Mohon tunggu...
Yenny Bambang
Yenny Bambang Mohon Tunggu... Notaris - Notaris dan Ppat

Ibu Rumah Tangga, Notaris dan PPAT, Istri dan Ibu dari Tiga Anak, hobi Membaca dan Menulis. Menulis di Karyakarsa.com/@Yenny Bambang13, Novelis di Noveltoon.

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Saatnya Mengukir Sejarah sebagai Pemegang Presidensi G20 2022

12 Juli 2022   23:25 Diperbarui: 12 Juli 2022   23:33 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia untuk pertama kalinya memegang Presidensi G20 (Group of 20) yaitu forum utama kerjasama internasional ekonomi 20 dunia. Presidensi G20 artinya Indonesia terpilih sebagai tuan rumah dalam Forum G20. 

Forum G20 mempunyai anggota negara-negara dengan perekonomian besar di dunia, terdiri dari 19 Negara, yaitu negara Amerika Serikat, Argentina, Brazil, Australia, Kanada, Meksiko, Turki, Indonesia, Korea Selatan, Jepang, China, Jerman, Inggris, India, Arab Saudi, Afrika Selatan, Italia, Indonesia dan Uni Eropa.   

Periode Presidensi G20 ini berlangsung mulai tanggal 1 Desember 2021 sampai tanggal 30 Novomber 2022.  Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) akan menjadi puncak dari proses G20 dan kerja intensif yang dilakukan dalam pertemuan tingkat Menteri, Working Groups, dan Engagement Groups sepanjang tahun.     

G20 adalah forum internasional yang bertujuan untuk meningkatkan koordinasi di bidang ekonomi dan pembangunan. Sebagai pemegang Presidensi G20, Indonesia memiliki peran yang strategis dan memimpin kegiatan selama G20 berlangsung.  

Saatnya sebagai pemegang Presidensi G20 tahun 2022, Indonesia mengukir sejarah dalam forum G20, menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam forum dunia internasional, memimpin pengambilan keputusan dan pengambil kebijakan di forum internasional. Indonesia juga mengadvokasi lewat forum G20 tentang pengelolaan beban utang negara-negara di dunia yang timbul sebagai dampak dari pandemi covid 19. 

Dampak dari pandemi covid 19 yang menyebabkan banyak negara anggota G20 yang harus menambah utangnya demi menyelamatkan perekonomian. Krisis ekonomi global masih diliputi ketidakpastian sehingga saat ini, seusai pandemi Covid 19, dunia dihadapkan kepada krisis geopolitik serta kenaikan harga pangan dan energi. 

Kemudian Bank Sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin untuk mengimbangi inflasi di negara Amerika Serikat, kebijakan ini semakin mempersulit bagi negara-negara berkembang yang mempunyai utang yang banyak,  sehingga lewat forum G20, Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20 mengukir sejarah, memberikan solusi bagi banyak negara agar dapat mengendalikan utang yang dimiliki, mengatasi krisis yang timbul, serta berperan utama dalam mengatasi  dan memberikan jalan keluar terhadap permasalahan krisis dan isu-isu yang dibicarakan di forum G20.

Pandemi covid yang melanda dunia, menyebabkan krisis di dunia internasional di berbagai bidang dan G20 sebagai forum internasional adalah forum untuk mengkolaborasikan dan mengkoordinasikan negara-negara peserta G20,  untuk menyelesaikan krisis internasional yang timbul akibat covid 19. 

Negara-negara peserta G20 adalah negara-negara yang mempunyai kekuatan ekonomi dan kekuatan politik, yang tentunya jika berkolaborasi dan bekerjasama mampu menyelesaikan krisis yang timbul di dunia akibat pandemi covid 19.

Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20, mengusung Presidensi G20, dengan tema Recover Together, Recover Stronger" atau "pulih bersama, Lebih Kuat".  Alasan Indonesia mengusung tema ini karena dunia masih berada dalam tekanan covid 19, oleh karena itu memerlukan upaya bersama untuk mencari solusi bersama untuk pemulihan dunia. 

Indonesia fokus pada pilar Presidensi  G20 Indonesia 2022, yaitu : memperkuat lingkungan kemitraan, mendorong produktivitas, meningkatkan ketahanan dan stabilitas, memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif, kepemimpinan kolektif global yang lebih kuat. 

Melalui pilar tersebut, Indonesia akan memimpin usaha memastikan akses yang adil terhadap vaksin covid 19, mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif melalui partisipasi Usaha Menengah Kecil Mikro dan ekonomi digital, meningkatkan kemakmuran bersama dunia melalui reformasi perpajakan global, kerjasama memerangi korupsi, pendanaan pembiayaan struktur, dan mendorong kerjasama internasional yang demokratis dan representatif.

Presidensi G20 Indonesia menetapkan tiga isu prioritas yaitu arsitektur kesehatan, transisi energi berkelanjutan dan transformasi digital dan ekonomi dan agenda forum G20 dibagi menjadi dua jalur pembahasan, yaitu Jalur Finance (Jalur Keuangan) dan Jalur Sherpa (Sherpa Track). 

Jalur Keuangan (Finance Track) diinisiasi oleh Menteri Keuangan dan Bank Indonesia yang fokus pada isu-isu keuangan. Ada enam agenda prioritas dalam Jalur Keuangan (Finance Track) yaitu : koordinasi mendukung pemulihan global, upaya penanganan dampak pandemi dalam perekonomian untuk mendukung pertumbuhan yang lebih luas, penguatan sistem pembayaran di era digital, pengembangan pembiayaan berkelanjutan (Sustainable Finance), peningkatan ketahanan sistem keuangan, dan agenda perpajakan internasional. 

Kemudian dalam Jalur Keuangan (Finance Track), Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia berperan mendorong pembahasan keenam agenda prioritas tersebut di jalur keuangan. 

Kemudian untuk Jalur Sherpa (Sherpa Track) akan fokus membahas isu-isu ekonomi non keuangan, yaitu : geopolitik, anti korupsi, pembangunan, perdagangan, energi, perubahan iklim kesetaraan gender.

Manfaat Presidensi G20 2022 bagi negara Indonesia dapat diukur dari aspek ekonomi, politik luar negeri, serta pembangunan sosial. 

Dampak positif Presidensi G20 2022 bagi ekonomi dan keuangan Indonesia yaitu berpeluang meningkatkan konsumsi domestik dalam negeri, peningkatan devisa negara, berkontribusi bagi sektor pariwisata  sehingga dapat menggerakkan dan meningkatkan perekonomian, akomodasi (perhotelan), transportasi, dan ekonomi kreatif serta usaha Mikro Kecil Menengah  (UMKM), memberikan stimulus di pergerakan ekonomi nasional, khususnya di sektor Meeting, Incentive, Convention And Exhibition, serta ekonomi di daerah-daerah yang tertekan akibat pandemi Covid 19., memberikan persepsi  yang baik terhadap resiliensi ekonomi Indonesia dalam menghadapi krisis, untuk menunjukkan kemajuan yang telah dicapai Indonesia sehingga memberi keyakinan kepada pelaku ekonomi pasca pandemi, memberikan pengakuan kepada Indonesia bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia, kemudian Indonesia dapat mendorong agenda pembahasan pada G20 agar mendukung dan berdampak positif terhadap pemulihan perekonomian Indonesia.

Terhadap sektor politik, manfaat Presidensi G20 terhadap Indonesia yaitu Indonesia dapat mendorong kerjasama dan menginisiasi hasil konkret pada ketiga sektor prioritas yang strategis bagi pemulihan. 

Terhadap sektor pembangunan ekonomi sosial dan berkelanjutan, Presidensi G20 menjadi momentum Indonesia terbuka untuk bisnis, yang akan menunjukkan event serta menampilkan potensi Investasi dan kemajuan pembangunan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun