Mahasiswa dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA) yang sedang menjalani program Magang di PT PLN (Persero) ULTG Surabaya Selatan meraih pengalaman berharga melalui partisipasi dalam kegiatan pemeliharaan PMS Line di Gardu Induk Rungkut. Pada penulisan kali ini kita akan menyelami kegiatan yang dilakukan dan merinci pengetahuan yang didapat dalam menjaga keandalan sistem tenaga listrik.Â
Dengan semangat belajar yang tinggi, mahasiswa magang dari UNESA membawa keberanian dan keingintahuan mereka dengan mengikuti kegiatan pemeliharaan di Gardu Induk Rungkut, Surabaya. Melalui pengawasan yang cermat dan bimbingan mentor yang berpengalaman, mereka terlibat dalam berbagai kegiatan pemeliharaan PMS Line, mulai dari pengukuran tahanan isolasi, tahanan kontak, dan tahanan pentanahan. Tidak hanya itu mahasiswa juga diberi kesempatan untuk bertanya berbagai hal dan menganalisis hasil-hasil dari pengukuran pada PMS Line.Â
Berikut hasil analisis dari mahasiswa UNESA perihal pengukuran tahanan isolasi, tahanan kontak, dan tahanan pentanahan :
- Pengukuran Tahanan IsolasiÂ
Pengukuran bagian atas-bawah (arah CVT) dengan tegangan uji sebesar 5kV didapat hasil pengukuran dalam (Mega Ohm) pada phasa R sebesar 45.500, phasa S sebesar 589.000, dan phasa T sebesar 432.000.
Dari hasil yang didapat berikut perhitungan kebocoran arus pada peralatan PMS 150kV Gardu Induk Rungkut tanggal 18 Oktober 2023 berdasarkan hasil pengukuran tahanan isolasi yang telah diperoleh.
Fasa R ( I=V/R + (5000:45.500)=0,1098 mA)
Fasa S ( I=V/R + (5000:589.000)=0,0084 mA)
Fasa T ( I=V/R + (5000:432.000)=0,0115 mA)
Nilai Tahanan Isolasi PMS di Gardu Induk Rungkut 150kV yang terkecil dalam (Giga Ohm) yaitu 45 sedangkan yang terbesar 589 artinya material isolasi yang di uji masih dalam kondisi baik dan aman sesuai standar. Adapun arus bocor terkecil yaitu 0,008 mA dan arus bocor terbesar yaitu 0,109 mA.
- Pengukuran Tahanan Kontak