Mohon tunggu...
Ikhsan Purnama Raharja
Ikhsan Purnama Raharja Mohon Tunggu... Arsitek - arsitek

penggemar psikologi dalam segala bentuknya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menuju Pembangunan Indonesia Sentris

29 Juni 2016   13:04 Diperbarui: 29 Juni 2016   13:12 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada pemaparan yang disampaikan oleh Bapak menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono pada acara nangkring kompasiana bersama kementerian PuPR beliau memaparkan banyaknya perkembangan pembangunan di Indonesia, yang menggembirakan adalah mayoritas pembangunan infrastruktur tersebut tidak hanya terpusat di wilayah jawa saja namun sudah tersebar ke seluruh pelosok nusantara.

MENGGEMBIRAKAN

Ya kata itu yang segera terlintas di kepala ketika mendengar pemaparan beliau, karena sekarang saudara kita yang sudah lama merindukan sentuhan pemerintah dalam hal pembangunan infrastruktur seperti terkena durian runtuh dengan pesatnya kemajuan pembangunan infrastruktur di daerah pelosok.

Saya bisa ikut merasakan kegembiraan karena saya sempat merasakan sendiri saat hendak melihat suasana sungai Kapuas bagaimana “asyiknya” ber”offroad” ria di Kalimantan barat . Saya membayangkan seandainya kualitas infrastruktur memadai maka kualitas hidup masyarakat disana akan ikut terangkat juga karena memang potensinya yang luar biasa disana.

OPTIMISME

Yah kalau daerah anda belum kebagian pembangunan infrastuktur, saya rasa sekarang kita sudah bisa merasakan optimisme yang mulai menguat. Bahwa pasti suatu saat daerah saya akan tersentuh oleh pembangunan infrastruktur ( tentunya kita tidak hanya berdiam diri saja, harus ada upaya kita untuk memberitahu potensi daerah kita ke pemerintah).

Optimisme disini menurut saya adalah hal yang paling fundamental dalam pembangunan infrastuktur  yang Indonesia sentris, karena sekarang kita yakin bahwa pemerintah berkeinginan dan mau membangun ke seluruh penjuru nusantara, tidak hanya terpusat di jawa saja.

REVOLUSI MENTAL

Kenapa revolusi mental dibawa bawa? Setelah gembira melihat pembangunan infrastruktur dan optimisme yang kemudian muncul dengan adanya pembangunan infrastruktur kita seharusnya juga mulai menyadari pentingnya perubahan sikap kita terhadap pembangunan infrastruktur. Berapa banyak dari kita yang masih beranggapan bahwa kita itu Negara yang pandai membangun tapi tidak bisa merawat? Yup itulah sifat buruk mental kita yang sayangnya sudah Indonesia sentris juga. Mau tidak mau kita harus berubah jika kita ingin pembangunan yang sudah berjalan ini tidak sia-sia.

Seandainya dulu kita melihat ada yang perlu diperbaiki tapi kita diam saja menunggu pemerintah turun tangan, lebih baik mulai sekarang kita turun tangan, paling tidak dengan melaporkan kepada yang berwenang menangani. Kalau tidak ada respon? ya itu juga menjadi poin penting perubahan mental tadi, yang berwenang harus bisa menjaga optimisme masyarakat bahwa memang pembangunan itu untuk seluruh masyarakat Indonesia dan bahwa pemerintah tidak hanya bisa membangun kemudian menelantarkan namun juga menjaga dan melestarikan.

Saya sangat yakin meskipun masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur Indonesia. Tapi jika kita bisa bekerja sama mewujudkan pembangunan yang Indonesia sentris dan berusaha berpartisipasi dalam hal pengawasan atau pelaksanaan atau pemeliharaan maka Indonesia soon as possible akan jadi Negara yang maju yang berdikari adil dan makmur.  MERDEKA…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun