Nama             : Yeoye Ramadani
NIM Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 43220010186
Dosen Pengampu. Â : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak, CIFM, CIABV, CIBG
A. Konsep Laba pada Tataran Sematic
Konsep laba pada tataran semantik berkaitan dengan pertanyaan tentang bagaimana menginterpretasikan laba dan unsur-unsur apa yang harus dilampirkan oleh penyusun laporan keuangan pada simbol-simbol yang dapat digunakan untuk membantu menyajikan laba sebagai informasi yang berguna bagi pembaca laporan keuangan.
Teori pada tataran semantik menekankan pada makna yang harus dimiliki konsep laba, seperti teori tentang aset, realitas, atau aktivitas perusahaan yang dijelaskan dalam istilah laba. Aset merupakan bagian dari notasi translasi dalam teori semantik dan dapat digunakan untuk menjelaskan transaksi akuntansi yang mempengaruhi laba.
Realisasi laba pada tingkat semantik meliputi:
1. Penaksir Kinerja
Profitabilitas adalah informasi semantik yang diharapkan dibawa oleh informasi akuntansi melalui laporan keuangan, yaitu objek, skala, dan hubungan. Profitabilitas terdiri dari tiga elemen, yaitu profit, durasi dan tingkat sumber daya (investasi). Dari ketiga komponen tersebut, ketika laba dikaitkan dengan tingkat investasi, dapat diartikan sebagai ukuran efisiensi karena keduanya secara konseptual terkait.
Laba dapat mewakili efisiensi kinerja dengan mengidentifikasi ROI (pengembalian investasi) dan ROA (pengembalian aset) sebagai dasar untuk mengukur efisiensi.
2. Konfirmasi ekspektasi investor
Penyusun laporan keuangan berusaha memberikan informasi dari pendapatan untuk meyakinkan investor tentang harapan mereka atas kinerja perusahaan yang sebenarnya direalisasikan. Oleh karena itu, manfaat dapat diartikan sebagai rekomendasi untuk menegaskan harapan tersebut.
3. Pengukur Laba Ekonomis Laba ekonomi digunakan untuk menilai keuntungan suatu investasi dari sudut pandang investor. Laba akuntansi adalah laba yang secara obyektif dan andal menyajikan informasi dari perspektif penyusun akuntansi atau badan usaha. Penilaian laba ekonomi harus menggunakan informasi yang disajikan dalam laporan laba akuntansi karena laba akuntansi diharapkan dapat menyampaikan analisis dan perhitungan laba kepada investor, sehingga laba akuntansi dapat digunakan sebagai taksiran laba ekonomi.
B. Konsep Laba pada Tataran Sintaksis
 Konsep laba tingkat sintaksis memberikan aturan pengungkapan dalam bentuk standar akuntansi yang objektif dan prosedur untuk mengukur dan menyajikan angka laba dalam laporan keuangan. Pada tataran sintaksis, teori tersebut menekankan bahwa pengertian laba adalah selisih antara pengukuran dan perbandingan pendapatan dan biaya. Metode sintaks, yaitu metode transaksi dan metode aktivitas.
1. Pendekatan transaksional (cash basis) Dalam pendekatan transaksional, pengukuran laba melibatkan penilaian aset dan kewajiban pada saat pencatatan transaksi, baik internal maupun eksternal. Transaksi internal timbul dari penggunaan/transformasi aset dalam suatu perusahaan, sedangkan transaksi eksternal timbul dari melakukan bisnis dengan dunia luar, pemindahan aset atau kewajiban ke atau dari perusahaan.
2. Aktivitas hukum (accrual basis collection) di dalam perusahaan, bukan sebagai akibat dari suatu transaksi.
3. Metode titik impas Dalam titik impas, laba adalah hasil pengukuran modal pada dua titik waktu yang berbeda.
C. Konsep Laba pada Tataran Pragmatic
Konsep laba pada tingkat praktis berkaitan dengan respon informasi laba terhadap perubahan perilaku dan dampak dari proses pengambilan keputusan pengguna atau pembaca laporan keuangan. Peristiwa pengumuman laba suatu perusahaan dapat dikatakan mengandung informasi jika informasi tersebut menyebabkan perubahan keyakinan pengguna pelapor dan mengarah pada perilaku tertentu. Informasi laba dapat dikatakan bermanfaat jika tindakan tersebut dapat dianggap sebagai reaksi terhadap suatu peristiwa pengumuman laba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H