Mohon tunggu...
Yeremia Yori Rudito
Yeremia Yori Rudito Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mencoba Menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Saat Si Berlin Merah Selangkah Lebih Maju dari Si Berlin Biru

7 Juni 2022   12:51 Diperbarui: 7 Juni 2022   12:55 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagaimana yang sudah dikatakan sebelumnya, bahwa Union Berlin merupakan tim baru di Bundesliga. Namun secara perlahan bahwa tim membuktikan bahwa mereka juga bersaing di Liga Jerman. Promosi ke Bundesliga untuk pertama kalinya sepanjang sejarah klub, merupakan bukti nyata dari usaha Union untuk terus bersaing.

Untuk sebuah tim yang baru saja promosi dan baru pertama kali bermain di Bundesliga, mengakhiri musim di papan tengah klasemen adalah capaian yang pantas diacungi jempol. Di musim pertama mereka di Bundesliga, Union finis di peringkat 11, tepat di bawah si Berlin Biru.

Mungkin banyak yang menganggap pencapaian Union hanyalah sebatas keberuntungan pemula. Namun ternyata hal itu tidaklah benar. Di musim kedua, Union berhasil finis di peringkat yang lebih baik yaitu di peringkat ke-7. Ini membuat Union mendapatkan kesempatan untuk bermain di UEFA Conference League lewat jalur play-off.

Union tampil impresif di babak play-off yang akhirnya mengantarkan mereka lolos ke kompetisi Eropa pertama mereka sepanjang sejarah klub. Namun sayang perjalanan mereka harus terhenti di babak grup karena hanya finis di peringkat ketiga di bawah sang finalis Feyenoord dan wakil Ceko, Slavia Praha. Terlepas dari tidak lolosnya Union dari fase grup, untuk bisa bermain di kompetisi Eropa di musim kedua sejak pertama kali promosi ke Bundesliga merupakan capaian luar biasa.

Capaian Union di musim 2020/2021 ini berbanding terbalik dengan Hertha yang harus finis di peringkat ke-14, jauh dari capaian di musim sebelumnya. Status Hertha sebagai tim terbaik Berlin perlahan mulai terkikis.

Keajaiban Union belumlah berhenti. Di akhir musim 2021/2022 ini, mereka berhasil finis di peringkat yang lebih baik lagi yaitu di peringkat ke-5 yang sekaligus mengantarkan mereka secara otomatis untuk bermain di kompetisi Eropa di kasta yang lebih tinggi, yaitu Europa League.

Jika Union finis di peringkat yang lebih baik, sangat disayangkan untuk Hertha yang harus mengakhiri musim di peringkat yang lebih buruk. Hertha harus terdampar ke peringkat ke-16 atau dengan kata lain hampir terdegradasi., seperti yang sudah diceritakan di awal tulisan ini.

Jika kita berkaca pada kenyataan saat ini, saya rasa status tim terbaik Berlin saat ini sudah pantas disematkan pada Union Berlin dan Hertha hanyalah si Nyonya Tua yang sedang berusaha untuk meraih kejayaan kembali seperti di masa lalu.

Hanya dalam waktu 3 musim, Union sudah berhasil, paling tidak menyamai capaian Hertha untuk bermain di kompetisi Eropa. Union bisa saja melampaui capaian Hertha, jika di musim 2022/2023 nanti bisa finis di peringkat 4 besar dan lolos ke Liga Champions. Dengan begitu, lengkaplah cerita perjalanan Union yang bisa cicipi 3 atmosfer kompetisi Eropa yang ada.

Keberhasilan Union yang mampu berbicara banyak di Bundesliga, sekaligus membuktikan bahwa uang bukanlah segalanya dalam sepakbola. Di saat klub lain mencari investor kaya dari luar negeri untuk membangun tim secara instan dengan uang, Union membuktikan bahwa semuanya itu tidaklah dibutuhkan.

Nama Union ternyata memang bukan sekedar nama belaka, kesatuan itu bisa dilihat dari loyalitas fans mereka yang selalu memenuhi Stadion An der Alten Forstrei saat Union bermain. Sebuah kisah di tahun 2004 menceritakan bagaimana loyalnya fans terhadap klub ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun