Sejak saya kecil (baca: muda) hingga kini (baca: bukan tua tapi sudah gak muda lagi) , saya sering mendengar pandangan banyak orang seperti:
 "Berikan kesempatan pada yang muda"
"Yang tua ngalah sama yang muda"
"Masa depan bangsa ada pada anak muda"
Tapi pada dasarnya tidak ada yang diuntungkan dari pandangan seperti di atas. Mengapa demikian, karena di sisi lain kita juga mengedepankan profesionalisme dimana yang terbaik yang terdepan, bukan yang muda atau tua (konon lebih suka disebut senior, ehm)
Kongres Pemuda II yang menghasilkan sumpah pemuda tersebut dikerjakan oleh pemuda yang rata-rata berusia 23 tahun, Ya, faktanya memang demikian. Usia yang penuh semangat dan idealis !
Tapi jelas bukan berarti hanya yang muda yang bisa berkarya. Mari tengok hiruk pikuk di Amerika Serikat. Â Presiden negara adidaya tersebut, Donald trump berusia 74 tahun. Bahkan penantang calon presiden dari kubu Demokrat, Joe Biden berusia 77 tahun. Tua-tua keladi, makin tua jadi !
Presiden Sukarno pernah berujar, "Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia".
Seolah membantah pernyataan Sukarno, tidak butuh 10 pemuda, melainkan cukup 1 orang tua bernama Donald Trump, untuk mengguncang dunia. "Make America Great Again"
Kembali soal sumpah pemuda, biar bagaimana pun juga saya tetap setuju bahwa pemuda harus lah berdiri di depan menjadi pemimpin perubahan.
Sejarah Indonesia moderen di hiasi banyak pemimpin muda. Sukarno memimpin Indonesia tahun 1945 ketika berusia 44 tahun. Jenderal Sudirman memimpin TNI ketika berusia 29 tahun, wow !
Bagaimana Indonesia kini ?
Jokowi memimpin Indonesia di usia 53 Tahun, tetap lebih muda dibandingkan presiden Amerika Serikat Bukan ? Tetapi beliau menyadari peran pemuda, itu sebabnya dibentuk staf khusus dari kalangan pemuda-pemudi, seperti Putri Indahsari Tanjung (CEO dan Founder Creativepreneur),  Adamas Belva Syah Devara (Pendiri Ruang Guru), Ayu Kartika Dewi  (Perumus Gerakan Sabang Merauke), Angkie Yudistia (Pendiri Thisable Enterprise, difabel tunarungu), Gracia Billy Yosaphat Membrasar (Pemuda asal Papua, peraih beasiswa kuliah di Oxford), Aminuddin Ma'ruf -(Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII) ,  Andi Taufan Garuda (Pendiri Lembaga Keuangan Amartha).
Tidak sedikit pemimpin daerah yang berusia muda. Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin  merupakan bupati termuda di Indonesia saat ini, berusia 28 tahun ketika dilantik pada Mei 2019 lalu. Rekor bupati termuda sepanjang sejarah sampai saat ini masih dipegang Makmun Ibnu Fuad yang dilantik menjadi Bupati Bangkalan saat berusia 26 tahun.
Tetapi bagi yang (merasa) tua jangan buru-buru parkir. Negeri ini masih membutuhkan Anda. Saya mengumpamakan seperti masuk jalan tol,  silakan masuk jalan tol bagi  yang mampu berjalan dengan kecepatan 60km/jam hingga 100km/jam, jadi memang bukan soal usia kendaraan toh.
Indonesia punya program 1000 startup dimana startup kebanyakan diisi pemuda-pemuda yang nyali bisnisnya enggak ada matinya. Melalui startup, pemuda menggarap permasalahan menjadi solusi. Yang tua dan merasa senior, silahkan berpartisipasi menjadi mentor atau investor (walaupun kini tidak sedikit  mentor dan investor dari kalangan muda, duh lagi-lagi pemuda!).
Tiba-tiba saya teringat cerita kawan saya dari kaki Gunung Gede, penggagas Kopi Hutan Sarongge Cianjur. Bagaimana tidak mudahnya bicara dengan pemuda tani disana untuk menjaga hutan. Melalu pendampingan dan komunikasi yang baik serta waktu yang tidak sebentar, kini proses Reforestasi berjalan  dengan baik bahkan mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat. Pemuda disana kini memiliki penghasilan dan penghidupan yang lebih baik melalui Kopi Hutan Sarongge, Terima kasih Kang Tosca Santoso dan Kang Dudu.
Jelas, pada akhirnya bisa disimpulkan bahwa Indonesia ini membutuhkan kolaborasi  kaum muda dan kaum tua. Sepanjang bisa duduk bareng memberikan kontribusi bagi Republik tercinta, mengapa tidak ?
"The young man knows the rules, but the old man knows the exceptions". Oliver Wendell Holmes, Sr.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI