukup penting untuk menjaga kestabilan emosi tubuh dan yang lainnya. Kesehatan mental berfungsi dalam memelihara dan mengembangkan kondisi mental individu agar sehat, serta terhindar dari mental illness (sakit mental)(Fakhriani, 2019). Jadi, untuk memiliki dan menjalankan fungsi kesehatan mental yang baik dapat mencegah kesehatan mental dengan hal-hal berikut

Dalam hal untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan mental, seseorang harus memiliki lingkungan yang baik, tidak menuntut, tidak menjelekkan diri sendiri, dan lain lain.

Ketika seseorang dapat perlakuan tidak baik, sebaiknya kita dapat merangkul dan dapat menjadi tempat ia bercerita keluh kesah tanpa kita bantah ataupun kita bandingkan dengan keadaan diri kita sendiri. Karena seseorang yang memiliki gangguan kesehatan mental hanya ingin dirinya merasakan kasih sayang dan didengar cerita keluh kesahnya. Mungkin ketika seseorang yang memiliki gangguan kesehatan mental ingin sendiri, berilah mereka waktu untuk menenangkan dirinya. Menenangkan diri dapat dengan cara mendengarkan musik, mendengarkan sesuatu yang baik, membaca novel, dan kegiatan positif lainnya yang dapat menenangkan diri. Setiap orang memiliki caranya sendiri untuk menenangkan diri, kita tidak bisa memaksa seseorang untuk mengikuti cara kita ketika memiliki cara yang berbeda.

Daftar Pustaka

Fakhriani, D. F. (2019). Kesehatan Mental. In M. Thoha (Ed.), Early Childhood Education Journal (Issue November 2019). Duta Media Publishing. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-health-strengthening-our-response%0Ahttp://digilib.uinsby.ac.id/918/10/Daftar Pustaka.pdf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun