Penerapan Software Aplikasi SLIMS di Perpustakaan SD Negeri 4 Ngasem Kecamatan Ngajum

Perpustakaan pada umunya merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk menyimpan berbagai koleksi serta tempat untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi para pemustakanya. Adanya perpustakaan di lingkungan sekolah tentunya mempunyai dampak yang signifikan bagi keberlangsungan proses belajar mengajar di sekolah. 

Keberadaan perpustakaan sekolah diharapkan dapat membantu terjadinya kegiatan belajar mengajar yang efektif. Maka dari itu, diperlukannya pengelolaan perpustakaan yang baik, agar keberadaan perpustakaan di lingkungan sekolah berjalan sesuai fungsinya.

 Seperti hal nya di perpustakaan SD Negeri 4 Ngasem yang berada di kecamatan Ngajum Kabupaten Malang. Perpustakaan di sekolah tersebut pada umunya kurang mendapatkan perhatian dari warga sekolah, pasalnya tidak ada pustakawan yang bertugas untuk mengelola perpustakaan tersebut. 

Ruang perpustakaan di sekolah tersebut juga digunakan sebagai ruang laboratorium, yang artinya keberadaan perpustakaan di lingkungan sekolah tersebut dapat dikatakan kurang berjalan sesuai dengan fungsinya. 

Selain itu, kegiatan yang berada di perpustakaan tersebut juga masih dilakukan secara manual, misalnya ketika melakukan pelabelan pada koleksi yang ada. Pelabelan tersebut dilakukan dengan cara membuat klasifikasi buku pada sebuah kertas yang kemudian di potong lalu ditempelkan pada buku tersebut. 

Maka dari itu, dengan adanya kendala tersebut, kami para mahasiswa yang sedang melakukan KKM (Kuliah Kerja Mahasiswa) di sekolah tersebut, memutuskan untuk menerapkan penggunaan software aplikasi SLIMS pada perpustakaan SD Negeri 4 Ngasem untuk membantu mempermudah guru dalam mengelola perpustakaan dan pembuatan label yang dapat dilakukan secara otomatis.

SLIMS (Senayan Library Management System) merupakan salah satu aplikasi perpustakaan yang bersifat open source yang didesain untuk memenuhi kebutuhn otomasi yang berkaitan dengan perpustakaan. 

Penerapan penggunaan SLIMS pada perpustakaan tersebut dimulai pada minggu ke- 2, yaitu pada tanggal 09 Januari 2022. SLIMS tersebut diterapkan untuk membantu dalam kegiatan pelabelan pada koleksi dan sebagai media penyimpanan koleksi. 

Artinya, koleksi-koleksi yang ada di perpustakaan tersebut diinputkan satu persatu sesuai klasifikasinya ke dalam aplikasi SLIMS. Misalnya, terdapat buku yang mengarah ke pendidikan, maka buku tersebut diinputkan ke dalam aplikasi SLIMS dengan disertakan nomor klasifikasinya yang bernomor 372. Begitupun seterusnya, dengan koleksi-koleksi lainnya yang ada di perpustakaan tersebut, maka di inputkan dan disertai dengan nomor sesuai klasifikasinya. 

Setelah proses input seluruh koleksi selesai kemudian dilanjutkan dengan proses pembuatan eksemplar, dimana eksemplar tersebut nantinya digunakan untuk pembuatan label pada koleksi. Dalam proses pembuatan eksemplar, dibutuhkan pemahaman yang lebih mengenai edisi koleksi, jumlah koleksi, jenis koleksi, serta untuk kelas berapa koleksi tersebut. Misalnya koleksi berupa buku Tema 4 untuk kelas III dengan edisi 2 yang berjumlah 15 buku, maka pembuatan eksemplar seperti berikut (TEM4III2001). 

TEM4 merupakan jenis buku tersebut termasuk Tema 4, angka romawi III merupakan identitas bahwa buku tersebut untuk kelas III, angka 2 merupakan identitas dari edisi buku tersebut yang merupakan edisi 2, dan angka 001 merupakan jumlah buku yang dibuatkan eksemplar masih berjumlah 1 buku. Setelah semua buku sudah dibuatkan eksemplar sesuai dengan jumlahnya, maka proses selanjutnya yaitu cetak eksemplar. 

Ketika eksemplar sudah tercetak, maka langkah yang terakhir yaitu menempelkan eksemplar tersebut ke buku atau dapat dikatakan melakukan pelabelan dengan menempelkan eksemplar yang sudah tercetak ke buku yang sesuai dengan kode eksemplar.

Dokunentasi proses input koleksi yang dilakukan oleh salah satu anggota KKM/dokpri

Koleksi-koleksi yang ada di perpustakaan SD Negeri 4 Ngasem pun sudah terlabeli secara keseluruhan. Maka dari itu, kami juga mengadakan pelatihan kepada guru-guru yang ada di sekolah tersebut mengenai penggunaan SLIMS, agar nantinya guru-guru juga dapat menerapkan pengetahuan yang kami berikan mengenai cara penginputan, pembuatan eksemplar, dan pelabelan itu sendiri. Hal tersebut kami lakukan agar nantinya, guru-guru yang berada di sekolahan tersebut dapat melakukan pelabelan pada koleksi yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi, sehingga dapat mempercepat proses pelabelan. 

Dari adanya penerapan dan pelatihan mengenai SLIMS tersebut, harapan kami ketika sudah menyelesaikan kegiatan KKM, terdapat ilmu maupun pengetahuan baru yang dapat kita tinggalkan untuk sekolah tersebut.