Aku tak mengerti mengapa aku melarat
Perut lapar bernyanyi cinta
Perih terasa bagaikan langit di lautan
Hidup serasa muntahan darah di dataran yang kering
Apakah hidup yang sebenarnya seperti itu?
Bahagia tapi tak sepenuhnya?
Mengenal Tuhan
Memberiku makna
Arti hidupku pun lebih bergairah
Kekalutan dalam bait puisiku pun terasa
Apa lagi yang aku dustakan?
Pemerintah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!