Mohon tunggu...
Yesaya Selvix (JEJE)
Yesaya Selvix (JEJE) Mohon Tunggu... -

Always KEEP CALM and BE YOURSELF

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Transplantasi Bisa Menghantam Nyawamu!

14 September 2017   18:43 Diperbarui: 14 September 2017   18:54 3773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses transplantasi (healthcarefacilitiestoday.com)

Menurut beberapa penelitian, banyak pasien transplantasi organ yang gagal akibat terserang kanker di bagian organ tersebut. Hal ini diduga peneliti karena konsumsi obat imunosupresan yang tidak teratur atau tidak sesuai jadwal yang dianjurkan dokter. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, virus lebih cepat masuk dan menyerang organ yang istilahnya masih dalam tahap penyesuaian, sehingga mengakibatkan terjadinya kanker pada organ yang telah ditransplantasi tersebut.

Sebaiknya, transplantasi organ juga jangan dilakukan bagi anak-anak. Karena akhir-akhir ini juga para ahli menyatakan bahwa anak lebih rentan untuk mengidap penyakit kanker. Sel kanker bisa tumbuh di tubuh balita, walaupun mereka belum terkena radikal bebas atau mungkin tidak mengkonsumsi junk food.Masalah ini bisa terjadi karena gen dan faktor lainnya yang mendukung. 

Mungkin efek dari kanker yang ditanam dari kecil akan terlihat nanti saat dewasa atau tua. Karena karakteristik kanker yang bisa dibilang sneaky-sneakyatau dengan kata lain seperti penyelinap, sehingga kanker tidak akan memberikan efek langsung, namun justru akan menggerogoti jaringan yang berakibat fatal di hari esok. Maka dari itu, menjaga kesehatan anak jauh lebih penting, karena mereka juga belum siap berhubungan dengan operasi transplantasi organ.

Namun, sebagian orang juga ada yang tidak memiliki masalah dengan dilakukannya transplantasi organ. Orang-orang seperti inilah yang sudah memiliki sistem imun yang kokoh. Dimana, memang ada pasien yang setelah melakukan transplantasi organ, tidak memerlukan waktu yang lama dalam masa pemulihan. Organ yang ditransplantasikan dapat berjalan kembali normal sesuai fungsinya dalam jangka waktu yang relatif singkat. Sehingga pasien tidak perlu mengkonsumsi obat berlebih yang nantinya akan berdampak buruk sendiri bagi penerima organ. 

Sudah mulai ada solusi yang dikembangkan oleh para ahli untuk mengatasi masalah efek samping dari pelaksanaan transplantasi organ. Salah satunya untuk mulai mengurangi penggunaan obat imunosupresan. Selain itu, untuk menurunkan faktor resiko akibat transplantasi organ, bisa disiasati dengan tidak merokok, aktif berolahraga, menjaga pola makan, dan hal lain yang mendukung agar sistem ketahanan tubuh dapat berfungsi dengan baik.

Dari semua pernyataan dan analisa yang telah dibahas, dapat diambil kesimpulan bahwa transplantasi organ bukan menjadi pemicu terjadinya kanker, namun transplantasi organ bisa dikatakan merupakan salah satu faktor dari puluhan faktor lain yang memengaruhi terjadinya penyakit kanker. 

Bahkan para ahli belum bisa menjelaskan pernyataan mereka mengapa transplantasi organ merupakan faktor terjadinya penyakit kanker. Jika transplantasi organ memicu terjadinya kanker, maka seluruh pasien yang melakukan transplantasi organ akan terkena kanker. Namun, pada kenyataannya tidak. Ada orang-orang tertentu yang tidak mengalami dampak negatif dari tranplantasi organ. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa transplantasi organ hanya sebatas faktor saja.

Mencegah lebih baik dari mengobati
Mencegah lebih baik dari mengobati
Pada intinya, penulis ingin menekankan bahwa mencegah itu lebih baik daripada mengobati. Dimana, hal ini terbukti sekali dari kasus transplantasi organ. Mereka yang mencegah untuk sakit akan terus berolahraga untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap stabil. Alhasil, mereka yang dengan sistem kekebalan tubuh yang kokoh tidak mudah terserang virus saat transplantasi organ. Berbeda dengan mereka yang cenderung mengobati,dengan adanya obat imunosupresan justru daya tahan tubuh berkurang dan memudahkan virus masuk ke dalam tubuh atau bagian organ yang dituju hingga menyebabkan terjadinya kanker.

Akhir kata, penulis mengucapkan mohon maaf bila ada kesalahan kata yang kurang berkenan bagi pembaca maupun data-data yang mungkin kurang valid, mohon untuk dimaklumi. Sekian artikel mengenai transplantasi organ, semoga bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun