Mohon tunggu...
Yenny Destiaz
Yenny Destiaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Traveling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

9. Teori Perkembangan Moral yang Dikemukakan Lawrence Kholberg

21 Januari 2025   21:53 Diperbarui: 21 Januari 2025   21:53 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori perkembangan moral yang dikemukakan oleh Lawrence Kohlberg merupakan salah satu pendekatan yang paling berpengaruh dalam psikologi perkembangan. Kohlberg mengembangkan teorinya berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap responden yang dihadapkan pada dilema moral. Ia berpendapat bahwa perkembangan moral seseorang terjadi dalam tiga tingkat utama, yang masing-masing terdiri dari dua tahap, sehingga total terdapat enam tahap perkembangan moral.

Tingkat pertama adalah tingkat pra-konvensional, di mana moralitas ditentukan oleh konsekuensi dari tindakan. Pada tahap pertama, individu menghindari hukuman, sedangkan pada tahap kedua, mereka mulai memahami bahwa ada kepentingan timbal balik dalam interaksi sosial. Tingkat kedua adalah tingkat konvensional, di mana individu mulai menghargai norma dan aturan sosial. Pada tahap ketiga, individu berusaha untuk memenuhi harapan orang lain, sedangkan pada tahap keempat, mereka memahami pentingnya hukum dan ketertiban dalam masyarakat.

Tingkat ketiga adalah tingkat pasca-konvensional, di mana individu mulai mengembangkan prinsip moral yang lebih universal. Pada tahap kelima, individu menyadari bahwa hukum harus mencerminkan nilai-nilai sosial yang lebih tinggi, dan pada tahap keenam, mereka mengembangkan prinsip etika yang bersifat universal dan dapat diterapkan di berbagai konteks.

Kohlberg percaya bahwa perkembangan moral ini tidak hanya dipengaruhi oleh faktor kognitif, tetapi juga oleh interaksi sosial dan pengalaman individu. Teorinya memberikan wawasan penting tentang bagaimana individu dapat berkembang dalam pemahaman moral mereka seiring dengan bertambahnya usia dan pengalaman hidup.

Dalam implementasinya, teori Kohlberg dapat digunakan dalam pendidikan untuk membantu anak-anak dan remaja memahami nilai-nilai moral dan etika. Dengan memahami tahap-tahap perkembangan moral, pendidik dapat merancang kurikulum yang mendukung perkembangan moral siswa, serta membantu mereka dalam mengambil keputusan yang etis.

Secara keseluruhan, teori perkembangan moral Kohlberg memberikan kerangka kerja yang berguna untuk memahami bagaimana individu mengembangkan pemahaman moral mereka. Meskipun ada kritik terhadap teorinya, terutama terkait dengan fokusnya yang lebih pada penalaran daripada emosi, kontribusinya terhadap psikologi dan pendidikan moral tetap signifikan. Pendekatan Teori Kohlberg

Teori Kohlberg berakar pada pemikiran Jean Piaget, yang menekankan pentingnya perkembangan kognitif dalam pembentukan moralitas.

Kohlberg menggunakan metode dilema moral untuk mengeksplorasi bagaimana individu membuat keputusan etis, yang menunjukkan bahwa pemikiran moral berkembang seiring dengan pertumbuhan kognitif.

Tiga Tingkat Perkembangan Moral

A. Tingkat Pra-Konvensional

 Tahap 1: Orientasi Hukuman dan Ketaatan

Moralitas ditentukan oleh konsekuensi negatif dari tindakan.

Individu berfokus pada penghindaran hukuman.

 Tahap 2: Orientasi Individualisme dan Pertukaran

Individu mulai memahami bahwa tindakan dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Ada kesadaran akan kepentingan timbal balik dalam hubungan sosial.

B. Tingkat Konvensional

Tahap 3: Orientasi Keselarasan Interpersonal

Individu berusaha untuk memenuhi harapan orang lain dan menjaga hubungan baik.

Moralitas ditentukan oleh norma sosial dan persetujuan dari orang lain.

Tahap 4: Orientasi Hukum dan Ketertiban

Individu memahami pentingnya hukum dan aturan dalam menjaga ketertiban sosial.

Ada penekanan pada tanggung jawab dan kewajiban sebagai anggota masyarakat.

C. Tingkat Pasca-Konvensional

Tahap 5: Orientasi Kontrak Sosial dan Hak Individu

Individu menyadari bahwa hukum harus mencerminkan nilai-nilai sosial yang lebih tinggi.

Ada pengakuan bahwa hak individu dan kesejahteraan masyarakat harus seimbang.

Tahap 6: Orientasi Prinsip Etika Universal

Individu mengembangkan prinsip moral yang bersifat universal dan dapat diterapkan di berbagai konteks.

Moralitas ditentukan oleh prinsip keadilan dan hak asasi manusia.

Implikasi dalam Pendidikan

Teori Kohlberg dapat diterapkan dalam konteks pendidikan untuk membantu siswa memahami dan menginternalisasi nilai-nilai moral.

Pendidik dapat merancang kegiatan yang mendorong diskusi tentang dilema moral, sehingga siswa dapat berlatih dalam pengambilan keputusan etis.

Dengan memahami tahap-tahap perkembangan moral, pendidik dapat menyesuaikan pendekatan mereka untuk mendukung perkembangan moral siswa secara efektif.

Kritik dan Kontribusi

Meskipun teori Kohlberg telah mendapatkan kritik, terutama terkait dengan penekanan pada penalaran logis dibandingkan dengan emosi dalam pengambilan keputusan moral, kontribusinya tetap signifikan.

Teori ini memberikan kerangka kerja yang berguna untuk memahami dinamika perkembangan moral dan dapat digunakan untuk meningkatkan pendidikan moral di berbagai tingkat.

Kesimpulan

Teori perkembangan moral oleh Lawrence Kohlberg menawarkan wawasan mendalam tentang bagaimana individu mengembangkan pemahaman moral mereka.

Dengan mengakui bahwa perkembangan moral adalah proses yang kompleks dan berlapis, kita dapat lebih baik mendukung individu dalam perjalanan mereka menuju pemahaman etika yang lebih dalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun