Pemuda sebagai generasi penerus bangsa, hal ini yang dipikirkan oleh banyak orang. Masa depan suatu bangsa, kini berada di tangan para pemuda. Generasi penerus bangsa, patutnya dapat mencerminkan nilai nilai kebangsaan dalam dirinya. Generasi penerus bangsa, yang memiliki itelektual, karakter, serta kreativitas yang tinggi memungkinkan untuk membawa suatu perubahan yang besar terhadap perkembangan sebuah bangsa. Namun tidak dapat dimungkiri, generasi penerus bangsa yang di eluh-eluhkan kini mengalami kemunduran. Khususnya dalam aspek karakter, di mana pemuda pada masa kini seakan hilang arah dan tujuannya.
Pada masa kini, tanpa kita sadari adanya globalisasi membawa dampak yang besar bagi para pemuda. Bagi mereka yang mampu menguasainya, menjadi sebuah peluang yang besar untuk mengembangkan diri. Namun bagu mereka yang tidak menguasainya, membawa kemunduran dalam diri mereka.Â
Bukan menjadi rahasia lagi, pergeseran nilai moral dalam kehidupan pelajar saat ini menjadi hambatan kemajuan bangsa dan keberlangsungan pendidikan etika di Indonesia. Tak dapat dimungkiri, pendidikan merupakan salah satu faktor yang mampu mendongkrak serta membawa perubahan bagi para pemuda sebagai generasi penerus bangsa. Pendidikan yang baik, mampu menciptakan suatu individu yang berkualitas.
Pendidikan seharusnya menjadi hal yang menjadikan pelajar menjadi cerdas dan humanis. Disitulah dititipkan para kaum muda untuk dikembangkan menjadi insan yang menjunjung tinggi moralitas dan martabat kemanusiaan. Dengan fungsi tersebut, tentu saja tidak dapat dimungkiri bagaimana peran besar yang diemban para pelajar untuk mewujudkan perubahan bangsa. Namun, seiring dengan perkembangan zaman proses dan cara mendidik menjadi berubah seketika. Seperti cara mengajarnya yang lebih modern, cara berpikir, tingkah laku dan masih banyak lagi.
Apabila kita melihat kembali, beberapa tahun kebelakang. Sistem pendidikan di Indonesia, menghadirkan kegiatan pembelajaran yang menekan pada pemahaman intelektual. Banyak sekolah di Indonesia, memiliki visi serta misi yang berbeda dan hal ini menjadi pembeda satu dengan yang lainnya.Â
Tak dapat dimungkiri, akibat adanya visi dan misi yang berbeda membuat kualitas suatu siswa di suatu sekolah tidaklah sama. Khususnya dalam hal karakter siswa, setiap sekolah pastinya memberikan penekanan karakter pasa siswanya, sesuai dengan visi dan misi sekolah tersebut. Namun, keberhasilan dalam hal penekanan karakter ini kembali lagi terhadap pengaplikasian yang dilakukan oleh sekolah tersebut. Tidak semua metode yang dilakukan akan efektif. Pada masa itu, belum ada standardisasi serta misi yang jelas terkait "Bagaimanakan, karakter yang baik bagi seorang pemuda" yang menjadi salah satu tugas para pengajar di sekolah.
Pengaplikasian kurikulum dalam bidang pendidikan, merupakan suatu langkah yang dilakukan untuk membawa perubahan bagi generasi penerus bangsa. Kurikulum yang baik, akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang mampu menjadi tulang punggu negara. Apabila kita sadari, penekanan kurikulum yang dulunya berfokus pada pemahaman intelektual memanglah suatu hal yang baik. Namun kita melupakan sesuatu, akibat adanya perubahan zaman yang membawa berbagai dampak. Diperlukan sebuah pencegahan, terkait dampak negatif yang dihasilkan.
Langkah pasti yang dapat dilakukan untuk melakukan pencegahan tersebut, yaitu salah satunya melalui sistem pendidikan. Pendidikan yang mumpuni, akan membawa keberhasilan dalam hal ini. Adanya perubahan di tengah sistem pendidikan, mungkin akan memberikan warna baru yang baik bagi kualitas generasi penerus bangsa. Hal ini dilantasi, akibat adanya pergeseran moral di ranah para pemuda. Isu degradasi moral yang terjadi di kalangan para pelajar, bukanlah sebuah bualan belaka. Maka dari itu, adanya sebuah perombakan di dalam sistem pendidikan diperlukan untuk mengatasi hal ini.
Patut kita berikan sebuah penghargaan, kepada pemerintah dan pihak terkait yang telah menghadirkan sebuah kurikulum yang mungkin dapat menjadi solusi terkait adanya degradasi moral di kalangan pelajar. Kurikulum Merdeka, yang dihadirkan di ranah pendidikan memberikan dampak positif. Apabila kita pahami lebih mendalam, kurikulum memberikan fleksibilitas bagi para pelajar untuk berkarya. Namun hal yang perlu kita garis bawahi, bahwa kurikulum Merdeka memberikan penekanan bagi karakter para pelajar. Diantaranya karakter religius, nasionalis, mandiri dan lain sebagainya. Hal ini menjadi sebuah solusi untuk mengatasi degradasi moral di kalangan para pelajar akibat perubahan zaman.
