Mohon tunggu...
Yesaya Whisnu Wardhana
Yesaya Whisnu Wardhana Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Writing Enthusiast, Longing for changes, and most of all, God oriented \r\nTwitter: @jezzwardhana, philosophy maker #KnowledgeIsPain\r\nKnowledge is pain but you have to keep working on it to make yourself a brainiac

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Indonesian Idol: Saat Obyektivitas Juri Dipertanyakan

13 April 2014   06:30 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:44 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="256" caption="Indonesian Idol"][/caption]

Sepanjang pagelaran Indonesian Idol yang saat ini sudah berada di tahap top 6, jujur kalau boleh dikata belum mencapai hasil yang signifikan. Hal ini menurut saya disebabkan obyektivitas juri Indonesian Idol yang masih harus dipertanyakan, khususnya dalam hal pemberian komentar. Dengan melihat malam spektakuler tanggal 11 April kemarin, saya masih melihat beberapa kontestan yang kurang profesional dalam menyanyikan lagu dan hal yang terparahnya adalah lirik lagu yang dinyanyikan banyak yang missed dan hal itu tidak menjadi concern para juri. Sudah seharusnya para juri itu lebih profesional lagi secara mereka adalah orang-orang yang berpengalaman dan yang bertanggung jawab untuk mengembangkan bakat kontestan .

Kalau saya boleh frontal, sebut saja Ubay yang menyanyikan lagu Take a bow dari Rihana, karena lagu itu sangat familiar ditelinga saya dan saat saya mendengar Ubay menyanyikan lagu itu, saya tidak bisa menahan mengganti acara karena beberapa lirik banyak yang missed dan hal itu tidak menjadi perhatian besar para juri Indonesian Idol. (cek)

Indonesian Idol seharusnya mampu menjadi wadah bagi para kontestan Indonesian Idol mengikuti jejak Agnez Mo untuk Go International karena hampir semua acara diunggah di Youtube dan lagu yang dibawakan kebanyakan lagu-lagu Bilboard, which is masyarakat dunia bisa ikut menikmati. Namun dengan melihat kenyataan yang ada, Indonesian Idol bisa menjadi lelucon, karena komentar juri-juri yang kurang berkualitas ditambah para kontestan yang kurang profesional dalam menyanyikan lagu.

Kalau saya bandingkan dengan American Idol, Indonesian Idol ini masih jauh kualitasnya. Juri-juri yang ada di American Idol sangat melihat detail penampilan kontestan, bahkan kesalahan sedikitpun tetap diketahui sehingga penampilan para kontestan bisa meningkat dari minggu ke minggu.

Kalau saya boleh berkata frontal, akhir kata saya mau sampaikan kepada para juri, "Dhani, Tantri, Titi, Anang pasang telinga baik-baik dong dan jangan naif."

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun