Mohon tunggu...
Yerry Tawalujan
Yerry Tawalujan Mohon Tunggu... -

Studi Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Jayabaya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Negeri Para Jahanam

15 Juli 2014   07:44 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:18 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apa katamu, diam?

Tunggu sajalah berita itu dengan duduk tenteram?

Sementara kau merancang persekongkolan kejam?

Tiap hari kau tampilkan warta haram

Tak cukupkah kau buat hasil terang benderang jadi gelap malam?

Agar warga bingung terambing dalam kelam?

Ap katamu, diam?

Tidak!

Kami masih punya watak

Atau apa kau pikir semua kami tak berotak

Mudah tergadai dengan beras sekotak?

Kami tak mempan digertak

Sekalipun kau pernah buat Jakarta luluh lantak

Kami angkat dua jari kami dan berontak!

Apa katamu, diam?

Dan biarkan negeri ini dikuasai para jahanam?

Yang siap mencabik tiap jengkal tuk santap malam?

Tahukah kau tiap hati sedang menahan geram

Tangan terkepal siapkan palu godam

Kecurangan yang sedang kau rancang kan terpental dihantam

Enyah dari negeri ini kalian para jahanam!

Jakarta 15 Juli 2014 (Yang geram menanti pengumuman KPU 22 Juli)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun