Tinjauan mengenai assesmen (ebook john salvia hal.1)
Evaluasi adalah proses pengumpulan data yang dirancang untuk mengambil keputusan tentang siswa atau sekolah. Sekolah menggunakan informasi penilaian untuk menentukan apa yang telah dipelajari siswa, apa dan di mana mereka harus diajar, dan jenis layanan terkait yang mereka butuhkan (misalnya, layanan bahasa dan bahasa serta layanan psikologis). Salah satu tujuan evaluasi informasi adalah untuk mengambil keputusan tentang sekolah. Distrik sekolah semakin bertanggung jawab atas kinerja siswa.
Saat kami mengevaluasi siswa, kami dapat mengukur kemahiran mereka. Secara khusus, kami mengukur kemajuan mereka, yaitu tujuan mencapai kemampuan yang sekolah atau orang tua ingin mereka kuasai.
Pada dasarnya asesmen perkembangan anak dalam pembelajaran anak usia dini lebih tepat disebut asesmen perkembangan. Jamaris (2006: 164, dalam Yuliani, 2009: 2) menjelaskan bahwa evaluasi pendidikan anak usia dini merupakan suatu proses kegiatan. Hal ini bertujuan untuk mengumpulkan data atau bukti tentang perkembangan dan hasil belajar yang berkaitan dengan perkembangan anak usia dini. Sementara itu, Purwanto (1984: 3, Yuliani, 2009: 2) menjelaskan bahwa kegiatan evaluasi adalah suatu proses perencanaan, memperoleh data dan memberikan informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan tentang alternatif.
Proses evaluasi dimulai dengan pengumpulan data atau informasi, kemudian menganalisis, menafsirkan, dan membuat keputusan tentang data atau informasi yang dikumpulkan. Proses yang termasuk dalam penilaian merupakan proses yang berkelanjutan. Kegiatan evaluasi tidak akan dilakukan di akhir kegiatan, tetapi sangat penting untuk menjadikan informasi hasil evaluasi lebih bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Tujuan dari asesmen perkembangan anak usia dini meliputi:
Temukan perkembangan dan arah evaluasi diagnostik jika diindikasikan, termasuk deteksi status kesehatan anak usia dini, kepekaan sensorik, bahasa, keterampilan motorik umum, keterampilan motorik halus dan perkembangan sosial emosional
Tentukan minat dan kebutuhan anak kecil
Jelaskan kemajuan perkembangan dan pembelajaran anak kecil
Kembangkan kurikulummemperbaiki dan mengembangkan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan anak usia dini, dan
mengasesmen program dan lembaga (Akuntabilitas program dan lembaga). Sedangkan hasil asesmen perkembangan anak usia dini dapat digunakan untuk keperluan administratif, kegiatan pembelajaran, bimbingan dan konseling, serta penelitian.
Untuk keperluan administrasi, hasil asesmen tumbuh kembang anak dapat digunakan untuk:
Laporan perkembangan dari berbagai bidang perkembangan, yaitu kognisi, bahasa, fisik / motorik, sosial dan emosional, perilaku (kebiasaan moral dan sikap religius, disiplin). Selain itu, juga dapat digunakan untuk menemukan minat, keterampilan khusus
Sebagai laporan tertulis kepada orang tua tentang perkembangan anak; dan
Digunakan untuk memberikan laporan berkala tentang kemajuan instansi terkait kepada pihak terkait.
Untuk penggunaan kegiatan pembelajaran, hasil asesmen tumbuh kembang anak dapat digunakan untuk pembelajaran / kegiatan yaitu:
Menyediakan data yang dapat digunakan untuk meningkatkan dan mengembangkan pembelajaran / kegiatan
Menentukan perkembangan anak dalam pembelajaran / aktivitas. Untuk tujuan diagnostik, hasil asesmen perkembangan anak dapat digunakan sebagai alat diagnostik dalam bimbingan dan konseling dalam mengananalisis berbagai permasalahan anak. Untuk Kegunaan Penelitian, hasil asesmen perkembangan anak dapat digunakan untuk bahan penelitian terkait perkembangan. Penelitian ini dilakukan dalam upaya pengembangan potensi secara optimal.
Assesment dalam kelas inklusi (ebook john salvia hal.95)
Guru akan melihat beberapa perilaku atau situasi yang tampaknya penting dan membutuhkan perhatian mereka, seperti: alarm kebakaran berbunyi, Harvey memegang pisau, Betty sedang tidur, Joe sedang nongkrong di kelas, dll. Dalam kasus lain, biasanya karena pengawasan umum, guru mencari perilaku yang sangat spesifik untuk diamati: perilaku sosial yang harus diperkuat, perhatian pada pekerjaan rumah, kinerja keterampilan tertentu, dll. Pengamatan sistem juga dapat digunakan untuk memandu penempatan dan memandu keputusan.Â
Jika penilaian tidak didasarkan pada produk permanen (yaitu ujian tertulis dan pekerjaan fisik, seperti meja di toko atau makan malam di kelas ekonomi), observasi biasanya melibatkan.
Perilaku sosial, perilaku belajar (misalnya, memperhatikan tugas), dan perilaku menyimpang (misalnya, bertepuk tangan) adalah target yang cocok untuk observasi sistematis. Jelas, perilaku dapat menjadi bagian integral dari menilai keadaan fisik dan mental, karakteristik fisik dan hambatan pendidikan, dan memantau kemajuan dan prestasi siswa.
Para siswa ini mungkin membutuhkan bantuan lain untuk membantu mereka mencapai hasil pendidikan yang mereka inginkan. Ambang batas pengakuan bervariasi dari guru ke guru dan mungkin tergantung pada beberapa faktor: keterampilan dan pengalaman guru, ketersediaan materi dan kursus alternatif, kemampuan siswa di kelas dan perilaku siswa lainnya, dan toleransi guru terhadap perilaku progresif atau abnormal. Tentunya karena kecepatan siswa berprestasi berbeda dengan yang lain.
Biasanya, bantuan khusus ini berbentuk lebih banyak bimbingan dan upaya untuk mendapatkan bantuan orang tua; terkadang, bantuan tersebut mencakup konsultasi informal dengan guru lain atau ahli konstruksi. Bantuan profesional juga dapat berbentuk layanan tingkat I. Jika siswa menanggapi bantuan tambahan dan masalahnya teratasi, tidak diperlukan tindakan lebih lanjut (kecuali mungkin pemantauan yang lebih cermat).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI