Mohon tunggu...
Yesaya Sentosa
Yesaya Sentosa Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menulis adalah bagian dari peningkatan pengetahuan, saya suka menulis hal hal yang bertema teknologi, programming, edukasi, dan suka membahas bahas buku.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apasih Guna Sekolah? Mengenal Peran Sekolah Dalam Learning Dan Signalling

29 September 2023   13:10 Diperbarui: 29 September 2023   13:13 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
quora/tujuansekolah

Sekolah adalah institusi yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita. Di indonesia, seorang anak harus mengikuti wajib belajar selama 12 Tahun. Yang mana Sekolah dasar selama 6 tahun, Sekolah Menegah Pertama selama 3 tahun dan sekolah menengah atas selama 3 tahun, ditambah untuk pendidikan setelah SLTA. 

Secara umum, kita tahu bahwa fungsi dari sekolah adalah wadah tempat berlangsung nya aktivitas pendidikan. sederhananya tempat terlaksananya kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar itu dilakukan antara guru dan murid. Guru memberikan pengajaran sesuai bidang yang ditekuni nya, dan Murid menerima pengajaran dari guru, Guru memberikan tugas dan murid mengerjakannya, guru menasehati dan murid melakukannya. Secara umum akan terlihat seperti itu, dan kegiatan itu akan berlangsung hingga sang murid tamat.

Namun, dalam perjalanan pendidikan saya, saya sering melihat sekolah sekolah yang melabeli sekolahnya dengan label akreditas Unggul. Yang mana untuk masuk kesana saja harus melewati berbagai proses seleksi. Ada banyak berkas yang harus terpenuhi, dan juga tidak lupa akan biaya yang harus di keluarkan untuk dapat bersekolah disana. Ya, walaupun saya seorang yang biasa biasa saja, dan tidak pernah lolos masuk menjadi murid sekolah-sekolah favorit.

Hal itu menunjukkan bahwa ada fungsi lain dari sekolah, selain dari tempat berlangsung nya kegiatan belajar mengajar tersebut. Jika disekolah biasa yang tidak ada embel-embel akreditasi "Unggul", memang nya tidak akan mendapatkan pelajaran yang sama dengan mereka yang ada disekolah dengan akreditasi unggul. Tentu saja sama, sebab yang mengatur "agenda pendidikan" adalah kementrian pendidikan. Jadi, mengapa ada perbedaan sekolah biasa dan sekolah sekolah unggul. 

Melihat dari kejadian itu, kalau boleh digambarkan tujuan dari sekolah ada dua bentuk seperti gambar berikut kontinu. Yang mana sekolah itu berfungsi untuk Learning dan Signaling . Apa itu Learning dan Signaling? Simak pada artikel ini.

Jika dilihat dari gambar diatas, maka akan menampilkan dua gambar Universitas dan sebuah untaian garis panjang. Disini akan membandingkan antara Universitas Terbuka dan Universitas Hardvard. hal ini dapat menggambarkan bagaimana fungsi dari sekolah yang merupakan tempat berlangsung nya pendidikan untuk Learning dan Signalling. 

Disisi sebelah kiri gambar, ada Universitas Terbuka, yang mana siapa saja dapat menjadi mahasiswa Universitas Tersebut dengan syatar berkas dan dapat membayar biaya kuliah.  Yang mana acceptance rate pada universitas ini dapat mencapai 100%. Sedangkan disisi lain, ada Universitas Harvard. Menjadi Mahasiswa kemungkinan diterimanya hanya 4%.  Padahal mungkin Anda punya nilai SAT tinggi, pernah juara olimpiade matematika dan sanggup membayar mahal. Hanya mereka yang benar-benar berkualitas tinggi yang bisa belajar di Harvard. 

Disinilah kita dapat memperhatikan letak perbedaanya. Walau mahasiswa UT dan mahasiswa Harvard sama sama belajar.

1. Mahasiswa yang keterima di Harvard, adalah mahasiswa pilihan terbaik dari seluruh negeri. Mereka mulai dari awal sudah menjadi orang cerdas, walau tidak diajarin sekalipun. Ketika mereka lulus, pasti akan mendapatkan banyak lamaran pekerjaan dari perusahaan ataupun instansi pemerintah, jika mereka melamar. Namun, banyak juga yang sudah dilamar oleh perusahaan. Contoh nya adalah Pak Menteri Nadiem Makarim, yang telah mendirikan Gojek dan Zalora hingga sekarang beliau menjadi Menteri Pendidikan. Beliau adalah orang cerdas, sebagai mahasiswa Bisnis Harvard yang mampu terjun ke dunia Enterpreneur langsung setelah tamat kuliah. 

Mendapatkan gelar dari Harvard sering dianggap sebagai prestasi yang luar biasa, dan itu dapat membuka pintu banyak peluang. Namun, biaya pendidikan di Harvard sangat tinggi, dan tidak semua orang memiliki akses ke institusi semacam itu. Harvard sering digunakan sebagai sinyal prestise yang menunjukkan kepada pemberi kerja bahwa seseorang memiliki bakat dan kemampuan tertentu.

2. Mahasiswa UT atau Universitas lain yang bisa dianggap sebagai Universitas biasa-biasa saja dengan predikat rendah lain. Mereka adalah orang-orang biasa juga, yang butuh lebih banyak belajar.Ketika seorang mahasiwa lulusan tersebut ingin mendapatkan pekerjaan, hal yang mereka lakukan adalah sama seperti orang lain, melamar pekerjaan kemana yang dibutuhkan. Menjadi seorang Pengusaha? tidak banyak yang sanggup karena butuh modal yang besar. Karena kebanyakan dari Mahasiswa  ini adalah orang-orang yang memiliki kecerdasan rata-rata dan tidak jarang pula memiliki ekonomi rata-rata atau bahkan berada di bawah. Sehingga mereka yang memiliki gelar dari Universitas seperti ini, akan banyak yang harus  diperbuat.

Institusi ini memberikan akses terbuka kepada siapa saja yang ingin belajar tanpa memerlukan persyaratan masuk yang ketat. Tujuan utamanya adalah memberikan pendidikan yang terjangkau dan mudah diakses kepada orang-orang dari berbagai latar belakang. Universitas Terbuka mengakui bahwa belajar adalah hal yang berharga di dalam dirinya sendiri dan tidak hanya sebagai sarana untuk sertifikat.

Sekolah memiliki peran yang kompleks dalam masyarakat kita. Ini tidak hanya tentang belajar, tetapi juga tentang memberikan sinyal kepada dunia tentang kemampuan dan kompetensi kita. Keduanya memiliki nilai mereka masing-masing. Sementara belajar adalah fondasi pengetahuan, signaling dapat membantu kita mencapai tujuan karier kita. Pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan ini dapat membantu kita membuat pilihan pendidikan yang lebih bijak dan memaksimalkan potensi kita di masa depan

Namun pendidikan adalah salah satu kunci untuk mengejar keberhasilan. Masih banyak lulusan sekolah yang memiliki signal kuat namun belum dapat pekerjaan. Sebaliknya, banyak sekolah yang tujuannya hanya learning, dan tidak memiliki signalling kuat namun mampu berhasil. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun