Keluarga merupakan lingkungan yang terdekat dengan anak. Orang tua memiliki peran dan fungsi yang besar dalam mendukung perkembangan anak secara optimal.[10] Anak akan mengalami perkembang yang pesat jika orang tua memperhatikan anak dengan baik. perhatian yang baik itu terletak pada relasi. Jika relasi antara orang tua dan anak tidak jalan maka sudah pasti orang tua dan akan berjalan sendiri-sendiri. Peran orang tua dalam membangun relasi dengan anak sangat penting. Karena orang tua akan mampu mahami keadaan anaknya hanya lewat komunikasi. Komunikasi antara orang tua dan anak merupakan tanggung jawab orang tua.Â
Relasi dalam keluarga meliputi kebutuhan untuk membentuk kepuasan dan kebahagiaan yang berdasarkan interaksi sosial dan fokus mendapatkan makna emosional dari suatu relasi (Eid & Larsen, 2009; Rees et al., 2020; Spinelli et al., 2020). Kebahagiaan anak dan remaja berpusat pada relasi interpersonal, mereka bisa lebih terbuka dan berpotensi untuk mengurangi pengaruh yang mengganggu SWB (Cummins, 2014). SWB.[11] Seorang anak akan mengalami kebahagiaan dan kedamaian dalam keluarga bila orang tua memiliki perhatiaan yang lebih terhadap anak. Dalam kehidupan keluarga pasti membutuhkan kedamaian. Kedamaian itu akan dicapai jika ada pengorbanan. Pernyataan di atas mengatakan dengan sangat spesifik bahwa jika kamu menginginkan damai, bersiap-siaplah perang. Ini adalah satu penegasan kepada manusia bahwa bila manusia ingin mengapai kedamaian dalam kehidup keluarga, bersiap-siaplah untuk menghadapi berbabagia macam persoalan. Namun dalam realitanya manusia kurang mendengarkan hal ini. Maka tidak mengherankan banyak keluarga hidup dalam penderitaan.
Â
Makna relasi dalam kehidupan keluarga
Manusia tidak bebas dalam segala hal untuk menentukan makna hidupnya.[12] Ada banyak cara dan hubungan yang turut menentukan makna dalam kehidupan keluarga. Paling kurang ada empat relasi penting yang sangat menentukan makna relasi dalam kehidupan keluarga yaitu: Relasi suami-isteri, relasi orang tua dengan anak, relasi dengan sesama dan relasi dengan dunia lingkungan. Sejak mengawali hidup, manusia sudah membutuhkan orang lain yaitu ayah dan ibu. Selain kehadiran ayah dan ibu, manusia juga membutuhkan saudara, teman, ibu guru, dokter dan lain sebagainya. Kehadiran mereka akan memberikan makna hidup. Mengapa? Karena dalam perjumpaan ini terjadi sebuah relasi yang mendalam. Makna relasi dalam kehidupan keluarga terletak pada empat relasi tersebut. Keempat relasi tersebut memiliki peran yang berbeda-beda tetapi mempunyai satu tujuan yakni menyatukan manusia dalam satu ikatan keluarga.
Bagi Levinas, "Orang lain bukan pertama-tama sebuah objek pemahaman dan lantas menjadi lawan bicara. Kedua relasi disatukan. Dengan kata lain, berbicara dengan orang lain tidak dapat dipisahkan dari pengertian akan orang lain." Levinas melihat bahwa the absolute other adalah Other. Other ketika bersama dengan "aku" bukan perkara jumlah, begitu pula ketika aku menyebut "kamu" atau "kita". Bukan kepemilikan, bukan kesatuan dalam kelompok, bukan pula kesatuan konsep yang menghubungkan "aku" dengan "orang lain".[13] Â
Pernyataan ini ingin mengafirmasikan bahwa kehidupan manusia itu membutuhkan orang lain. Manusia membutuhkan orang lain untuk saling berkomunikasi. Dalam kehidupan keluarga, kehadiran orang tua dan anak merupakan satu kesatuan yang integral. Di mana orang tua dan anak saling membutuhkan satu sama lain. Makna relasi dalam kehidupan keluarga terletak pada orang tua, anak dan sesama. Relasi itu terjadi karena ada orang lain. Namun dalam kehidupan keluarga di zaman sekarang mereka kurang menyadari hal-hal ini. Ini adalah fenomena-fenomena yang terjadi dalam hidup keluarga. Boleh dikatakan bahwa banyak kehidupan kehidupan keluarga  di zaman sekarang kurang menemukan makna relasi yang mendalam. Salah satu indikasinya adalah banyak perceraian terjadi di mana-mana. Ploblem yang esensial adalah kurang memaknai relasi dengan baik. Armada Riyanto ingin mengafirmasikan bahwa eksistensi relasi itu merupakan jembatang untuk menyatukan suami dan isteri sebagai satu keluarga.Â
Komunikasi keluarga adalah komunikasi/interaksi yang terjadi diantara orang tua dengan anak dalam rangka memberikan kesan, keinginan, sikap, pendapat, dan pengertian, yang dilandasi rasa kasih sayang, kerja sama, penghargaan, kejujuran, kepercayaan dan keterbukaan di antara mereka.[14] Dari pernyataan ini dijelaskan dengan spesifik bahwa dalam membangun komunikasi harus memberikan satu pengertian yang baik supaya bisa menciptakan suasana yang kondusif dalam keluarga. Banyak problem sering terjadi dalam kehidupan keluarga karena tidak menciptakan komunikasi yang sehat antara suami dan isteri atau orang tuan dengan anak. Persoalannya berawal dari sini sehingga menimbulkan perpecahan dalam hidup berkeluarga. Keluarga harus menciptakan etika berkomunikasi yang baik supaya bisa melahirkan satu kebahagian dalam hidup berkeluarga.Â
Kesimpulan
Kehidupan dalam keluarga akan membuahkan suatu kebahagian jika melandaskan relasi dan cinta yang mendalam. Eksistensi kehidupan keluarga terletak dalam relasi dan cinta. Relasi dan cinta merupakan jembatan untuk menyatukan manusia sebagai satu keluarga. Kehidupan keluarga di zaman sekarang banyak yang mengalami konflik yang kompleks. Faktor penyebab utama adalah karena mereka kurang melandaskan relasi dan cinta yang mendalam dalam keluarga. Kehidupan keluarga akan mengalami kedamaian dan sukacita jika mereka mampu menciptakan relasi dan cinta dengan baik. Menciptakan relasi dan cinta yang baik itu terletak pada manusia. Manusia yang bisa menciptakan kedamian dalam kehidupan keluarga. Relasi itu akan mempunyai daya atau potensi jika manusia merealisasikan dengan baik dan tepat pada sasaran.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H