Kurikulum Merdeka dengan sifat adaptif, yang mengutamakan temperamen dan kemampuan dasar anak. Dengan memprioritaskan proses pembelajaran yang diperlukan dengan minat bakat, proses tersebut menjadi interaktif serta menciptakan ruang pembelajaran yang lebih positif. Kursus mandiri membuat proses pembelajaran di kelas terasa lebih bebas. Hal ini tentunya akan melahirkan masyarakat yang aktif berkembang dan lebih mandiri pada masa depan. Kursus mandiri menciptakan ruang belajar terbuka yang mengembangkan karakteristik dan kemampuan.Â
Kurikulum Merdeka juga dapat menjadi solusi untuk pendidikan karakter yang lebih baik. Dengan memberi siswa ruang untuk memilih dan mengeksplorasi minatnya, mereka mempelajari nilai-nilai seperti inisiatif, tanggung jawab, dan kerja keras. Selain itu, pembelajaran berbasis proyek dan pengalaman langsung yang sering ditemukan dalam pendekatan kursus mandiri membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, emosional, dan kewarganegaraan yang penting.
Penerapan Kurikulum Merdeka, memberikan suatu kemajuan di tengah-tengah generasi muda. Sistem pembelajaran dengan pola pikir yang adaptif, apa pun masalah yang dihadapi mereka bisa diatasi secara mandiri karena mereka bisa berdiri di atas kekuatannya sendiri. Hal ini berkaitan dengan kemampuan mereka, untuk terus belajar dan berkembang sesuai dengan kemajuan zama. Kurikulum Merdeka memberikan proses pewarisan melalui proses pembelajaran yang lebih baik dan menarik, hal ini membuat kegiatan pembelajaran terasa lebih merdeka.Â
Pengimplementasiannya menciptakan ruang terbuka belajar yang membuat karakteristik dan kompetensi didiagnosa sehingga proses belajar bukan pukul rata. Anak bukan bagian dari industri pendidikan. Semua aspek yang saling bersinergi, melahirkan guru yang otonom, cerdas dan dapat berpikir kritis akan dapat mengembangkan dan menjaga kurikulum ini menjadi lebih baik.
Indonesia memiliki visi untuk menjadi negara maju dan sejahtera pada tahun 2045, yang dikenal sebagai Indonesia Emas. Salah satu inisiatif yang dilakukan dalam ranah pendidikan yakni pengaplikasian Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini menciptakan fleksibelitas dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa dapat berkembang sesuai minat dan bakat.Â
Hal ini akan memberikan kesempatan yang lebih bagi generasi muda untuk mengeluarkan potensi mereka, aspek pendidikan karakter juga tak luput dalam pengaplikasian kurikulum ini. Kurikulum Merdeka, memungkinkan untuk menciptakan suatu masyarakat yang lebih berkualitas dan mandiri.Â
Dalam penerapannya, siswa tidak serta merta dilepas begitu saja. Namun kehadiran guru, menjadi sebuah mediator yang mengarahkan siswa dalam setiap kegiatannya. Kendala yang mendasar dalam pengaplikasian kurikulum ini, terletak pada kualitas sumber daya manusia dan infrastruktur sekolah. Diperlukan sumber daya manusia yang berpengalaman dan terlatih, serta sesuai dengan tujuan dan prinsip dasar kurikulum ini yang menjadi sebuah faktor penentu kesuksesan pengaplikasian Kurikulum Merdeka.
Degradasi moral yang terjadi pada generasi muda di Indonesia, menjadi sebuah permasalahan tersendiri. Hal ini menjadi masalah, dikarenakan generasi muda merupakan kunci utama untuk menciptakan Indonesia menjadi negara yang maju dan sejahtera pada masa depan.Â
Menanggapi hal ini, pendidikan merupakan salah satu faktor penentu untuk menciptakan masayarakat yang berkualitas dan mandiri. Salah satu inisiatif yang diambil yakni dengan mengaplikasian Kurikulum Merdeka, yang mampu memberikan fleksibilitas seseorang untuk menggali potensi dalam diri mereka serta memberikan pendidikan nilai moral yang mendalam. Hal ini, menjadi sebuah pilihan yang baik untuk bangsa Indonesia dalam mencapai kesuksesannya dalam visi yang dikenal Indonesia Emas dengan melakukan perubahan dalam sistem pendidikan. Menciptakan suatu pendidikan yang berkualitas, demi menghasilkan generasi emas. Â
Ignasius Prakas Deswara Wibisono, Malvin Valerian Pakpahan, Steve Febrian Juwaan, Yeremia Putra Pratama
Daftar Pustaka:
1. Menuju Indonesia Emas 2045 dengan Kurikulum Merdeka
2. Dampak Positif Penerapan Kurikulum Merdeka Â
3. Pandangan Masyarakat terhadap Etika Remaja Masa Kini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H