Mohon tunggu...
Yeremia Yori Rudito
Yeremia Yori Rudito Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mencoba Menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Selamat Datang Kembali Schalke dan Bremen

20 Mei 2022   19:02 Diperbarui: 20 Mei 2022   19:54 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tak kenal nama Schalke 04 dan Werder Bremen? Walaupun Bundesliga adalah liga yang dikuasai Bayern Munchen, penggemar sepak bola juga tetap mengenal Schalke dan Bremen sebagai klub ternama Jerman

Jika melihat susunan klub Bundesliga tanpa nama Schalke 04 dan SV Werder Bremen di dalamnya, pasti rasanya ada yang kurang. Hal ini bisa dimengerti mengingat kedua klub tersebut adalah klub tradisional yang termasuk kedalam enam belas klub pendiri Bundesliga dan dua klub ini selalu mewarnai gelaran Bundesliga di setiap musim.

Namun sayangnya di musim 2021/2022 ini, kedua klub tersebut harus menghilang peredarannya di Bundesliga. Penyebabnya tidak lain dan tidak bukan karena terdegradasi.

Tidak bisa dipungkiri bahwa di musim sebelumnya, performa kedua tim ini sangatlah menurun, sehingga mereka tidak bisa bersaing dengan klub lainnya.

Performa yang menurun ini sudah bisa dirasakan sejak dua musim lalu, tepatnya di musim 2019/2020. Schalke menyelesaikan musim tersebut di peringkat ke-12 dengan perolehan 39 poin dan Bremen hampir terdegradasi dengan finis di peringkat ke-16, alias zona play-off degradasi, dengan perolehan 31 poin.

Schalke di musim 19/20, menjadi tim dengan tingkat produktivitas terendah ke-3 setelah dua tim yang terdegradasi musim itu yaitu SC Paderborn dan Fortuna Dusseldorf. Schalke hanya bisa mencetak 38 gol sepanjang musim tersebut. Ini menunjukkan bahwa sudah terjadi penurunan performa, terutama di lini depan. Pada akhirnya, di musim selanjutnya, Schalke hanya bisa mencetak 25 gol dan kebobolan 86 gol yang membuat Schalke semakin pantas untuk terdegradasi.

Sedangkan Bremen di musim 19/20, finis di peringkat 16 dengan 31 poin. Beruntung mereka masih memiliki kesempatan mengamankan tempat mereka di Bundesliga lewat jalur play-off. Pada babak play-off ini, Bremen bertemu tim peringkat 3 dari 2. Bundesliga yaitu FC Heidenheim dengan sistem 2 leg.

Pada leg pertama, Bremen menjadi tuan rumah. Namun saya kesempatan itu tidak bisa dimaksimalkan karena pertandingan berakhir dengan imbang tanpa gol. Jadi pertandingan leg kedua harus dimaksimalkan. Leg kedua berhasil dimanfaatkan Bremen dengan mengakhiri pertandingan dengan skor 2-2. Bremen lolos berkat unggul produktivitas gol tandang.

Akhirnya di musim berikutnya Bremen juga terdegradasi dengan finis di peringkat 17 dan perolehan poin yang sama dengan musim lalu yaitu 31 poin. Bremen juga mengalami penurunan jumlah gol di musim itu. Jika di musim sebelumnya mereka mencetak 42 gol, di musim 20/21 mereka hanya mencetak 36 gol.

Kenyataan pahit terdegradasi harus diterima oleh Schalke dan Bremen. Namun dalam perjalanan sebuah klub, pastilah ada saat dimana klub tersebut merasakan keadaan di bawah.

Pada musim ini, saat keduanya bersaing di 2. Bundesliga, mereka berhasil menjadi tim yang unggul dari lawan-lawannya. Terbukti di akhir musim kemarin mereka berhasil menempati peringkat 1 dan 2 dari 2. Bundesliga. Terkhusus untuk Schalke, mereka berhasil menjuarai 2. Bundesliga.

Seperti yang diprediksikan banyak pihak, Schalke dan Bremen tidak akan berlama-lama di 2. Bundesliga. Karena mereka dipercaya terlalu tangguh untuk level 2. Bundesliga. Pada akhirnya semua itu benar-benar terbukti.

Selamat datang kembali Schalke dan Bremen. Bundesliga menanti kembali performa apik kalian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun